dulu,
aku juga mengagumimu.
tapi sayang,
kamu harus pulang.dan kita hilang kabar.
lalu kamu kembali lagi.
jauh lebih baik,
dan semakin memikatku untuk lebih mengenalmu.kita sudah dekat.
tapi keduanya sama sama enggan untuk memulai sebuah percakapan.aku canggung, kamu malu.
aku cuma berharap bisa berteman denganmu.
tapi Tuhan dengan baiknya memberiku lebih dari itu.
lebih dari ekspektasiku.sekarang kita memulai sebuah hubungan,
lebih dari sekedar pertemanan.
memulai sebuah kisah hidup,
yang berawal dari janji janji, ketidakpercayaan, keegoisan, dan harapan.
yang kini,
kita bergenggaman, melangkah, menjalin, dan bersama.dulu aku pikir,
kamu sama seperti yang lain,
kamu cuma ibarat parit,
dan aku sungainya.aku pikir kamu hanya ku lalui saja,
atau bahkan tak ku jangkau sama sekali.tapi ternyata kamu adalah lautnya.
kamu adalah muaraku,
tujuanku.pemberhentian terakhirku.
aku tidak akan mencari lagi.
karena kamu, si laut,
muara bagi sungainya,
yaitu aku.