01⛺

3K 327 7
                                    

Going back to the corner where I first saw you
Gonna camp in my sleeping bag I'm not gonna move
________________________________

Chan berjalan di tengah derasnya hujan bersama payungnya. Ditengoknya sekitar yang mendadak ricuh karena banyaknya orang yang berlarian untuk menghindari sang air.

Masih dengan arah yang sama, ia melihat sesosok pemuda yang berlari dari arah sebuah universitas menuju cafe yang berada dihadapannya dengan hanya menggunakan tas sebagai pelindungnya. Chan tersenyum kecil, entah karena apa.

Langkah mereka sama, menuju sebuah cafe yang di desain untuk berdiskusi, hangout, dan lain-lain.

Setelah sampai di depan pintu, Chan kembali melirik lelaki disampingnya yang ternyata lebih pendek darinya. Si lelaki manis sedang berusaha untuk menghilangkan air hujan dari wajahnya. Jaket longgarnya kini sudah basah total. Terdengar beberapa bersin diciptakannya.

Chan mengeluarkan beberapa lembar tisu dari tas ranselnya, kemudian memberikannya kepada si lelaki yang langsung menengok kearahnya.

Wajahnya benar-benar manis. Chan tidak bisa berhenti menatapnya.

"Buat apa?" tanya si lelaki manis itu.

Chan berdeham. "Buat ngelap wajah kamu. Itu basah banget."

Si lelaki masih memandang Chan dengan pandangan yang mengartikan bingung dan curiga. Jika Chan jadi dia, Chan juga pasti berpikir demikian. Mana ada orang asing baik hati di jaman modern ini yang memberikan bantuannya cuma-cuma?

Namun Chan tersenyum lega ketika sebuah tangan menyapu jemarinya saat pemuda itu mengambil tisu pemberiannya.

"Makasih--"

"Darta. Panggil aja Darta."

Si lelaki manis memperhatikan Chan dari atas hingga bawah. "Halo, Kak Darta. Saya Arion," sapa si manis seraya tersenyum pada Chan.

Sejak saat itu mereka dekat. Selalu bersama bagai kulit dan nadi.

Lalu 5 tahun kemudian sejauh matahari dan bumi.
.
.
.

Chan menghela napasnya begitu ingatan tentang hari pertama ia dan Seungmin bertemu merasuki pikirannya. Pernah terbayangkan olehnya bagaimana nanti tinggal di apartement yang sama dengan Seungmin, menyiapkan sarapan bersama, mencium kening si manis sebelum berangkat kerja, namun kini hanya angan-angan.

Si manis sudah terlebih dahulu pergi meninggalkannya. Meninggalkan serpihan hati Chan yang bahkan masih mendekam dalam dirinya. Si dominan tidak bisa pergi begitu saja meninggalkan masa lalu.

Ia terjebak di jalan yang sama. Jalan dimana mereka bertemu, dan jalan dimana mereka berpisah.

Terus menerus seperti itu.

_______

Galau banget kok ya ಥ_ಥ
Eh btw makasih loh buat yang udah sempetin ngevote.. aku kaget liat notifku jebol
Aku kira ada boom cerita, kiranya ada yang ngevote huhuhu ಥ_ಥ

Not Moved ✗ chanmin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang