Psycho Girl

29 10 1
                                    

''Benarkan dugaan gue''

Suara-suara orang berbincang memenuhi indra pendengaraan.Para suster dan dokter berlalu lalang layaknya kendaraan di tempat yang paling ditakuti semua orang di bumi.Disana tepatnya diparkiran Tasya,Acha dan seorang cowok bertemu.Si cowok menggangguk mendengar penuturan dari Tasya,''Lo benar'' Acha yang tak mengerti apa-apa hanya menyimak,kemudian menghentak-hentakan kakinya.Ia benci jika tersisihkan,bagaimanapun caranya Dia tidak boleh terabaikan.''Si bayi besar marah tuh teracuhkan."Ujar Saydon.Dia adalah teman dari mereka berdua,tetapi cenderung akrab dengan Tasya.

Acha tahu siapa bayi besar yang dimaksud Saydon pun langsung mendelik tajam,tetapi itu menambah kesan imut di wajahnya.''Jijik gue" Celetuk Tasya bernada dingin,Acha yang mendengar itu segera tertunduk.Saydon geleng-geleng melihat tingkah dua cewek tersebut.''Satu imut..Satu Sadis dan dingin hmm..perpaduan yang unik.''Batinnya sembari tersenyum.''Lu mirip orgil kalau kaya gitu.''Ujar Tasya sadis.Saydan menyengir kuda,kemudian merangkul bahunya.Tasya melirik ke arah lengan Saydan.Lalu...

BUGH!!!

Srakk..

BRAKKK

Tasya memberi buku limanya di wajah cowok itu dan membantingnya ke alas parkir,semua orang yang berada di sekitar area bergidik ngeri ada juga yang mencemooh.Acha termangu sejenak,kemudian bersorak ria membuat kedua orang di sampingnya menatap heran.Dia tak menyadari tatapan itu,Ia memilih bertepuk tangan.Tiba-tiba Tasya menyentil dahi Acha yang mendapat ringisan dari si empu.

Acha hanya bisa menggerutu dalam hati,Ia tahu sifat Tasya yang tersembunyi dan tak berniat membangunkan sifat tersebut.Dirinya masih ingin melihat mentari terbit.''Jangan kasar sama Cho Rim.'' Tasya memutar bola mata malas,Ia lebih memilih beranjak dari tempat pijakan daripada melayani Saydon.''Tadi gue ketemu Arthur,hmm..lu masih mengibarkan bendera perang?'' Dia berhenti melangkah dan menoleh,''Gue rasa Iya.'' Setelah itu Tasya kembali melanjutkan langkah nya yang tertunda.

Saydon dan Acha hanya menatap lamat punggung Tasya yang bergerak menjauh.''Ugh..Ditinggal lagi.'' Keluh cewek itu.Saydon beralih melihat Acha yang tengah menahan tangis.Hatinya tak tega memandang mata bulat itu berkaca-kaca,sakit rasanya.Akhirnya dia menawar tumpangan yang disambut anggukan imut dari cewek tersebut.

Dirumah Tasya....

Tasya memasuki rumah dengan tenang tak berniat menimbulkan suara.Suasana yang menghening membuat orang sekitar beranggapan bahwa tempat itu kosong,padahal tidak.''Habis darimana hm?'' Suara bass bernada dingin tersebut tertangkap di pendengarannya.Tasya menoleh ke arah tangga,rupanya di sana berdiri seorang cowok berahang tegas bernama Lucas.''Dari Rumah Sakit.'' Jawab Tasya singkat.Lucas hanya berdeham,lalu melemparkan beberapa lembar foto.Benda-benda itu jatuh berserakan.Ia penasaran apa yang di lempar oleh Kakak sepupunya itu.Seketika Dia terbelalak melihat sosok yang berada dalam gambar.

Di dalam foto tersebut terdapat sosok penuh luka lebam,walau mukanya tak bisa dikenali tapi Tasya mengenali baju yang di pakai korban.''Daniel.'' Ucapnya,sontak membuat gelak tawa Lucas pecah sembari berjalan mendekat.''Gimana lu suka kan?'' Tanyanya.Tasya menggertakkan giginya,kemudian menatap tajam ke arah cowok itu.''Bukannya dia yang buat lo terluka.'' Sambung Lucas.

BUGHH...

Sebuah pukulan mendarat di wajah cowok tersebut sebagai hadiah dari perbuatan terpujinya [?].Lebam tercipta di rupa tampannya dan darah segar mengalir di sudut bibir,tetapi Ia justru berdecih kemudian tertawa.''HAHAHAHA..gue cuma basmi hama pengganggu..hahaha..apa salahnya?" Tasya mengeraskan rahangnya serta meraih sebuah vas di dekatnya.Lalu...

PRANKKKKK..

Vas tersebut Ia banting ke lantai dan menciptakan suara gaduh,membuat Nyonya Grizzly terbangun dari mimpi indahnya.Kemudian Dia berjalan gontai ke lantai bawah,'' Ada ap..'' Betapa terkejutnya ketika melihat vas kesayangannya telat tak berbentuk serta perubahan pada mata keponakan perempuannya.''Tasya,HENTIKAN!!! INGAT DIA SEPUPU MU NAK!!'' Seketika Tasya tersadar akan apa yang diperbuat setelah itu mundur beberapa langkah.Dia mengingat pesan Dokter Vernan.

Tsundere Boy Vs Psycho GirlWhere stories live. Discover now