Disinilah aku, duduk sambil sesekali mengusap air mata yang bahkan tidak bisa berhenti sejak tadi.
Sudah satu jam aku berada disini namun masih belum mampu mengurangi rasa rinduku padanya.
"apa yang sedang kau lakukan disana? akankah kau merindukanku seperti aku merindukanmu? sudah satu tahun berlalu namun perasaan ini masih sama untukmu. Bahkan aku kira baru kemarin kita bertemu, baru kemarin kau mengatakan cinta padaku, baru kemarin kita menghabiskan waktu bersama. Aku...."
Air mata mengalir lebih deras dari sebelumnya
"A..Aku.. Merindukanmu Sehun."
****************
Satu tahun yang lalu
"Niniiii ayo banguuuunnn"
Teriakan cempreng itu mengusik tidur cantik seorang pemuda yang tak lain adalah Kim Jongin.Lelaki berparas manis ini hanya menggumam tidak jelas sambil menendang-nendang selimutnya.
"bangun atau aku yang akan menyeretmu sekarang juga" tambah seseorang itu dari luar kamar.
"iya iya aku sudah bangun hyung", teriak Jongin tidak kalah nyaring dari dalam kamar.
20 menit kemudian Jongin turun dan menemukan hyungnya sedang asyik menikmati sarapannya.
"hyung kenapa sarapan duluan?"
Jonging mendaratkan pantat semoknya sambil mempoutkan bibirnya lucu.
"kau lama, berdandan seperti seorang gadis."
"cepat sarapan atau kau akan terlambat ke kampus pagi ini" potong Suho saat Jongin membuka mulutnya.
*di kampus*
"Ninii"
Teriak seseorang saat Jongin memasuki halaman kampusnya.Lelaki manis ini mengedarkan pandangannya mencari asal suara.
"woy" satu kata yang membuat Jongin hampir mengeluarkan kata-kata mutiaranya pagi ini.
"astaga kau mengagetkanku Baek" ujar Jongin sambil mengelus dadanya
"eh Ni, nanti sore ikut kami ke cafe seberang ya"
Kyungsoo yang entah sejak kapan ada disebelahnya
"aku yakin itu sebuah perintah bukan sebuah ajakan atau permintaan hyung" jongin memutar matanya malas.
Pemuda dengan mata sebulat burung hantu ini hanya menganggukkan kepalanya.
**
Sore ini, sesuai dengan ajakan yang lebih tepatnya perintah dari Kyungsoo, sekarang mereka bertiga sedang berada di cafe seberang kampusnya.Suasana cafe disini memang selalu ramai dengan pembeli. Mungkin karena tempatnya yang rapi dan juga harganya yang terjangkau untuk kantong mahasiswa.
Mereka memilih duduk dekat jendela besar yang langsung menghadap ke arah kampus.
"ngomong-ngomong kenapa hyung mengajak kami kesini" tanya Jongin yang sejak tadi penasaran karena tidak biasanya sahabat kutu bukunya yang satu ini mengajaknya ke cafe karena pemuda bermata bulat ini kadang merasa risih di tempat yang terlalu ramai.
"tunggu lah, ada seseorang bukan ada beberapa orang yang ingin bertemu denganmu" sahut Kyungsoo sambil memainkan hp nya
Tak ingin mengusing Kyungsoo yang sedang serius dengan hp ditangannya, Jongin lebih memilih menikmati green tea bubblenya sambil melihat-lihat isi cafe
Ternyata cafe disini lumayan juga- batin Jongin
"mereka sudah datang" ucap Baekhyun yang sejak tadi hanya diam.
Mata Jongin mengedar menatap ke arah pandangan Baekhyun. Dia melihat 2 orang pemuda berjalan ke arah mereka.
"duduklah hyung" ucap Kyungsoo kemudian menyimpan hp disakunya
2 pemuda itu sejak tadi menatapnya intens yang membuat Jongin jadi salah tingkah.
Pemuda dengan telinga lebar itu terdengar menghembuskan nafas berat sedangkan pemuda yang manis disebelahnya hanya berdehem kemudian tersenyum
"mereka benar-benar mirip" ujar lelaki manis itu masih menatap Jongin tajam.
Jongin bingung.
Mereka? siapa?
"hyung?..."
Ucapan Jongin dipotong oleh Bekhyun
"mereka senior di kampus kita Ni. Yang ini namanya Chanyeol dan yang itu namanya Luhan. Mereka anak jurusan teknik semester akhir"
Jongin hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"aku tidak ingin basa basi disini"
Chanyeol membenarkan posisi duduknya kemudian menatap Jongin. Tatapannya tajam namun tersirat kesedihan disana, Jongin bisa melihatnya.
"kami kesini ingin meminta bantuanmu Jong"
***
Dilain tempat, seorang pemuda dengan wajah layaknya pangeran di negeri dongeng, dengan hidung mancung, kulit putih, bibir tipis, rahang yang tegas, sedang menikmati segelas teh hangat ditemani anjing putih lucu yang menggemaskan."vivi.." ujar lelaki itu. Sesekali anjing itu menggonggong dan menggoyangkan ekornya membuat pemuda ini tersenyum.
"sedang apa kau Sehun?"
tanya seseorang mengalihkan perhatian Sehun dari anjing lucunya."sedang menikmati sore hyung. Sore ini benar-benar indah. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menikmati sore seperti ini" ucap Sehun dengan senyum kecil diwajahnya
"kau akan menikmatinya sampai kau tua nanti Sehun. Percayalah, kami akan berusaha yang terbaik untukmu."
"terima kasih hyung. Semoga jantung ini akan berdetak lebih lama" Sehun memegangi dadanya kemudian tersenyum ke arah lelaki yang sejak tadi duduk disebelahnya.
kau layak untuk hidup lebih lama lagi Sehun. Hyung akan berusaha agar senyum itu selalu ada diwajahmu- batin Kris sambil ikut memandangi langit.
**
Disinilah Jongin
Sejak setengah jam yang lalu duduk disebuah taman dengan pandangan kosongnya.
Sudah beberapa kali terdengar hembusan nafas dari bibirnya.
apakah pilihanku saat ini tepat?
Jongin sesekali menggigit bibir bawahnya karena terlalu gugup.
"ini semua karena ide bodoh mereka. Agghh bagaimana ini? mereka bahkan meninggalkanku sendirian disini" gerutu Jongin sambil mengacak rambutnya
Ok, fighting Nini. Hanya beberapa bulan. Tidak masalahkan berdusta jika niatnya untuk kebaikan. Aku disini untuk membantu seseorang. Ya ya aku pasti bisa. Batin Jongin
"Kai" ucap seseorang yang berhasil membuyarkan lamunan Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST
Romansa"kau memang bukan cinta pertamaku, tapi ku yakini jika kau yang terakhir", Sehun "maafkan aku, maafkan aku. Aku juga mencintaimu Sehun, selamanya hanya kau yang ada dihatiku", Jongin