"Lis,Lo pulang sendiri ya?."Lisa langsung menggeleng tidak senang ke arah Rose."Gue mau ke rumahnya Sakura Lis,ngerjain tugas OSIS sama tugas kelompok."Lisa tetap menggeleng,dia bersikukuh ingin ikut. Dasar keras kepala, batin Rose sambil mengelus dada sabar.
Begini susahnya memiliki adik yang keras kepalanya luar biasa,dibilangin sampai mulut berbusa pun gak bakalan nurut."Gue ikut!titik!."Lisa berkata final membuat Rose hanya bisa mengumpat dalam hati."Ayo!Loh Lisa ikut?."Sakura bertanya heran sambil berjalan ke arah Rose dan Lisa,tangannya membawa kunci ruangan pintu OSIS.Semua murid sudah pulang,dan mereka bertiga yang keluar terakhir.
"Iya,gue suruh pulang dari tadi dianya nggak mau."Rose menatap tajam Lisa yang hanya dibalas dengan tatapan polos.Sakura hanya tertawa pelan.Tidak masalah kalau Lisa ikut,suasana di rumahnya akan sedikit lebih ramai nantinya.
"Eh,halo kaum hawa!gue minta kunci ruang OSIS!flashdisk gue ketinggalan di meja."Mereka bertiga serempak menoleh ke arah seorang pria yang melangkah mendekat.Lisa langsung mendengus,entah kenapa mood nya selalu berubah buruk saat berada di dekat pria ini.
"Eh Kook,habis ini Lo langsung pulang kan?."Rose bertanya pada Jungkook yang dibalas anggukan.Jarinya menjentik,seolah sebuah ide muncul di otak bulatnya."Lisa bareng Lo ya?."Lisa langsung mencubit lengan Rose.
Jungkook memandang heran ke arah Lisa."Dia bukannya bareng Lo?."Rose balas mencubit lengan Lisa lalu menggeleng ke arah Jungkook."Gue mau ngerjain tugas di rumah Sakura,Lisa bareng Lo ya?besok gue kasih contekan pr matematika."Lisa menepuk dahinya,enak saja Rose menyuruhnya pulang dengan Jungkook.
Sedangkan pria itu sibuk menimbang nimbang,sebenarnya gue ogah nganterin ini anak satu.Tapi lumayan kan dapet contekan pr?udahlah kali ini aja. Setelah berdebat dengan batinnya Jungkook kembali mengangguk setuju."Fine."Rose bertepuk tangan senang,lalu segera menyeret lengan Sakura dan melambaikan tangan ke arah Lisa.Bukan apa apa,kalau Lisa ikut dengannya pasti tau kan apa yang terjadi?tugas bukannya selesai.Malah jauh dari kata itu.Rangkaian acara yang harusnya selesai tadi malah tidak jadi.Hanya karena Lisa yang terus cerewet menanyakan ini itu bolak balik.
Sebelumnya Jungkook menahan satu lengan Sakura.Membuat sang empunya salah tingkah.Entah kenapa ekspresi Sakura berbeda dari biasanya.Kedua pipinya memerah,malu mungkin?tapi kenapa?."Kuncinya."Jungkook berkata datar sambil menunjuk kunci yang dipegang erat oleh Sakura.
Dengan sedikit salah tingkah Sakura menyerahkan kuncinya kepada Jungkook.Tanpa aba aba Rose langsung lari sambil menggandeng lengan Sakura keluar."Jangan lupa tutup gerbangnya Lisa!Sama kuncinya nanti kasih ke satpam!!."Teriak Rose sambil berlari.
Lisa hanya mendengus lagi.Lalu dirinya duduk di bangku depan perpustakaan.Memandang Jungkook yang dari tadi juga sedang memandangnya intens."Kenapa Lo liat liat?!."Lisa bertanya sewot membuat Jungkook geleng geleng kepala.
"Lo kenapa sih?setiap ketemu gue selalu aja sensi atau sewot?itu juga muka Lo kondisikan."Jungkook melangkah ke arah Lisa setelah itu menyentil dahinya kencang.Membuat Lisa mengaduh pelan.Jungkook lalu berjalan ke arah ruangan OSIS,sedangkan Lisa tetap duduk diam sambil memegang dahinya.
"Lo yang bikin gue sensi!."Lisa bergumam sambil bolak balik mengeluarkan makian untuk Rose yang tega menyuruhnya pulang dengan Jungkook. Kakak durhaka!
Lima menit kemudian Jungkook kembali."Ayo."Lisa beranjak berdiri dan mengekor di belakang.Lalu mereka berdua melangkah keluar gerbang,sebelumnya Lisa sudah menutup dan mengunci gemboknya.
Kuncinya ia berikan pada satpam di depan sekolah yang juga sudah bersiap siap untuk pulang.Setelah itu,Lisa kembali berlari menyejajarkan langkahnya dengan Jungkook.
"Lo tau gak?."
"Gak."
"Gue belum selesai ngomong Kook."
Lisa mencebik,kesal luar biasa dia.Gini nih kalau dirinya sudah berhadapan dengan Jeon Jungkook.Sedangkan Jungkook hanya tertawa lalu mengusak rambut Lisa.Membuat Lisa bertambah kesal dua kali lipat.
"Rambut gue jadi berantakan Jungkook!!."Berakhirlah dengan Lisa yang mencubit pipi Jungkook hingga memerah dan dengan jeritan kesakitan dari sang pemilik pipi.
"Lis!Lis lepasin astaga!."Jungkook menarik tangan Lisa lalu mengusap pipinya yang sakit.Sedangkan Lisa hanya tersenyum penuh kemenangan."Oh iya,kayaknya si Sakura suka sama Lo ya?."Lisa melanjutkan ke topik sebelumnya.
"Iya gue udah tau."Jungkook menjawab sambil masih mengusap pipinya yang masih terasa sakit.Lisa kembali bertanya penasaran,kok Jungkook bisa tau?.
"Gue dikasih tau bang Namjoon.Lo tau sendiri kan Sakura Deket sama dia?apa apa selalu curhat ke bang Namjoon,dan gue dikasih tau kalau si Sakura suka sama gue."Jelas Jungkook yang dibalas anggukan paham dari Lisa.
"Terus gimana?."
"Gimana apanya?."
"Lo suka sama dia juga nggak?."
"Nggak."
"Kenapa?Sakura kan cantik,rajin,pinter,banyak kok yang suka sama dia."
"Cinta emang harus karena itu?kalau gue udah ngomong sekali nggak suka ya nggak suka sampai kapanpun."
Lisa sekarang mulai sedikit paham akan kepribadian Jungkook.Ternyata anaknya lumayan enak untuk diajak menjadi teman bicara.Tapi dirinya masih penasaran,kenapa coba dia tidak menyukai Sakura?.Tapi mungkin selera Jungkook berbeda.
Saat sudah sampai di parkiran,Jungkook memakai helm dan memberikan satu helm lagi ke Lisa.Untungnya tadi dia membawa dua,untuk jaga jaga."Lis."Panggil Jungkook sambil menoleh ke arah Lisa.
"Apa?."
"Lo cantik."
Blush, pipi Lisa langsung memerah.Lagian sejak kapan Jungkook pintar gombal?satu lagi, kenapa tiba tiba ia jadi begini?.
"Tapi..."
"Tapi?"
"Tapi boong."
"Sialan."
Jungkook tertawa ngakak melihat wajah masam Lisa.Lalu naik ke atas motor,sebelum Lisa ikut naik,tangannya mencubit pinggang Jungkook yang disambut jeritan kesakitan luar biasa.
Selanjutnya motor melesat cepat di atas jalan raya bersama kendaraan lainnya.Jungkook melirik spion yang terpantul wajah Lisa dengan ekspresinya yang masih kesal.Lalu mulutnya refleks terangkat membentuk senyuman.
Lo beda Lis dari semua orang yang gue kenal.Lo sadar atau nggak,ini pertamanya gue ketawa sama orang yang selalu bikin mood gue berubah ubah.
............
Jangan lupa vote nya
Terimakasih sudah membaca❤️
Maaf kalau ada typo
Sekian
KAMU SEDANG MEMBACA
•It's story about Love
FanficJika cinta itu sebuah anugerah,apakah perasaan ini juga anugerah atau justru sebuah kutukan?-Lalisa Manoban aku tak pernah percaya lagi dengan 'cinta',kenapa?karena aku pernah membuka hati lalu dipatahkan dengan mudah-Kim Jennie cinta...