“Dimana ini... bukannya tadi aku udah mati kan..”Matanya bergerak kesana kemari, melihat lihat lingkungan sekitar yang merupakan hamparan padang rumput yang sangat luas dan juga terdapat beberapa pohon rindang disekitarnya.
Tubuhnya dipenuhi oleh luka, kepala yang berlumuran darah, tulang kaki patah dan seragam yang compang camping yang disebabkan oleh kejadian sebelumnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk berdiri lalu berjalan mencari bantuan. Langkah demi langkah berhasil ia tempuh hingga akhirnya ia berhasil keluar dari padang rumput tersebut dan ia menemukan sebuah pedesaan kecil. Pedesaan tersebut terlihat sangat asing olehnya, karena disana ia melihat ada manusia bertanduk, manusia bertelinga hewan, sampai manusia dengan sayap seperti burung.
Dengan perasaan ragu ragu ia mencoba menghampiri pedesaan tersebut untuk meminta pertolongan, karena sekarang ia merasa sangat kelaparan dan juga luka ditubuhnya yang terasa sangat menyakitkan.
“Astaga! Adaapa dengan dirimu, kak.”
Salah satu penduduk yang sedang bermain dibelakang. desa tersebut berlari menuju Kirari dan segera ia menopang tubuh Kirari yang ambruk itu.
“Kakak! Ibu! Tolong disini ada manusia yang terluka parah!!”
Telinga kelincinya bergerak gerak panik, mengirim sinyal meminta pertolongan pada kakak dan ibunya lalu tak lama kemudian kakaknya pun datang sambil berlari secepat mungkin menuju sumber sinyal tersebut.
“Yaampun... ayok dek kita segera bawa dia ke desa.”
Tanpa menunggu jawaban dari adiknya, ia langsung menggendong Kirari dengan gaya bridal style, lalu ia melebarkan sayap iblisnya kemudian terbang menuju townhall desa tersebut.
Setelah sampai di townhall, ia langsung meletakan Kirari begitu saja dibawah lantai. Melihat ada yang datang sambil membawa orang asing yang penuh dengan luka, para penduduk desa langsung pada berbondong bondong menuju townhall untuk melihat apa yang terjadi.
Awalnya hanya ada beberapa orang saja yang bergerombol, namun makin lama gerombolan orang itu semakin banyak dan banyak dari mereka yang membicarakan ‘rumor’ tentang Kirari yang datang dengan luka parah tersebut
Sang ratu yang merupakan kepala desa tersebut pun datang, membelah gerombolan tersebut untuk memberi jalan dirinya lewat. Sang ratu, Hifumi Akemi, makhluk yang paling disegani di dunia tersebut. Sang ratu iblis yang lebih memilih tinggal di pedesaan yang damai daripada tinggal di istananya yang megah, meskipun ia tinggal dipedesaan begitu tapi tugasnya selalu dapat dilaksanakan dengan baik makanya masyarakat sekitar sangat menghormatinya dan juga menyeganinya.
Sambil mengelus pipi Kirari, sang ratu mengucapkan beberapa mantra sihir dan api keluar dari tangannya yang sedang mengelus pipi Kirari tersebut dan membakar seluruh luka yang ada di tubuh Kirari. Kirari yang terkulai lemas itu terus menjerit kesakitan menahan rasa sakit yang luar biasa membakar seluruh lukanya. Api sihir hanya membakar seluruh lukanya, dan tidak membakar apapun yang ada di tubuh Kirari.
Api tersebut perlahan menghilang, dan Kirari pun pingsan karena kelelahan akibat ritual pembakaran tadi. Luka ditubuh Kirari hilang, tidak ada bekas ditubuhnya, dan tulangnya yang patah pun berhasil pulih 100%
Tubuh Kirari pun dibawa oleh Abelia, si siluman Rusa bawahan terpercaya sang ratu menuju tempat penginapan dan dibiarkan dia istirahat untuk sementara waktu.
“Dragnell, darimana kau menemukan gadis ini?”
Sang ratu bangkit dari tempatnya semula lalu berjalan perlahan mendekati Dragnell, naga iblis yang membawa Kirari menuju townhall.
![](https://img.wattpad.com/cover/200512952-288-k519539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
New World
Fantasy"Pagi itu merupakan awal dari semuanya terjadi, pagi yang merubah kehidupanku." - Dallena Kirari