Bab 8 |about kevin|

2.1K 137 2
                                    

Selamat membaca💋

Author pov
Dia berjalan keluar dari rumah sakit dengan keadaan yang sedikit membaik, setidaknya tak seperti kemarin sangat memprihatinkan .

Supir suruhan dari salah satu orang kepercayaanya sudah menunggu dengan mobil yang dia bawa dan membukakan pintu sedikit menunduk hormat

Mobil itu menuju kekantor bukan kerumah
Ya... Karena kevin ada meeting yang tak bisa ditunda atau digantikan oleh orang lain terlebih lagi banyak dokument yang belum dia tanda tangani...

Sesampainya kevin masuk kekantor dan semua karyawan sedikit menunduk sebagai tanda hormat kepada atasannya

Kevin pov
Sepertinya hari ini akan sedikit memakan tenagaku
Aku menuju keruanganku, berganti pakaian yang tadi kukenakan dengan setelan jas .

Memeriksa dan menandatangani setumpuk dokument

Tok.. tok..
Terdengar suara pintu terketuk dan menampakan seseorang . Dia sekretaris ku airin

"Pak , nanti malam anda ada meeting dengan perusahaan Alva grup di club ***** untuk menandatangani persetujuan kerja sama dengan perusahaannya"

Aku hanya mengangguk dan mengisyaratkan airin untuk keluar

🍃🍃🍃

(Huh selesai juga ...) ucapku dalam hati
Pantas saja rafa sering mengeluh tentang pekerjaanya yang begitu banyak tanpa kubantu

Ternyata masih jam 3 sore
Kurebahkan tubuhku di kasur yang ada di ruangan rahasia di ruanganku. Mataku hampir terlelap namun tak jadi .

Autor pov
Kevin bangun mengganti pakaian kantornya dengan kaos .kevin keluar dari kantor kali ini ia mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir menuju kerumah .

Sesampainya di rumah , kevin membuka pintu dan disambut oleh ica yang baru pulang sekolah

"Kak kevin !! , ica kangen..."teriak ica dan berlari memeluk kevin
"Kakak pasti cape ayo ke atas"
Kevin mengangguk melangkah kekamarku dan ica kekamarnya

Balkon adalah tempat yang kevin tuju
tiupan udara kian berhembus merka kulitnya
Dan matanya tertutup sejenak menikmati suasana itu

"Kak..."kata ica membuka pintu balkon
"Ica cariin juga ternyata disini,"sambil mendaratkan pantatnya disebelah kevin
. . .
'Ada apa?'tanya kevin
"Kak perasaan ica kok aneh gini ya ?"tanya ica
'Emang kenapa?'tulis kevin pada note dan memberikan ke Telapak tangan ica
"Perasaan ica engga enak , resah gitu, kaya akan ada seseorang yang bakalan ninggalin ica?"

Kevin yang mendengar itupun terkejut namun dengan ekpresi muka yang seolah tak terjadi apa apa...

'Mungkin perasaan ica aja kali'
"Ihhh perasaan ica itu enggak pernah salah,.... dulu waktu ica ngerasa kek gini , sahabat ica pergi.... ketempat yang begitu jauh disisi Nya ..."
"Tapi untuk kali ini ica berdoa kepada tuhan
Agar tuhan tak mengambil orang yang menjadi alasan ica untuk tersenyum ataupun alasan ica untuk hidup"
'Semoga saja doa ica terkabul'balas Kevin
"Iya, semoga saja "ucap ica sambil tersenyum

'Ica Mau janji ke kakak engga?'
"Janji apa?"

'Hakikatnya seseorang hidup pasti akan meninggal walau dalam waktu yang tidak dapat diketahui siapapun, Ica mau janji engga kalau suatu saat nanti , kalau ada salah satu dari sekian banyak orang yang ica sayang pergi ica enggak boleh terpuruk ,nangis boleh asalkan jangan berlarut larut ,,,
Ica harus merelakan jika ica ingin orang itu bahagia
Dan kejarlah cita cita ica'

Ica mendongak menatap kevin yang tersenyum kearahnya
"Iya ica janji, Emang siapa yang akan pergi sih ka?"tanya ica polos
Kevin kembali menulis di buku catatannya dan memberikannya kepada ica

'Entah kita jalani saja kehidupan ini sesuai alurnya suatu saat nanti pasti kita akan tau yang kita ingin tahu dikemudian hari'

Ica menyenderkan kepalanya kebahu kevin menikmati hembusan angin di sore hari dan mata ica lama kelaman terpejam dengan nafas yang teratur .

Kevin pov
Pundakku terasa lebih berat...
Kulirik ica yang ternyata sudah tidur bersendeh dibahuku

Aku angkat tubuh ica perlahan agak tak membangunkannya memindahkannya ke kasur
Dan membaringkan tubuku disampingnya.....

Sungguh sangat nyaman
Mau berharap ica suatu saat nanti mendapatkan laki laki yang tak akan membiarkan ia meneteskan air mata kesedihan

.
.
.
.
Sorry part pendek

"Mana yang lebih menyakitkankan ?
Hati yang selalu mencintai namun takut untuk memiliki karena ketidak sempurnaan kita
Atau
Merelakan dia yang kita cintai demi seseorang
Yang berarti dalam hidup kita?"
By:kevin

Typho bertebaran
Vote dan comment jangan lupa
No plagiat

About kevin (End)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang