PULANG....

50 4 0
                                    

07.00 am...
Hari ini, Mark sudah boleh pulang dari hospital....
"Akhirnya aku bisa pulang juga..... " Mark merentangkan tangannya
"Tapi hari ini kamu tetap belum boleh sekolah.... Kamu di rumah dulu ya sama Collin " Kata Mama
"Collin? Memang Collin kenapa Ma? " Tanya Mark
"Collin sedang demam Mark.... Jadi dia izin dari sekolah " Kata Mama
"Astaga!!!!! Collin demam??? Kapan Collin mulai demam Ma? " Tanya Mark
"Semalam Darling.... Semalam saat makan malam ia terlihat sangat pucat dan badannya sangat panas. Ternyata saat suhu badannya diukur, ia demam tinggi sampai 40° hingga dia mimisan " Jelas Mama
"Kasihan dia.... Boleh nggak Ma kalau nanti Collin berbagi kamar dengan Mark selama Mama pergi bekerja? " Tanya Mark
"Tentu boleh sayang " Kata Mama

Artane road 11C....
Mark segera membersihkan badannya lalu menuju kamar Collin....
Tok.... Tok... Tok... Mark mengetuk pintu kamar Collin... Namun tetap tak ada reaksi apapun....
Mark segera masuk ke kamar Collin...
"Collin.... " Panggil Mark
Mark melihat tubuh seorang anak laki laki kecil terbaring lemah di ranjang dengan selimut yg menutupi tubuh sampai ke leher....
"Collin.... Kau tidak apa apa? " Mark mendekati ranjang Collin sembari mengusap kepala adiknya
Collin terbangun....
"Kakak? Kakak sudah pulang? " Tanya Collin
"Iya Kakak sudah pulang.... Tapi belum boleh sekolah sama Mama " Kata Mark
"Kalau begitu Kakak disini saja nemenin Collin.... " Collin duduk bersandar pada kepala ranjang
"Baiklah.... Kau ingin bermain apa? " Tanya Mark
"Tolong ambilkan mainan robot warna biru dan robot warna merah di kotak mainanku ya Kakak " Kata Collin
"Baik Lin " Mark berjalan menuju kotak mainan Collin
"Ini mainannya " Mark naik ke ranjang lalu duduk di sebelah Collin
"Thank You Kak " Kata Mark
Mark dan Collin pun bermain robot...

09.00 am....
"Aku bosan Kak " Kata Collin
"Kita nyanyi saja yuk.... Kakak ambil gitar nya " Mark beranjak dari ranjang
"Ok Kakak " Collin tersenyum

Mark kembali ke kamar Collin dengan membawa sebuah gitar berwarna putih....
"Kita nyanyi lagu More Than Words saja gimana? " Tanya Mark
"Boleh Kak... Mau bareng apa sendiri sendiri nyanyi nya " Kata Collin
"Gantian aja Lin... Barengnya pas reff nya saja... Biar lebih asyik " Kata Mark
"Ok Kak.... " Kata Collin
Mark mulai memainkan gitar.....
"Saying I love you... Is not the words I want to hear from you... It's not that I want you... Not to say, but if you only knew " Mark mengeluarkan suaranya yg khas dengan nada tinggi
"How easy it would be to show me how you feel... More than words is all you have to do to make it real... Then you wouldn't have to say that you love me 
'Cause I'd already know.... " Collin yg sejak dulu diajari Mark bernyanyi pun mengeluarkan suara lembutnya
"What would you do if my heart was torn in two... More than words to show you feel... That your love for me is real...What would you say if I took those words away.... Then you couldn't make things new... Just by saying I love you " Mark dan Collin bernyanyi bersamaan

Mark dan Collin selesai menyanyikan lagu more than words....
"Kak kita ke ruang musik yuk... Collin lagi pengen belajar piano bersama Kakak " Kata Collin
"Tapi kau kan harus istirahat " Kata Mark
"Tidak apa apa...... Ayo Kakak.... Nanti Collin memainkan piano atau keyboard sementara Kakak memainkan gitar dan kita bernyanyi bersama " Kata Collin
"Baiklah.... Ayo " Mark menggandeng tangan Collin

Ruang Musik....
Ruang musik keluarga Feehily terlihat sangat rapi  berbagai alat musik seperti piano, keyboard, gitar, harpa, biola, selo, seruling, harmonika, pianika, drum, dsn berbagai alat musik lainnya....
"Collin yg main gitar dan Kakak yg main piano ya " Kata Collin
"Iya Lin... " Mark berjalan menuju piano besar berwarna putih
Mark dan Collin pun memainkan beberapa musik....

Di tengah tengah keasyikan bermain alat musik, tiba tiba saja darah mengucur deras dari hidung Collin....
"Astaga........ Aku mimisan " Collin terkejut
"Collin..... Ini tissue nya.... " Mark dengan panik langsung memberikan tissue
Collin pun berusaha menyeka darah.... Namun darah tetap mengucur deras...
"Linnn kita ke dapur sekarang ya... " Mark menggendong Collin

Dapur....
Mark mendudukkan Collin di salah satu kursi.... Mark segera mengambil sekantung es batu....
"Lin... Kakak akan menjepit hidungmu untuk menghentikan pendarahannya. Sementara itu kau bernafaslah lewat mulut " Mark menjepit hidung Collin dengan tangan kanannya sembari meletakkan sekantung es batu di hidung Collin
"Habis ini kau harus istirahat ya " Kata Mark
"Ya Kakak" Kata Collin

BEST FRIEND FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang