Koeun memain-mainkan jarinya, ia merasa panik saat ini. Entah mengapa ia justru berakhir di tempat yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Kalian tahu di mana?
Di rumah keluarga Mark, atau lebih tepatnya di kamar Mark.
Ingat, rumah keluarga Mark bukan apartemen Mark.
Tadi siang seusai kelas, Mark meminta tolong padanya. Mark bilang ia butuh bantuan untuk memilih baju. Koeun hanya mengiyakan karena ia pikir Mark akan membawanya ke mall atau butik untuk membali baju seperti yang ia inginkan. Tapi ternyata tidak, Mark justru membawanya ke rumah orangtuanya.
Laki-laki itu hanya tersenyum tanpa dosa ketika Koeun memandanginya penuh rasa kesal.
"Sekali-kali mampir ke rumahku"
Itulah yang Mark katakan sambil tertawa sebelum ia membawa Koeun masuk ke rumahnya.
Koeun sendiri masih agak kebingungan. Kenapa juga Mark membawanya ke rumah, dan mengapa rumah Mark ramai sekali?
Mungkin itulah alasan Nyonya Lee menyuruh Koeun untuk menunggu Mark di kamar, karena ruang tamu dipenuhi oleh para kerabat.
"Memang di rumahmu sedang ada apa sih?" Koeun bertanya ketika Mark baru masuk ke kamarnya. Pria itu membawa satu buah apel yang sudah digigit olehnya.
"Hmm...keluarga besar kami sedang berdiskusi" Jawab Mark sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Diskusi soal apa?" Koeun masih penasaran.
"Taeyong-hyung"
"Memangnya Taeyong-oppa kenapa?"
Ah shit, Tayeong-OPPA?!
"Dia akan menikah"
Percakapan langsung terhenti saat Mark menjawab. Koeun tampak terdiam, mengerjap-kerjapkan matanya, ia bingung.
Mark mengamati wajah Koeun. Gadis itu tampak diam saja. Mark berasumsi bahwa Koeun terkejut.
"Harusnya aku tidak perlu membawamu kemari ya" Mark mendudukkan dirinya di samping Koeun, nada dari suaranya terdengar menyesal.
"Bukannya kau memintaku memilih baju?" Koeun masih kesal soal ini
"Iya. Lebih tepatnya desain baju. Rumah penjahitnya ada di dekat sini, makanya aku mampir ke rumah"
"Apa itu semacam baju yang akan kau gunakan untuk pernika-"
"Iya, baju untuk pernikahan hyung"
"Oh"
Mark menyesal sekarang. Ia tidak menyangka bahwa memberi tahu Koeun tentang pernikahan kakaknya akan berdampak seperti ini. Padahal kemarin malam saat kakaknya mengumumkan pada keluarga bahwa ia akan menikah, Mark senang sekali. Tandany saingannya akan berkurang satu, apalagi hyungnya adalah saingan terberat. Tapi sekarang justru kebalikannya. Ternyata tidak semudah itu untuk menang.
Mark melirik Koeun. Gadis itu masih terdiam. Mungkin dia tengah memikirkan banyak hal. Dan benar saja.
Keluarga besar Mark sedang berada di sini. Dan Mark membawanya kemari. Catat, Mark membawa seorang gadis ke rumahnya saat keluarga besarnya berkumpul. Ini bukan sesuatu yang baik.
Koeun berpikir keras tentang bagaimana ia harus menanggapi kalau keluarga Mark menanyainya macam-macam,
"Pacarnya Mark ya?"
"Sudah berjalan berapa tahun?"
"Sudah ada rencana menikah?"
Ah sudahlah, memikirkan itu membuat Koeun merasa lapar.
"Aku mau" Koeun berujar, membuat Mark menoleh padanya dengan mata yang membulat.
"Apa?"
"Itu" Koeun hanya memajukan wajahnya, membuat Mark memundur seketika.
"A-apa?"
"Apel"
"Hah?"
"Aku mau apel, Mark. Lapar tahu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITY [Mark x Koeun]
Fanfiction[Mark-Koeun Fanfiction] Sejak kecil, Mark Lee adalah pusat perhatian bagi banyak orang. Dia tampan, cerdas, dan berasal dari keluarga kaya. Tidak ada orang yang mampu mengalahkannya, setidaknya sebelum gadis itu datang. Koeun adalah siswi pindahan...