💞 chap 1 💞

496 59 10
                                    

Sebuah mobil mewah memecahkan keheningan suasana malam. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi membawa seorang anak berusia lima tahun yang sedang terlelap di bangku belakang.

"Jane, kita harus buang anak ini ke mana?" tanya pria yang sedang menyetir.

"Kita buang saja dia di tengah hutan itu, dari pada kita kena sial kalau terus hidup dengannya," ujar wanita yang tersebut.

"Apakah kamu serius Jane? dia masih terlalu kecil, bagaimana juga Plan anak kandung kita," ujar pria tersebut.

"Dasar bodoh!! jika kamu tidak ingin membuangnya, itu terserah kamu!" tegas Jane dan berpaling menghadap ke jendela mobil.

Pria tersebut hanya menghela nafas panjang, dia tidak habis pikir bahwa istrinya ingin membuang anak kandung mereka karena sebuah kecacatan semata pada diri sang anak. Mobil mewah itu pun berhenti di pimggir hutan, pria tersebut keluar dari dalam mobil dan menggendong sang putra kecilnya yang terlelap di jok belakang.

"Pho ..." panggil sang anak yang berada di gendongan.

"Iya sayang, apakah pho membangunkan mu?" tanya pria tersebut.

"Tita mau te mana pho?" ucap sang anak dengan logat cadelnya.

Pria tersebut menghentikan langkah kakinya ketika berada di tengah hutan.

"Plannn, kamu sayang tidak dengan pho dan mae?" tanya pria itu sambil mengusap rambut sang putra dengan sayang.

"Iya, atu tayang ama pho dan mae," ucap sang anak.

"Kalau begitu, kamu mau tunggu pho dan mae di sini sebentar? nanti pho dan mae akan menjemput mu lagi di tempat ini," ujar sang pho.

"Tapi pho dan mae anan ama-ama. Plan atut di cini," ujar sang anak, membuat pria itu menahan air matanya.

"Iya sayang, pho dan mae hanya sebentar perginya," ujar sang pho mencium kening sang anak, dan pergi meninggalkan sang anak di tengah hutan.

"Pho ... pho ..." teriak sang anak namun tidak di balas oleh sang pho.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Brakkk ..." suara bantingan pintu begitu kencang dari arah sebelah mobil, membuat wanita yang duduk manis di dalamnya tersentak.

"Kenapa dengan wajah mu?" tanya wanita itu dengan santai.

"Aku seperti seorang bajingan yang membuang sang anak dengan kondisi seperti itu. Bahkan BINATANG pun tidak mungkin akan melakukannya!!" ucap pria itu menahan emosinya.

"Jika dia terus hidup dengan kita, itu akan menjadi bencana Chao. Dan kamu harus ingat satu hal, jika kamu tidak menuruti semua perintahku, akan ku pastikan kamu tidak mendapatkan sepersenpun harta kekayaan dari si tua bangka itu!" ucap sang wanita, yang masih sibuk memainkan ponselnya.

Chao, ya pho dari anak yang bernama Plan adalah Chao. Chao adalah seorang pria miskin, yang di paksa menikah oleh kedua orang tuanya dengan wanita kaya raya yang gila akan harta. Wanita itu bernama Jane, seorang putri tunggal dari pengusaha kaya raya di negara Thailand. Jane tidak ingin semua orang mengetahui bahwa dia memiliki putra cacat, sehingga dengan kejamnya membuang putra kecilnya di tengah hutan. Chao akhirnya menyalahkan mesin mobil, dan melajukannya dengan cepat membelah jalan di tengah sepinya malam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sialannn, kenapa harus mogok seperti ini!" Ujar seorang pemuda berusia delapan belas tahun.

Pemuda tersebut merogoh kantung celananya, dan menghubungi seseorang di sebrang sana.

"Halo Perth, tolong jemput aku di jalan perbatasan dekat Chiang Mai. Mobil ku mogok," ucap sang pemuda tersebut. "Baiklah kalau begitu," pemuda tersebut langsung mengakhiri panggilannya dan kembali masuk ke dalam mobil.

Ai No HimitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang