Tidak ada yang benar-benar mengenal Ayana selain dirinya sendiri. Semua orang menganggapnya sebuah kesalahan dan kesempurnaan yang Tuhan ciptakan. Menjadi wanita jenius diusia muda dan sekaligus menjadi seorang mantan narapidana diusia muda.
Tidak mudah menjadi seorang Ayana. Tidak ada yang tau apa yang dipikirkan oleh seorang Ayana. Segala perilakunya susah ditebak. Banyak yang membencinya tapi banyak juga yang mencintainya.
•••
"Aku hanya berusaha menjadi yang terbaik, tapi aku tidak ingin jadi sempurna. Itu mustahil," ucap Ana tenang seraya meminum kopi yang ia pesan. lalu menatap lawan bicaranya santai.
"Tapi semua menganggapmu sempurna," kata seseorang di hadapan Ana.
"Jika kamu tau semua masa laluku, kamu tidak akan menganggapku sempurna. Aku mantan narapidana. Apa itu bisa disebut kehidupan sempurna?" Sebelah alisnya mengangkat saat orang di hadapannya hanya terdiam. Lalu Ayana tersenyum maklum.
"Aku beritahu, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Manusia hanya salah mengartikan kata sempurna. Sebenarnya mereka tidak tau apa-apa tentang sempurna." Setelah berkata seperti itu, Ayana bangkit dari duduknya. Melewati lawan bicaranya yang masih duduk kaku. Tak lupa menepuk pundaknya ringan.
"Aku harus pergi sebelum pria tua itu mengomel," gumam Ana yang masih dapat didengar lawan bicaranya.
Saat sudah diluar cafe, Ayana berteriak dengan nada riang sambil melambaikan tangannya ke seseorang yang ia temui tadi "Kamu sudah bekerja keras!" lalu berlalu sembari tersenyum dengan langkah yang mantap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pieces Of Me
Roman d'amourUsahanya untuk menolong seseorang yang tiba-tiba pingsan di jalan malah membuat Ayana dituntut oleh keluarga si pasien. Mengharuskan Ayana merasakan jeruji besi dan dinginnya sel tahanan selama 4 tahun. Sebenarnya dia bisa saja meminta tolong Pria T...