Materi by EbykatsyuPENULISAN 'DI' DIGABUNG/DIRANGKAI KALAU :
1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
2. Kata di diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh :
- ditinggalkan → bisa diubah jadi meninggalkan
- ditulis → bisa diubah jadi menulis
- diingat → bisa diubah jadi mengingat
PENULISAN DI DIPISAH KALAU :
1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan.
2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif.
3. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh :
- di sini >< tidak bisa diubah jadi menyini
- di siang hari >< tidak bisa diubah jadi menyiang hari
- di dirimu >< tidak bisa diubah jadi mendirimu
MASIH BINGUNG???
Contoh kata paling sederhana untuk kedua jenis di adalah sebagai berikut:
dibalik : menunjukkan kata di sebagai imbuhan, bisa diubah menjadi membalik, merupakan bentuk kata kerja pasif.
di balik : menunjukkan kata di sebagai kata depan, tidak bisa diubah menjadi aktif karena menunjukkan tempat (di balik pintu, di balik meja)
Singkatnya, kata di sebagai imbuhan yang ditulis terangkai adalah DI + KATA KERJA. Selain aturan itu, tulislah terpisah, sayangku~
PENGGUNAAN KATA 'KE'
1. Penulisan 'ke-' sebagai awalan atau imbuhan dengan disabung kata selanjutnya.
2. Penulisan 'ke-' sebagai awalan atau imbuhan dengan dipisahkan kata selanjutnya.
keatas -> ke atas
kebawah -> ke bawah
kebelakang -> ke belakang
kedalam -> ke dalam
kedepan -> ke depan
kehadapan -> ke hadapan
kekanan -> ke kanan
kekiri -> ke kiri
kemana -> ke mana
kesana -> ke sana
kesamping -> ke samping
ketempat -> ke tempatSedangkan untuk penulisan 'ke-' yang digabung dengan kata lain adalah :
kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar").
"kemeja" (baju), yang artinya berbeda dari "ke meja"
Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke-2, buku ke-5)
Beberapa kata dapat diberi konfiks "dike-kan"
Misalnya :
"depan"->"dikedepankan"
"mana"->"dikemanakan"
"samping"->"dikesampingkan"
atau konfiks "ke-an".
Misalnya :
"dalam"->"kedalam → kedalaman"
Singkatnya penggunaan 'di-' dan 'ke-' dapat dilihat dari penggunaan konteks kata. Jika kata setelahnya menunjukkan tempat, maka penggunaan penggunaan 'di-' dan 'ke-' dipisah.
Semoga bermanfaat
Salam dari dan untuk Sang Pemimpi 💙

KAMU SEDANG MEMBACA
DC Materi
RandomBerisi kumpulan materi yang diambil dari beberapa sumber, serta sharing para member:)