Wajah supir itu sangat menyeramkan seperti orang-orang yang akan berbuat jahat.
Aku yang sedang memastikan bahwa supir itu adalah pesananku , tiba" tanganku di tarik oleh joon.
" kamu, saya antar saja "
" hah .. " jawabku .
" ini gimana neng ? jadi ga ? gimana sih " Tanya bapak supir, dari nada bicaranya ia terlihat marah.
" sebetar yah Pak,, " jawabku menenangkan si Bapak .
" ini uangnya pak, maaf kami cancel " joon menyodorkan uang 50 ribu dan meminta Bapak itu untuk pergi .
" ehh, sebentar pak ,tunggu sbentar " kataku menghentikan bapaknya yang sudah akan pergi .
Joon menarik tanganku lagi dan dibawanya aku kedalam mall dan masuk ke dalam lift .
" kamu saya antar " jawabnya sembari menekan tombol lift .
" makasih mr.joon, tapi saya gpp kok , kenapa tadi sibapaknya disuruh pergi ? apa karna mukanya yang menyeramkan? Saya yakin Bapak tadi orang baik ( padahal tadi juga dah berencana turun di depan dan memesan lagi , karna takut melihat paras si Bapak )" kataku,
" kamu yakin ? kamu kenal ? " jawab joon .
" nah ini malah saya sekarang bingung, knapa kita naik ke lantai atas ? mr. joon mau ngapain ? " tanyaku sambil menghindarinya .
Mukanya mendekat kearah muka ku dan berbisik " menurut kamu, gimana ?" Tanya joon dengan sedikit tertawa seperti ada sesuatu yang lucu , dan aku hanya bisa mematung karena hembusan nafasnya yang sangat dekat menyentuh kulit ku .
Setelah pintu lift terbuka, aku baru sadar klo kami sedang ada di tempat parkir mobil.
" tunggu sebentar disini" kata Joon .
Ku goyangkan kepalaku, memberikan isyarat klo aku mengiyakannya . tak perlu waktu lama, mobil coklat itu berhenti dihadapanku .
Joon memberikan isyarat agar aku naik ke mobilnya .
"Doesn't matter? " tanyaku yang sebenarnya menyakinkan diriku sendiri.
"괜찮아 (gwaenchanh-a)/ tidak apa2" jawabnya yang membuat jantungku ingin keluar dari tubuh ini.
Aku masih menyadarkan diriku, memastikan bahwa ini bukan mimpi.
" Auuu, sakit " jeritku setelah ku cubit tangan kiriku untuk memastikan klo ini NYATA.
" kenapa ? " Tanya Joon ,
" ahh, tidak apa2 ", sembari masuk ke dalam mobil aku jawab pertanyaannya .
Aku sudah duduk disampingnya, tapi kenapa mobil masih diam dan tidak ada pergerakan ingin berjalan, padahal mesinnya sudah hidup .itu yang ingin ku tanyakan kepadanya, tapi aku terlalu gugup untuk bertanya .
Tiba" ia buka seatbelt yang sudah ia gunakan dan badannya menyamping ke arahku, saat itu juga wajahku reflect ku mundurkan hingga kepala belakang menyentuh bantalan kursi mobil .
" kamu harus kenakan ini dulu, klo tidak mobil ini tidak akan jalan " setengah berbisik sembari memasangkan seatbelt ke badanku, jantungku seakan berhenti dan membuat tubuhku terasa panas saat itu juga. Aku sekan menahan nafasku agar ia tak bisa rasakan hembusan angin dari hidungku . itu benar2 sangat Mengagetkan .
Saat aku masih syok dengan apa yang telah ia perbuat , ia hanya tersenyum melihat tingkah ku.
Aku tersadar saat mobil melaju ke gemerlapnya ibukota.
" Mr.Joon, apakah ini benar ? " dengan kondisi gugup aku tanpa sadar menanyakan hal yang tidak dia mengerti .
" hah,,, maksud kamu ?" tanyanya bingung .
" Ehmm sorry, gini maksud saya , mr. Joon tidak apa2 antar saya ke rumah ? rumah saya jauh dan sudah malam , mr. Joon pasti cape ? saya tidak enak ." tanyaku memberanikan diri mengutarakan apa yang ada di pikiranku saat ini .
" saya sudah bilang kan , tidak apa2, tidak usah merasa tidak nyaman, OKey" jawabnya sambil mengemudi .
" baiklah, 감사합니다 (gamsahabnida)/ terima kasih " kataku sambil tersenyum kearahnya.
" ohh bahasa korea kamu cukup bagus .. " katanya mencoba mencairkan suasana.
Dan malam itu pun menjadi malam yang penuh perasaan yang sudah lama sekali tidak aku rasakan . sangat senang dan juga takut , takut berharap banyak dengan apa yang kurasakan saat ini .
***
YOU ARE READING
HALU TINGKAT DEWA ..
Short Storyimaginasi yang tercipta kala melihat atau merasakan sesuatu , hanya ingin menulis , jika kalian menyukainya tolong utarakan dan terima kasih..