🔪TERBAYANG🔪

26 8 4
                                    

"Jangan terlalu mempercayai keadaan yang ada disekitarmu, atau??  Mereka bisa saja membiusmu."

•~•


"Gue penasaran!" ucapnya bersikukuh.

Deden memilih tak meresponnya hingga keheningan kembali. Motor Deden terus melaju membelah sunyinya hutan yang sebenarnya berhawa sejuk sekaligus beraura mistis. Tanpa Deden sadari, Anggi yang tengah diboncengnya kini sedang melamunkan semua praduga-praduga yang kini hinggap dipikirannya. Entah, tak ada yang tahu apa isi dari pikiran Anggi saat ini. Yang jelas ia merasa janggal dengan rumah Belanda itu.

"Kalo rumahnya berhantu, kenapa gak dihancurkan!?  Bikin orang takut aja kalo setiap hari lewat jalan ini," batinnya sembari terus menatap ke arah rumah itu yang kian lama kian buram karena motor Deden yang mulai bergerak menjauhi jalan area hutan.

Setelah sampai di jalan raya, dengan jarak sepuluh meter, Sekolah Menengah Atas yang cukup besar di depannya kini terlihat menghiasi pandangan Deden dan Anggi. Tiba-tiba Anggi menepuk pundak Deden keras, seketika motor Deden hampir oleng lagi. Untungnya Deden bisa menghandlenya agar mereka berdua tak jadi jatuh.

"Lo, ini kebiasaan banget sih. Pingin celaka kok ajak-ajak!  Gue mampusin sekalian loh, mau?" seringaian Deden di akhir kalimat tadi sukses membuat Anggi bergidik ngeri olehnya. Namun, sepersekian detik berikutnya tawa Deden pun pecah akibat ekspresi datar Anggi yang dilihatnya melalui kaca spion motornya. Ternyata Anggi tidak bisa diajak berjanda ya??  Eh, maksudnya bercanda gitu:)

"Apaan sih, tawa lo nyeremin tau!" Anggi mengerucutkan bibirnya sebelum ia turun dari motor Deden.

Deden memberhentikan motornya tepat di depan pintu gerbang sekolah Anggi yang bertuliskan SMAN Dark Dreaming, salah satu SMA favorit di kota itu.

"Yaudah deh, Den. Gue masuk dulu ya?  Lo ati-ati ke kampusnya, jangan ngebut!"

"Oke!!  Emak rebel yang super duper bawel tingkat se-Asia raya Indonesia merdeka dari Sabang sampai Merauke," ejek Deden sembari mengedipkan sebelah matanya kepada Anggi. Berniat menggoda ceritanya.

Anggi memang sudah terbiasa memanggil Deden tanpa embel-embel Bang, Mas, ataupun Kak, itu semua dilakukan karena mereka memang sudah berteman sejak kecil meskipun terpaut usia selisih setahun. Anggi umurnya sudah 18 tahun sekarang ia sedang menempuh pendidikan SMA di kelas duabelas sedangkan Deden yang berumur 19 tahun, kini sedang mengejar ilmu di dunia Perkuliahan.

Meski begitu Deden tidak pernah merasa tersinggung ataupun marah bila Anggi hanya memanggil namanya. Mereka berdua memang sejoli yang unik.

Setelah Anggi terlihat memasuki pintu masuk gerbang sekolahnya, barulah Deden kembali menyalakan mesin motornya dan bergegas pergi menuju kampusnya. Entahlah, percakapan singkat yang terjadi antara keduanya di pelataran depan sekolah Anggi tadi cukup membuat beberapa pasang mata yang menatap mereka, iri seketika dengan kebersamaan Anggi dan Deden. Banyak yang mengira bahwa Denis, si pria berparas tampan dan berwibawa itu dikira berpacaran dengan Anggi.

Bahkan banyak dari teman sekelas Anggi yang sering mencari tahu seputar kehidupan Deden, mereka semua tertarik dengan paras dan sikap pedulinya terhadap Anggi yang sering ditunjukkan di depan umum tanpa Deden dan Anggi sadari. Karena pasalnya, mereka berdua hanya menganggap bahwa semua perlakuan itu adalah hal yang wajar dilakukan. Bukankah sahabat memang biasanya begitu?

•~•

Suasana hiruk-piruk sekolah memang selalu begini, ramai dan bising. Terkecuali perpustakaan dan UKS, dikedua tempat itu kita memang dilarang untuk ramai dan membuat kegaduhan. Setiap kelas menciptakan suasana kebisingannya yang berbeda-beda, ada yang mendapat gelar kelas perusuh, kelas terbandel, kelas terajin, kelas pembuat onar, kelas _terfavorit_, dan banyak lagi macam-macam kelas lain yang tentunya diisi oleh beragam murid-murid yang memiliki banyak karakter, sifat dan sikap yang unik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Viros InterficiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang