"Memang Tuhan selalu tahu dimana tepat dia mengujiku dgn titik kelemahanku. Seharusnya hingga detik ini, saya harus kebal trhadap apa yg menjadi titik uji ku. Tapi menanggung sendiri betul memang sulit. Menceritakan ke khayalak rasanya kurang tepat dikira pansos, memendampun juga bahkan parah kembali mempengaruhi kondisi psikis ku."
"Aku kira titik ujiku hanya sebatas mengenai perasaan yg bersangkutan dgn sebuah relasi dalam tanda kutip. Jauh ku sebelum memikirknnya, ada yang lebih sakit ketimbang patah hati atas seseorang. Ketika sahabat berbalik dan berkata seolah pamit jauh lebih sakit."
"Kukira saat ku kembali menjadi sosok diri ini, semua akan normal. Yang ada malah satu per satu pergi. Dalam diam sujudku berkata pada Tuhan, bisikkan rasa maafku yang terdalam ini pada yang merasa tersakiti akan sikapku yang kurang berkenan."
"Memang betul berusaha berdamai dengan diri sendiri tak semudah perkataan yang terucap, Terlalu sulit memanjat suatu hal yang kurasa tak sanggup lagi ku lalui. Entah hadiah apa yg Tuhan persembahkan hingga kuharus melalui titik tersulit ku di uji."
"Kuharap semoga itu ada paket lengkap dari Tuhan sebagai hadiahku seumur hidup, Aamiin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Notes
PoetryIni hanya kisah hidupku yang hanya mampu kuungkapkan dalam beberapa untaian kata yang kurangkai dari hatiku
