"Ma, aku harus endorse apa lagi, nih? Pengin ngendorse lagi," kata Yiren.
"Ma, ini aku ada ide buat dagangan baru kita,"
"Ma, toko kita diginiin dong biar bagus, terus banyak yang beli," kata Guanlin sambil menunjukkan ponselnya.
"Udah, Ma, bikin kafe aja," sahut Renjun.
"Ma, saldo pulsa habis, nih," kata Ong.
Fei yang lagi asik mencatat keperluan barang dagangan mereka mendadak berhenti. "Perasaan baru ngisi kemarin, deh."
"Saldo pulsa dia nya kali, Ma, yang abis," sahut Guanlin.
Ong menampilkan cengirannya. "Hehe, tau aja, lo."
Fei memukul bahu Ong. "Berisik kamu, ya. Mama lagi fokus mengurus masa depan toko kita, tau. Malah digangguin."
"Sana kamu ikut belanja sama Papa aja," sambungnya.
"Loh, harusnya kan ini jatahnya Renjun, Ma."
Renjun menoleh mendengar namanya dipanggil. "Apaan nyebut-nyebut nama gue? Udah, Ma, Kak Ong aja. Ini Renjun lagi nyari inspirasi buat toko kita ke depannya."
Fei mengangguk. "Noh, udah kamu aja sana. Dari tadi gak ada kerjaan."
Mendengar hal itu Renjun memasang muka meledek ke Ong.
"Yo yo ayo, yo ayo yo belanja! Jatah belanja siapa hari ini?" kata Papa Zhou Mi.
"Kak Ong, Paaaaa," jawab mereka semua bersamaan.
Dan Ong? Hanya menekuk mukanya. Mereka semua tertawa bersamaan.
Yo, ini dia Keluarga Cina kita yang hobi berniaga, mungkin ada hubungan kerabat dengan Ismail bin Mail.
1. Papa Zhou Mi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Mama Fei
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
