"Shilla's Diary"

Aku suka ice cream

Seminggu berlalu perkenalan Shilla dan Nizam, mereka pun semakin akrab. Nizam ini bekerja di toko ayahnya dekat rumahnya, toko sembako, karna ayahnya sibuk dengan usaha gas di luar, jadi toko sembako ini Nizam yang bertanggung jawab, Nizam tidak kuliah walaupun orang tua nya terbilang sanggup membiayai Nizam kuliah tapi Nizam memilih mengurus toko ayahnya. Nizam adalah anak kedua dari 3 bersaudara, Nizam terlahir dari keluarga Kristen protestan tapi Nizam memiliki banyak teman dari berbeda agama, bagi Nizam toleransi nomor 1 semua berhak berteman dengan siapa saja.
Hari itu hari kamis, manis semanis senyum Shilla bagi Nizam hehehe...
Pagi pagi sekali Shilla sudah pergi kepasar untuk belanja, dipasar Shilla bertemu willy laki laki yang pernah makan direstoran Shilla bekerja karna mereka udah sempat berkenalan jadi mereka mengobrol sebentar, Willy menawarkan kerja sampingan untuk Shilla, Toko ice cream milik Willy, karna Willy membuka usaha kecil kecilan. Shilla memang bekerka di restoran jam kerja Shilla ada shift pagi dan shift siang, tapi Shilla bisa meminta pada boss nya untuk shift pagi terus, karna boss nya juga sudah mengerti dengan keadaan Shilla, jadi Shilla menerima tawaran Willy.
Kini Shilla bekerja di dua tempat, restoran dan toko ice cream, Nizam sudah tau bahwa Shilla bekerja di dua tempat, makin hari Nizam makin kagum pada Shilla wanita yang sangat pekerja keras, Shilla pun mengajak Nizam ke toko ice cream tempat Shilla bekerja di siang hari sepulang Shilla bekerja di restoran.
Melihat kedekatan Shilla dan Nizam sebenarnya Willy biasa saja tidak cemburu ataupun apa, karna sebenarnya Willy hanya suka pada kerja kerasnya Shilla saja.. Shilla suka sekali ice cream, itu sebagian alasan mengapa Shilla mau bekerja disana, "Will, kamu tau gak? Aku tuh sukaaa banget ice cream." kata Shilla pada Willy. Lalu Willy menjawab, "iya aku tau Shill, jangan kamu tanyan kenapa. Karna aku tau ice cream itu enak heheh..." waktu berlalu toko ice cream Willy ramai pembeli, Shilla sangat bersyukur di pertemukan teman seperti Willy ia sangat membantu.