bagian dua

113 19 2
                                    

"pacaran tuh, seru gak ya?"

yohanes putra noleh cepat ke hilwanisya putri yang lagi melamun, "hah?"

"pacaran, enak ga?"

"enak."

"enaknya?"

"bisa manja-manja, bisa ketawa terus, bahagia terus." kata yohan, sambil cengar-cengir.

"sshh, alay."

yohan langsung mencibir, tapi sedetik kemudian dia penasaran, "emang lu mau pacaran sama siapa?"

"sama sibian."

"sibian hutomo?" tanya yohan memastikan, dijawab anggukan sama hilwa dan yohan berdecih, "ngimpi."

"sombong deh lo, mentang mentang pacaran sama diana faily, yang katanya ratu dijaman MOS padahal udah jelas-jelas gue ratunya."

"diana mah, ratu dihati gua."

"najis."

"tapi emang lu masih suka kontakan sama sibi? lu kan dulu dijadiin ratu MOS dan sibi raja nya, terus lu masih deket gak sama dia?"

"masih. tapi kayaknya dia naksir kakak kelas deh."

"siapa?"

"siany aulia, anak 2-6."

"kalo itu mah, gua juga naksir."

langsung di gebuk sama hilwa, "secantik apa sih?! perasaan biasa aja."

"tapi han," hilwa noleh ke yohan, "gue gak suka lo pacaran sama dian."

"kenapa?"

"manja. terlalu bergantung sama lo, apa-apa nyuruh lo, harus sama lo, kayak yang dunia dia bakal hancur kalo gak sama lo."

"ya itu! itu rasanya pacaran. harus selalu bersama, saling ketergantungan satu sama lain. guna nya gua jadi pacar dian ya buat itu."

"lu kalo punya pacar pasti gitu nanti." lanjut yohan.

"gak lah, gue ga manja. selagi gue bisa sendiri, kenapa harus sama cowo gue? kita harus bisa bedain mana babu mana pacar."

yohan langsung noleh ke hilwa, mau marah tapi nanti galakan hilwa pasti.

akhirnya dia diem.

"lagian tujuan pacaran untuk saling mengasihi kan? bukan nyuruh ini itu ke cowoknya." lanjut hilwa.

yohan diem, mencerna kata-kata hilwa. terus di mikir, dia termasuk cowok babu atau bukan.

"kalo dian nyakitin lo, bilang sama gue. biar gue tonjok matanya."

yohan nyengir terus mukul pelan lengan hilwa, "emang bisa nonjok orang?"

"lah? tiap hari kan lo gue tonjok!" kata hilwa sambil nonjok lengan yohan.

"sakit!"

"cupu."

"lu juga harus bilang kalo sibi nyakitin lu, biar gua keluarin jurus jitu gua."

"gak boleh menyalah gunakan kekuatan."

"kalo buat lindungin lu mah, gapapa."






pulang sekolah, hilwa balik sendiri. naik angkot, menjelang magrib, dan langitnya mendung. lelaki yang biasa dipanggil sibi itu gak bisa anter pulang, ga bilang juga alasannya apa.

hilwa gak nuntut alasan, karena emangnya hilwa siapa? pacarnya? bukan.

cuma friendzone.

setelah ngelamun sambil liatin jalanan, tiba waktunya angkot ngelewatin bawah sky bridge nya mall dipusat kota. dimana disitu ada zebra cross dan banyak orang yang mau nyebrang.

younivers; yohan ft. hyewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang