Prolog

1.2K 49 10
                                    

Dua orang manusia diciptakan dari latar belakang yang tak jauh berbeda. Di satu titik, mereka dipertemukan karena keegoisan keluarga masing-masing.

Sang wanita telah melewati masa paling "menghancurkan" dirinya. Membuatnya mengumpulkan kembali setiap bagiannya dan membentuknya menjadi sesuatu yang baru. Dingin, datar, walau jauh di dalam dirinya terbersit luka dan kesedihan yang sulit diobati. Cinta, apa itu? Seseorang sepertinya tak layak dicintai, begitulah pendapatnya.

Sang pria yang tak jauh berbeda, begitu dingin, kosong. Nampak memiliki kebebasan namun sesungguhnya terjerat didalam sebuah sangkar. Seringkali mengangumi keindahan namun tak pernah mencinta.

"Kau tidak mencintaiku bukan Ares? Bahkan kita tak saling mengenal baik satu sama lain", tanya Astasia Dewandaru, dingin, kepada pria yang duduk di hadapannya.

Antares Wirya Kuncoro hanya menatap datar pada wanita dihadapannya. Tangan kanannya yang ia letakkan diatas meja ia tatap sesaat. Telunjukknya ia ketuk pelan hingga menimbulkan bunyi yang sesungguhnya tak memecah suasana disana.

"Jika aku dapat memberikanmu keturunan, berjanjilah berikan aku kebebasan sebagai imbalannya. Sudahi semuanya dan kita berpisah"

"Kau tak keberatan?"

"Ya"

"Kau tak keberatan jika tubuhmu kusentuh dan jiwamu menjadi milikku walaupun sesaat?"

"Ya, aku tak keberatan"

Ares menatap manik mata Asta tajam. Mata wanita itu begitu yakin. Wanita dihadapannya adalah wanita teraneh yang pernah ditemuinya. Kebebasan? Ia kira wanita itu akan meminta seperempat atau mungkin setengah hartanya. Walau ia tahu, wanita tersebut memiliki harta yang tak sedikit sama seperti dirinya. Seulas senyum tersungging di wajahnya. Kebebasan bukanlah hal yang sulit untuk Ares berikan pada Asta.

"Baiklah Asta. Aku setuju"

Kisah Asta dan Ares pun dimulai.

.
.
.
.
Hallo semuanya. Selamat datang di lapak baru. Dari sekian banyak cerita, ketik dan hapus, publish lalu unpublish, kuputuskan untuk membuat cerita yang ini dulu.

Sedikit Info, Antares atau biasa dipanggil Ares adalah kakak sepupu Raynald berbeda kakek. Dalam keluarga Kuncoro, Kakek Ares adalah yang tertua diikuti oleh kakek Raynald, nenek yang menyebalkan (kalau baca Renjana, tau kan ya) dan seorang kakek lagi (pusimg lho ya wkwk).

Sekiam penjelasan singkatnya. Bagaimana kesan prolog kali ini? 😂

Unite to SeparateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang