ketos menyebalkan

76 11 0
                                    

Suara alarm berbunyi kring kring kring kring

Kejora membuka matanya melihat sekitar kamarnya dengan samar-samar.

"Hoamm...jam berapa sih sekarang?" Kejora yang masih di ranjang tidur segera mematikan jam weker tersebut menunjukan pukul 05.00 subuh.

"Baru juga jam 05.00". aku pun segera beranjak dari ranjang tidur berjalan dengan lemas dan mata masih layu

Kejora yang sedang bercermin memandangi wajahnya yang cantik dan imut mengenakan seragam putih biru siap mengikuti MPLS kejora pun menuruni anak tangga satu persatu di ruang meja makan sudah ada ayah, bunda, kak Raka

"Kamu udah siap buat MPLS?". Bunda yang sedang menyiapkan makanan.

"Udah bun". Aku duduk dibangku sebelah kak Raka. Kini kami sarapan pagi pakai roti dengan selai coklat ditaburi keju parut dan segelas susu rasa vanila.

"Cepet amat makannya, laper apa doyan?". Ujarku melihat segelas susu dan roti ka Raka yang sudah habis. Kini ia bersiap-siap buat berangkat sekolah.

"Gua mah makan emang cepet, gak kaya lu lama...sampai lebaran monyet baru abis". Ujarnya yang sedang merapihkan dasi dan kemeja almamater.

"Gua makan dihayati biar gak keselek, emangnya lu makan gak nafas. Ujarku sambil mengunyah roti. Ayah yang melihat anaknya hanya menggelangkan kepala.

"Kebiasaan kalau tiap sarapan adu mulu dulu". Ujar ayah beranjak dari kursi meja makan.

Raka melihat arloji ditangannya melihat pukul jam 06.15 lima belas menit lagi bel berbunyi.

"Mau berangkat jam berapa? Kalau mau bareng sama gua sekarang?". Ujar kak Raka menyalakan motor ninjanya.

Kejora dan Raka satu sekolah di Gemilang Senior high School Bandung dekat Paris van java kaka kandungnya kelas 3 SMA dan adiknya baru masuk kelas 1 SMA.

"Kak Raka tungguin gua".

Aku segera beranjak dari kursi agar tidak ditinggal kak Raka.

***
"Kejora".

Saat ingin menuju koridor sekolah suara familiar terdengar ditelingaku merasa namaku dipanggil Kejora menoleh kebelakang dan mendapati sosok gadis cantik, kulit putih, tinggi dan blesteran indo-belanda selain cantik banyak prestasi yang dia raih baik akademik dan non akademi tak heran banyak yang menyukainya.

Dia malembaikan tangan dan tersenyum kearah ku Kirana Annelise fenna dia teman Kejora sejak duduk dibangku SMP.

"Kejora lu dianterin siapa?". Ucapnya sambil menggenggam ponsel iphone X.

"Berangkat bareng sama Kak Raka".

"Miranda kemana?"

"Entah, palingan telat". Saat kami berbincang-bincang ada seseorang yang memanggil kami

"Kejora...Fenna". Disana mendapati Miranda yang sedang berlari menuju arah kami 

"hufft capek". Ucap Miranda ngos-ngosan sambil mengambil minum ditas. Dia Miranda Gabriella Annabel berwajah cantik, tinggi, imut, mata hazel sipit berwarna hitam dan langsing indo-Jepang

"gak apa-apa biar sehat olahraga pagi". Ucap Fenna dengan semangat.

"Siapa suruh lari, abis dikejar setan ya?". Ucapku sambil memperhatikan wajah Miranda yang kecapean.

Aku dan Fenna tertawa melihat rambut Miranda yang berantakan.

"kenapa sih pada ketawa?".

"Iya gua tau kok gua lucu orangnya". Ucap Miranda keegeran tingkat dewa mulai kambuh

"Geer, nih liat rambut lu berantakan udah kaya orang baru bangun tidur". Ucap Fenna sambil nunjukin cermin.

Miranda terkekeh sambil merapihkan rambutnya.

Saat kami bercanda suara mikrofon terdengar di telinga kami.

"Perhatian harap semua peserta MPLS segera menuju ke arah lapangan karena pembukaan MPLS akan dimulai jika dalam kehitungan 10 terlambat akan mendapat konsekuensi".

OSIS cantik, berkulit putih, blesteran indo-jepang rambut panjang curly dibiarkan digerai dia Fradella Kyiona Shuzu Anastasya

Semua siswa MPLS bergegas menuju lapangan karena tidak mau mendapatkan konsekuensi. Kejora menyusuri koridor sekolah menuju lapangan tidak sengaja bertabrakan dengan sosok pria tinggi, tampan, putih, mancung memakai almamater OSIS berwarna biru navy.

Gubrakk

"Maaf ka saya tidak sengaja". Ucapku tidak berani menatap matanya. Aku buru-buru bangkit karna mengingat perintah dari OSIS saat aku ingin bergegas menuju lapangan pria tersebut menahan lengan tanganku mata kami saling bertemu dan menatap lama.

"Subhanaallah ganteng banget".

Batinku aku manatap mata hazel coklat yang indah  pria yang rambutnya dibiarkan tertiup angin menambah kadar ketampanannya.

"Udah ngeliatin guanya?".

Ucapnya membuyarkan lamunanku. Kejora pun Mengalihkan pandangannya kearah badges yang tertera di alamamater melihat nama.

Bintang Permana Albiru. Yang tertampang di badges almameter OSIS.

Akhirnya akupun langsung beranjak pergi menuju lapangan yang sudah banyak peserta MOS yang sudah di lapangan. Ketika aku ingin ikut masuk kebarisan aku dipanggil oleh kaka senior.

"Hey, kamu yang diujung sana maju kedepan." ujar perempuan memakai almamater biru navy hazel coklat, kulit putih, rambut digerai dibiarkan rambutnya tertiup angin.

Semua peserta MOS tertuju padaku sehingga aku jadi pusat perhatian.

"Nama kamu siapa?"

"Kejora Revalia Siregar."

"Kamu kenapa telat? Kamu engga denger perintah dari OSIS?

"..." aku menunduk tidak menjawab pembicaraan dari OSIS

"Kenapa diem? jawab! Berasa ngomong sama candi".

Hola para reader gimana nih ceritanya seru gak?

komen sebanyak-banyaknya.

Untuk bab 3 coming soon mohon bersabar

Bintang KejoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang