Kisah seorang cewek yang ceria, riang, dan sedikit tertutup (Introvert).
Di balik sikapnya itu, ada derita yang dialaminya sejak kecil.
"Lantas apakah seorang Introvert tidak berhak untuk bahagia?"
Seorang perempuan yang bisa dibilang periang, ceria...
Beberapa waktu setelah shera pergi untuk memesan makanan, datang anak alnogra orang yang langsung duduk disebelah kami. Dan langsung ambil alih tempat duduk yang kosong.
Arkan duduk di sebelah keynia, lalu dia berbisik, "pulang bareng, gue gak suka di tolak".
Key melotot dan melirik arkan sekilas, "nggak usah, ngerepotin" katanya masih saja cuek dan ketus.
"Gue gak suka di tolak. Ngerti?!" Sedikit menekan perkataan nya.
Key diam, lalu dia berpikir, kenapa tiba-tiba arkan mau pulang bareng? Padahal kan mereka baru saja kenal. Sedikit aneh pikirnya.
Niken dan sharon datang bersamaan, "sayang nya aku uda datang" ucap agra sambil merangkul pundak sharon.
Sharon tersenyum, dan mengelus pelipis cowok itu, "kamu kangen ya sama aku?" Tanya nya sambil mengusap usap kan kepala nya ke dada agra.
Agra mengecup kening sharon, "iya dong sayang. Aku kan selalu kangen sama kamu" ucap nya sambil tersenyum ke arah cewek itu.
Miko memutar matanya jengah, "Yaelah, kalian berdua ini terlalu uwu untuk kami yang cuman numpang di bumi ini" ucap nya sambil tersenyum ke mila dan menggenggam tangan cewek itu.
"Dasar ya lo pada tu sirik kan sama gue. Secara pawang-pawang lo pada masih di kelas" ucap sharon cengengesan.
"Miko, lo kan bisa buat. Tu mila di samping lo" ucap agra sambil merangkul sharon.
"Sorry ya, kami tu gak publik kayak kalian, kami tetap stay private. Ya kan sayang?" Ujar miko sambil tersenyum ke mila.
"Neh bener tu, kami stay private aja. Gak mau umbar-umbar, ya kan sayang?" Ucap mila masi berada di pelukan nya miko.
