Kai" ucap seseorang yang berhasil membuyarkan lamunan Jongin.
Lelaki manis ini memandang seseorang yang entah sejak kapan duduk disebelahnya
DEG
Eomma kenapa dia tampan banget - Jongin hampir mimisan
"eh.. Emm h..hai Sehun" jawab Jongin terbata-bata
Sehun hanya tersenyum melihat lelaki manis itu terlihat gugup. Wajah memerah membuatnya terlihat lebih lucu.
"sudah lama menungguku?"
Suara berat dan dalam itu sekali lagi menggetarkan hati Jongin
"ti..tidak Sehun. Aku baru juga sampai beberapa menit yg lalu" Jongin menundukkan kepalanya sambil memainkan ujung bajunya.
Sehun hanya mengacak rambutnya yang membuat pipi Jongin memerah.
"ayo kita pergi"
Sehun menarik tangan Jongin kemudian menggenggamnya.
Tahukah Sehun jika saat ini Jongin mati-matian menahan detak jantungnya yang sudah hampir meledak.
"kita mau kemana Sehun?" tanya Jongin yang bingung karena sejak tadi Sehun hanya diam.
"kau lupa? disekitar sini ada taman bermain. Bukankah kita selalu kesana setiap akhir pekan?"
"aahhh i..iya, maafkan aku" ujar Jongin menundukkan kepalanya
"tidak apa-apa Kai. Aku tahu kau memang pelupa. Tapi ku harap kau tidak akan pernah melupakan yang satu ini"
Tiba-tiba Sehun menarik tubuh Jongin.
Jongin membulatkan matanya kaget. Tiba-tiba saja Sehun mencium bibirnya. Hanya ciuman ringan tanpa ada nafsu didalamnya. Jongin yang kaget hanya bisa menutup matanya dan menikmati permainan Sehun.
Setelah beberapa menit, Sehun memutus ciumannya kemudian menatap Jongin yang kini sedang menundukkan kepalanya karena malu.
Sehun menarik dagu Jongin sehingga mata mereka bertemu.
"aku merindukanmu Kai"
***
Sejak pertemuan itu, Sehun selalu mengajak Jongin pergi, entah itu hanya untuk jalan-jalan di taman, nonton film, makan bersama bahkan pergi ke pantai.Jongin bahkan melupakan rencana awalnya untuk berpura-pura menjadi Kai, cinta pertama Sehun.
Sejak pertama bertemu, Sehun sudah mampu mencuri hatinya.
Sudah 3 bulan berlalu dan saat ini mereka berdua sedang duduk dipinggir sungai Han sambil menikmati langit sore.
"Kau tahu aku sangat menyukai langit sore" ucap Sehun memecah keheningan diantara mereka
Jongin memandangi wajah tampan disampingnya dalam diam.
"Kata orang langit sore menandakan kesepian, kesedihan ataupun putus cinta dan putus harapan. Tapi bagiku sore adalah awal. Awal untuk sesuatu yang indah seperti malam. Aku suka kehangatan sore. Seperti pelukan seorang ibu." Sehun kemudian terkekeh.
"Aku bahkan tidak pernah merasakan pelukan seorang ibu. Ibu meninggalkanku saat aku masih sangat kecil untuk mengingat bagaimana wajah dan juga hangatnya pelukannya."
Tiba-tiba air mata menetes begitu saja diwajah tampan Sehun.
Jongin gelagapan melihat kekasih hatinya yang menangis sambil tersenyum. Dengan lembut ia menghapus jejak air mata itu.
Sehun menggenggam tangan Jongin kemudian metapan mata lelaki manis yang ada disampingnya ini.
"Jongin, terima kasih" ucap Sehun sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST
Любовные романы"kau memang bukan cinta pertamaku, tapi ku yakini jika kau yang terakhir", Sehun "maafkan aku, maafkan aku. Aku juga mencintaimu Sehun, selamanya hanya kau yang ada dihatiku", Jongin