Hal yang paling membahagiakan untuk anak kecil berumur 8 tahun adalah berlibur keluarga di hari yang kebanyakan manusia sebut itu weekend. Sama seperti yang dirasakan gadis yang mengenakan kaos merah jambu yang kini berada di gendongan laki-laki yang di panggil Papah
"Abis ini kita mau kemana?" tanya papah seraya menurnkan Tella dari gendongannya
"Emang Papah mau kemana?" tanya Tella dengan alis tertarik keatas, ini bukan kebiasan Papahnya menawarkan akan pergi kemana padahal baru saja keduanya selesai berenang
"Ya, siapa tau kaka mau main lagi" ujarnya Tella hanya menangguk saja
"Enggak deh, kasian Mamah sama dede dirumah." ujar Tella
Papah menatap anaknya itu dengan lekat "tapi nanti mau kan naik kapal laut sama papah? Pilih deh nanti nau naik kapal atau renang lagi?"
Tella tidak pernah naik kapal laut karna memang sudaranya tidak ada yang tinggal sejauh itu hingga ia harus naik kapal laut bahkan keluarga besar orangtuanya tinggal di provinsi dan kota yang sama dengan nya.
"Emang ngapain sih pah pergi naik kapal?" tanya Tella tanganya meraih pelampung yang berada di dekatnya
"Emang Tella gk mau naik kapal? Papah mau kenalin Tella sama seseorang."
Tella menggelengkan kepala "naik kapal pasti jauhkan pah?" tanya Tella "Tella gk mau ninggalin ade sendirian, kasian nanti siapa yang mau temenin ade?" tolaknya dengan polos
"Kita ajak adek gimana?"
Tella menatap Papahnya ia sebenernya bingung dengan perubahan sikap Papahnya saat ini, Papah bukan tipikal orangtuanya yang pemaksa bahkan dalam hal makan sekalipun.
"Emang kita mau ketemu siapa pah?"
Papah diam tidak menjawab suasana kolam renang yang ramau mendadak sunyi, Tella memang masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang dinpikirakan orang dewasa tapi ia sangat penasaran saat ini.
"Kalo gitu kaka jadi kaka yang baik buat adik bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFATELLA
JugendliteraturManusia yg di jadikan kelinci percobaan oleh hidupnya sendiri?