Istri pengganti (kookmin)

Kedua

                                       ***************

Akhirnya pernikahan jungkook dan jimin benar-benar dilaksanakan, meski diawal banyak pertentangan dari ke dua belah pihak,,,
Pernikahan mereka sangatlah mewah,
Banyak pengusaha besar yang hadir diacara itu,
Jimin dan jungkook berpura-pura seolah mereka saling mencintai, meski sikap jungkook tetap dingin terhadap jimin, pernikahan itu berjalan lancar sesuai rencana.

                               °°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Setelah acara resepsi selesai, jungkook langsung membawa jimin ke sebuah rumah yang sudah diberikan tuan Park untuk mereka, Rumah yang awalnya Tuan Park persiapkan untuk yonggi dan jungkook.

" Kau tidur dibawah " perintah jungkook, setelah mengatakan itu ia segera berjalan ke lantai atas kamar utama, jungkook tidak mungkin membiarkan jimin tidur disana, karna kamar itu hanya untuk jungkook dan yongginya yang saat ini sedang terbaring koma dirumah sakit.

" Baik " jawab jimin singkat, lalu ia juga melangkah pergi menuju kamarnya yang berada dilantai bawah,
Jimin memasuki kamarnya ia segera membaringkan tubuhnya, " haah " helaan nafas terdengar dari bibir tebalnya, " aku harap semua cepat berakhir "gumamnya lalu ia memejamkan mata untuk beristirahat, entah esok saja ia pikirkan bagaimana kelanjutan jalan cerita hidupnya.

Disisi lain jungkook sedang menatapi potret sang terkasih, senyum itu mampu membuat pikirannya lebih tenang, " cepat lah sadar agar aku bisa menikahimu dan membuatmu bahagia " katanya sambil Mengelus bingkai    foto kekasihnya.

*****************

" Pagi hyung " sapa jimin yang melihat jungkook turun dari tangganya, sedangkan yang disapa tetap memasang wajah dingin dan datarnya berjalan melewati jimin.

" hyung kau tidak sarapan dulu "tanyanya lagi pada jungkook yang berjalan ke Arah lemari sepatunya, jungkook menoleh dan melihat jimin,lalu Tetap mengambil sepatu kulitnya, " jimin!! aku harap kamu tau posisimu,jangan bertingkah seolah kamu bisa menggantikan posisi yonggi, satu lagi jangan mencampuri urusanku dan sebaliknya aku juga tidak akan mencampuri urusanmu, pernikahan kita hanya diatas kertas." setelah mengatakan kalimat itu jungkook Berjalan keluar rumah mengambil mobilnya dan pergi begitu saja, tanpa tau jimin yang sedang menatap nanar kepergiannya, " setidaknya anggap aku adikmu " gumam jimin, setelah ia menyelesaikan sarapanya ia segera bergegas pergi ke kampusnya.

                                         °°°°°°°°°°°
Jimin pov

Hari ini aku berjalan sangat malas sekali menuju Area kampusku,Tadi aku ke kampus naik bis, soalnya ayahku tidak pernah memberiku fasilitas dari keluarga Park, meski ayahku yang membiayai kuliah ku, tapi tetep saja beliau enggan mengeluarkan uang untuk kebutuhan peribadiku, haah, aku benar-benar seperti anak tiri, dari kecil ayahku tidak pernah menganggap ku ada,
Hah, selalu saja seperti ini.

"Jimin!!! " sepertinya seseorang memanggilku, aku langsung saja mencari sumber arah suara itu,
Dan seperti biasa sahabat ku kimtaehyung dengan senyum kotaknya tengah melambai-lambaikan tanganya menyuruhku kesana, aku pun tersenyum dan berjalan ke arahnya,

" ada apa tae "?  Tanyaku

" kemari duduklah, kau berhutang cerita banyak padaku! " pintanya sambil menarik tanganku untuk duduk disebelahnya

Aku hanya mengehela nafas sambil memijit pelipisku, sungguh aku malas sekali untuk membahas hidupku,

" aku males Tae, lagian nggak penting juga buat dibahas"

" beneran nggak mau cerita nich "

" iya " jawabku malas-malasan nanggepin pertanyaannya

" kenapa aku nggak diundang kepernikahan yonggi hyung? , dasar teman jahara "

" kalau sampe kamu diundang bisa-bisa pernikahan Hyungku hancur "

" sakit hati aku jim, kamu kenapa nggak coba nenangin aku, malah ngejek lagi, "
Jujur mendengar ini aku juga sakit, aku menyukai taehyung dari dulu, tapi sayang ia lebih menyukai hyungku, aku menatap taman yang kosong seperti hidupku saat ini, kecelakaan yonggi hyung bener-bener ditutup rapat, ayahku menyembunyikan semua fakta yang ada, dan menyuruh aku menanggungnya.

" haah " aku menghela nafasku cukup panjang,
Memandang taehyung yang sedang melamun,aku tau ia terluka, tapi gimana dengan aku, aku juga sama terlukanya, kadang aku bergikir tidak bisakah ia melihat ke arahku, Tae aku mencintamu, dalam hatiku selalu ingin mengatakan itu, aku harus segera pergi dari sini, sebelum air mataku jatuh,

" aku pergi dulu " ku tepuk pundaknya, ia hanya mendongakan wajah kucelnya, tanpa menunggu jawabannya aku langsung berjalan pergi meninggalkan tempat itu, aku berjalan ke arah taman, aku dudukkan tubuhku yang tak berharga ini disebuah bangku kosong,
Aku mulai meratapi nasipku lagi ketika aku sendiri, dosa apa dimasa lalu yang pernah aku perbuat, sampai hidupku seperti ini, ayah yang membenciku,cintaKu bertepuk sebelah tangan,kenapa ibu tidak mengajaku pergi saja kalau hidupku semengenaskan ini.

Jimin pov End

                                      ^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Author Pov

" kookie-ah! " panggil sang eoma

" Hemm " sang anak hanya menjawab dengan dengungan, ia masih fokus dengan kertas dihadapannya,

" kemarilah, eoma ingin bicara, kau ini anak tidak sopan, eoma jauh-jauh datang ke kantormu untuk mengunjungimu, kau malah mengacuhkanku hah! "

" siapa yang menyuruh eoma kemari, aku sibuk " bantah jungkook tak kalah sengit Pada omongan eomanya,
Tapi ketika melihat wajah eomanya yang memelas, ia mulai luluh dan berjalan ke arah sofa untuk duduk disana

" nah... Gini kan anak baik " kata eomanya sambil menyeruput tehnya

" ada apa eoma kemari? "

" eoma hanya ingin tau bagaimana kamu memperlakukan jimin? "

" kami baik- baik saja, eoma nggak usah khawatir "

" jungkook-ah, jagalah anak malang itu, eoma harap kamu bisa memperlakukan dia dengan baik, lindungi dia, beri kasih sayang yang cukup, eoma harap kamu bisa bahagia dengan adanya jimin disampingmu "

Jungkook menatap eomanya lalu ia menghela nafas dulu, agar emosinya tidak terpancing, dan malah akan membentak eomanya, " eoma aku hanya mencintai yonggi, jimin tau itu, jadi aku mohon jangan berharap lebih atas pernikahan ini "

" eoma tau, tapi eoma harap kamu bisa menjaganya, ya sudah eoma pulang dulu "

" hati- hati eoma " jungkook memeluk ibunya dan mengantarkan beliau sampai kedepan pintu,
Setelah itu ia  menutup pintunya, dan ia kembali duduk ke singgahsananya, ia duduk sambil memikirkan kata-kata eomanya, " apa aku harus membuka hati untuk jimin " gumamnya.

TBC