Cincin

6 2 0
                                    

"Non, lihat tanganmu dong." Ardian yang duduk di depan Noni, menunggu.
"Untuk apa?"
"Lihat aja, cobak giniin tanganmu." Ardian mencontohkan.
"Kiri atau kanan?" Noni bertanya malas.
"Yang kiri aja." Ardian tersenyum. Noni menjulurkan tangannya ke depan Ardian. Tiba-tiba Ardian memasangkan cincin ke jari manis Noni.
"Apaan nih?" Noni bertanya heran.
"Hadiah buat kamu." Ardian menjawab.
"Hadiah apa? Valentine?" Noni bertanya.
"Anggap aja gitu." Jawab Ardian.
"Yaelah Valentine bukan budaya kita, budaya kita ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya." Noni menjawab dengan wajah serius.
"Si Arka ninggalin kamu?"
"Enggaklah, itu kan aku lagi parodi, gimana sih Di." Noni memutar bola matanya malas.
"Oh gitu." Ardian mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ini cincinnya serius buat aku?"  Noni bertanya lagi.
"Iya buat kamu." Ardian tersenyum.
"Arka kemarin kasih aku cincin juga, kalian berdua sehati banget ya." Noni tertawa.
"Mana cincin dari Arka?" Wajah Ardian berubah, seperti tak terima.
"Aku kalungin, Arka minta kalungin aja, kan dia tahu aku gak suka pakai cincin, terus katanya biar lebih dekat sama jantung, aneh-aneh deh si Arka tapi lucu." Noni tersenyum lebar.

Ardian hanya diam. Dia menggerutu dalam hati. "Sial kenapa sih loe selalu selangkah lebih dulu dari gue. Syukur sahabat kalau gak, udah gue hajar habis-habisan."

***

Noni sedang rebahan di kasur sambil mendengarkan radio dari handphone-nya. Satu panggilan masuk. Wajahnya yang kelelahan karena pergi survey lapangan untuk tugas kuliah, kini kembali cerah ceria. Kemudian dengan senyuman lebar ia mengangkat panggilan itu.
"Halo Ka." Suaranya ceria menyapa seseorang di sebrang sana.
"Hai Non." Jawab Arka, pacar Noni.
"Tumben nelpon jam segini biasanya nanti 2 jam lagi." Noni melihat jam dinding kamarnya. Baru jam 7 malam, biasanya Arka menelpon jam 9 dan tidak setiap hari, hanya weekend saja. Sedangkan hari ini rabu, Arka ada jadwal futsal setiap rabu sore hingga malam.
"Pengen saja. Kamu di rumah?" Tanya Arka.
"Hem ya. Baru pulang nugas." Kata Noni.
"Aku baru mau berangkat futsal." Arka menjelaskan.
"Loh biasanya jam 5 dah berangkat, kok telat?" Noni heran.
"Ya tadi izin telat. Sesekali kan gak apa-apa. Pasti sahabat kamu ntar ngomelin aku." Arka tertawa keras.
"Dia sahabat kamu juga ya. Bilang sama Ardian, salam Noni jangan marahin pacarnya Noni." Noni terkekeh.
"Siap nanti aku bilangin." Tawa Arka sudah reda. "Hm, Non?" Arka memanggil Noni dengan lembut.
"Ya ka?" Noni menunggu.
"Aku boleh mampir ke rumah  kamu? Sebentar aja, kamu tunggu depan rumah."
"Hah? Ada apa sih? Biasanya juga langsung datang?" Noni penasaran.
"Ya gak apa-apa. Boleh gak?" Tanya Arka.
"Iya boleh. Sini mampir aja, lama-lama juga gak apa-apa. Kamu ditanyain terus sama mama." Noni berkata dengan wajah sumringah.
"Yaudah kamu tunggu depan rumah ya sekarang. Aku beberapa menit lagi sampai."
"Jadi kamu nelpon lagi di jalan nih?" Noni memastikan.
"Iya, sama Mang Udin. Lagi males nyetir sendiri." Arka menjawab.
"Okedeh." Kata Noni.
"Tunggu di luar ya. Matiin dulu. Ntar aku telpon lagi." Arka memutuskan panggilan. Noni pun segera keluai kamar, tidak langsung ke depan rumah tapi ke dapur dulu mengambil air minum. Setelah meminum segelas air putih. Arka menelpon lagi. Noni buru-buru mengangkat.
"Non, dimana?" Tanya Arka.
"Ini mau ke depan Ka."
"Kan udah dibilang tunggu depan rumah." Kata Arka
"Cepat banget sampainya."
Noni berlari kecil ke depan rumah. Arka sudah di depan rumah masih dengan handphone yang dia genggam di telinga kanannya. Setelah melihat Noni, Arka memutuskan panggilan. Ia langsung menyerahkan tas kecil kepada Noni.
"Buka di dalam ya. Aku mau futsalan dulu." Arka langsung pergi begitu saja. Noni hanya melongo melihat mobil Arka yang melaju pergi. Noni hanya menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah pacarnya.
Setelah sampai di kamar, Noni membuka tas kecil itu. Sebuah kotak kayu kecil berwarna coklat tua dengan ukiran nama lengkapnya terpampang. Noni langsung membuka kotak kecil itu, sebuah cincin dengan lingkaran berombak bermata biru laut. Sebuah catatan kecil di sana. Tak terasa air mata Noni menetes.

***
Duh Ardian, makanya kalau suka mah jangan difriendzone dong Noninya, giliran dia dibahagiakan sama orang lain baru mau memperjelas hubungan. Wkwkwkwk

Kamu #teamArka atau #teamArdian ? Aku #teamNoni ☺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jamais vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang