kedua

152 16 10
                                    


sebenarnya, aku tidak tahu harus mulai darimana. kenapa?

yah, sebetulnya perasaan seperti ini semacam guilty pleasure. sejatinya pun, aku seorang yang plin-plan soal perasaan. berkobar di awal, cepat padam. mudah dan ringan lidah menyebut kata 'suka'.

sah-sah saja kalian sebut ini menggelikan. tapi benar adanya, ketika melihat dia di sebuah hari yang melelahkan, sudut bibirku terangkat tulus.

dia dan sederhana, adalah paket lengkap dari pesona yang mampu menyungkil sedikit tempat di hatiku. ya ampun, aku harap, dia tidak membaca ini.

ah, lagipula perwakilan semesta sudah melemparku dan dia di palung nasib yang berbeda. tak perlu cemas.

hanya saja, aku tidak bisa menggambarkan siapa dia itu, atau bagaimana besar keinginanku untuk sekedar mengatakan padanya, "kamu sangat hebat, tidak akan cukup kata selamat yang nanti kuberikan."

maka dari itu, dengan aku yang tak mampu ini, itu sudah cukup.

dan dia dengan kebahagiaannya, sudah di ambang batas cukup bagiku.




•°''''''''''''''''''''''°•
ditulis di pulau jawa, 7 september.
oleh chocolatemieul

pukau •{lowercase}•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang