KLS (2)

476 27 9
                                        

"Alamat rumahmu dimana?" Tanya B.M

"Rumahku ada di daerah Gangnam" Jawab Soomin.

"Benarkah? Aku juga tinggal di Gang nam." -BM

"Iya aku tinggal di Gangnam.. Apa kamu sudah lama tinggal di Gangnam? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu." -Soomin

"Aku baru saja pindah dari Canada dan tinggal di Gangnam. Kira kira aku baru satu tahunan tinggal di Gangnam." Jawab B.M

"Oh, pantas saja aku belum pernah melihat mu." -Soomin.

"Haha tidak masalah, yang penting sekarang kita sudah bertemu." -B.M
.
.
.
"Bangun woee,, aku mau turun." Kata J.seph membangunkan Jiwoo yang tertidur pulas di pundaknya.

"Hoamm... Eh, ini di daerah mana?" Tanya Jiwoo yang terbangun dari tidurnya.

"Daegu!." Jawab J.seph sambil berjalan turun bus.

"Apa? Daegu?." Jawab Jiwoo terkejut dan berjalan turun bus mengikuti J.seph

"Bagaimana sih? Kenapa kamu tidak membangunkan aku tadi? Seharusnya aku turun di Daejeon bukan di Daegu!." Ketus Jiwo kepada j.seph setelah turun dari bus

"Kenapa kamu menyalahkan aku? Kamu sendiri yang salah tertidur di Bus. Aku juga mana tau kamu mau turun di mana." Jawab J.seph kesal.

"Ahh, aku gak mau tau pokoknya ini semua gara gara kamu!! Lalu sekarang bagaimana aku pulang ke Daejeon?." -Jiwoo

"Tunggu saja bus arah ke Daejeon." Jawab J.seph sambil berjalan meninggalkan Jiwoo.

"Hey kau!! Dasarrr menyebalkan!.. Baru pertama bertemu saja dia sudah sangat menyebalkan, apalagi jika aku satu asrama denganyaa chk..." Gerutu Jiwoo.

Setelah menunggu berjam jam, akhirnya Jiwoo pun mendapatkan bus ke arah Daejeon.

"Jam 5:00 PM Gila si cowo menyebalkan tadi membuat aku menunggu bus arah Daejeon selama 5 jam. Sungguh sial aku hari ini bertemu dengan cowo itu." Gerutu Jiwoo setelah masuk kedalam Bus arah Daejeon sambil menyandarkan kepalanya ke kaca.

Butuh waktu 2 jam perjalanan dari Daegu ke Daejeon sesampainya di Daejeon Jiwoo langsung berjalan menuju rumahnya.

"Jiwoo, darimana saja kamu dari pagi sampai malam baru pulang?" Bentak ayah Jiwoo ketika melihat Jiwo baru datang.

"Bukan urusan ayah, lebih baik ayah pikirkan Istri dan Anak baru ayah itu." Jawab Jiwoo.

"Sudahlah sayang pasti Jiwoo mempunyai urusannya sendiri." Jawab ibu tiri Jiwoo kepada ayah Jiwoo.

"Jiwoo mari makan bersama, pasti kau sangat lapar kan." Ajak Chaery saudara tiri Jiwoo yang sok baik kepada Jiwoo saat didepan ayahnya Jiwoo.

"Chk.. Aku tidak lapar, kalian nikmati saja makan malam kalian ber 3." Jawab Jiwoo lalu bergegas menuju kamarnya.

"Jiwoo.." Panggil ayah jiwoo yang tak dihiraukan oleh Jiwoo.

"Sudahlah biarkan saja dia seperti itu. Dia selalu saja bersikap seperti anak anak. Lebih baik kau lanjutkan makannya" -Ucap ibu tiri Jiwoo sambil menggambilkan lauk untuk ayah Jiwoo.

Ayah jiwoo pun menuruti kata ibu tiri Jiwoo.
.
.
.
.
.
.
"Hari yang aku tunggu tunggu akhirnya datang,, aku dapat pergi dari rumah ini dengan menjadi traine dan tinggal di asrama.. Ya walaupun aku harus seasrama dengan cowo menyebalkan tadi,  setidaknya aku bisa pergi dari rumah ini,  aku sudah sangat lelah melihat tingah mak lampir itu dan putrinya yang sok baik itu!!." Kata Jiwoo setelah memasuki kamarnya.

Jiwo memang benar benar ingin pergi dari rumahnya sendiri, karena dia merasa tidak dibutuhkan lagi oleh ayahnya karena ada ibu dan saudara tirinya.
.
.
.
.
.
.
.
"Hallo moms, kenapa diluar? Diluarkan sangat digin." Kata BM sesampainya di rumahnya dan meliah mamanya yang sedang berdiri di luar halaman rumahnya yang luas itu.

"Mama tadi sedang menunggu mu pulang, bagaimana apakah kau berhasil menjadi traine?." Jawab Mama BM

"Berhasil dong mom, lebih baik kita masuk terlebih dahulu. Pasti mama kedinginan." Jawab BM sambil merangkul mamanya.

"Kamu pasti lapar ya,, kamu mau makan apa? Biar mama masakan makanan untukmu?." Kata mama BM setelah memasuki rumahnya yang mewah.

"Mama tidak perlu repot repot memasak untukku, aku akan mulai belajar memasak mulai saat ini.. Karena mulai besok aku akan mulai tinggal di asrama mom." Jawab BM

"Kamu yakin mau tinggal di asrama sendiri? Apa kamu bisa mengurus hidupmu sendiri BM?" Kata mama BM.

"Mama tenang saja, BM sudah besar BM pasti bisa hidup dengan mandiri." Jawab BM

"Baiklah jika itu keinginanmu.. Tapi jika ada sesuatu langsung hubungi mama ingat!!." -Mama BM

"Siyap ma.. BM ke kamar dulu ya." -BM

Kehidupan yang sangat berbeda antara BM dan Jiwoo.. BM dia sejak kecil selalu dimanja dan diberi kasih sayang sepenuhnya oleh orang tuanya. Sangat berbeda dengan Jiwoo sejak ibunya meninggal waktu dia masih kecil ayahnya menikah dengan ibu tiri yang jahat dan membuat ayah Jiwoo yang dulunya sangat menyayangi Jiwoo berubah menjadi seperti orang lain bagi Jiwoo.

____________________________________________
TBC

____________________________________________

Kard Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang