• page three •

928 163 11
                                    

Begitu sampai dirumah Asahi langsung diminta untuk membantu ibunya menyiapkan hidangan untuk nanti. Sederhana memang hanya membuat camilan juga brownies. Katanya makanan yang lain nanti masaknya sore, jika sekarang malah jadi dingin dan tidak enak. Asahi hanya mengangguk saja, toh ia tidak akan direpotkan juga.

Asahi kira ibunya hanya akan membuat satu brownies saja, dan makanan ringan yang mudah dibuat. Namun dugaannya salah, ibunya itu tidak hanya membuat brownies dengan beberapa rasa, tapi juga kue tart dan camilan lainnya. Asahi benar-benar tak habis pikir, bagaimana ibunya membuat makanan sebanyak ini tapi yang datang nanti hanya tiga orang.

Karena Asahi tidak ingin membuat ini semakin lama jadi ia melakukan apa yang ibunya suruh tanpa bantahan sedikit pun. Padahal dalam hati ia sudah menggerutu tidak jelas, dari pada capek-capek membuat ini semua lebih baik langsung beli di toko, begitu pikirnya.

Dan dua jam kemudian semua ini selesai, Asahi sangat lelah sekarang. Begitu diizinin ibunya untuk istirahat ia langsung berjalan ke kamarnya, merebahkan diri dikasur miliknya sambil menatap langit-langit kamarnya. Sebentar lagi ia akan bertemu seseorang yang kelak menjadi pasangan hidupnya, dan ia sendiri tidak tau seperti apa rupanya.

Hingga tidak sadar, lama-kelamaan kantuk mulai hinggap perlahan, mengantarkan nya kepada alam mimpi yang sebentar lagi dicapainya. Tanpa sengaja Asahi tertidur karena lelah dengan kegiatan yang ia jalani hari ini.


⏳⏳⏳


"Jae-" panggilan itu langsung terhenti kala matanya melihat Jaehyuk yang kini sibuk berkutat dengan laptop dihadapannya, juga dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya.

"Anak ini benar-benar ya!" geram orang itu, langsung menghampiri Jaehyuk dan menarik earphonenya paksa. Jaehyuk yang awalnya ingin marah langsung mengurungkan niat begitu tau siapa pelakunya.

"Kan sudah eomma bilang, kita berangkat jam 4, tapi kamu masih sibuk sama kerjaan terus!!! Cepet mandi terus pake baju yang udah eomma siapin gak ada bantahan!" titah eommanya, mau tak mau Jaehyuk menurut daripada ibunya mengamuk bisa bahaya.

15 menit kemudian Jaehyuk selesai mandi, saat melihat tempat tidurnya ia menghela napas berat. Ibunya ini ada-ada saja, pakaian yang ibunya siapkan itu setelan khas yang ia pakai saat ada meeting. Dan Jaehyuk tetaplah Jaehyuk, ia memilih tidak memakai pakaian itu, dan menggantinya dengan kemeja dan celana jeans. Biarkan saja ibunya marah, toh nanti juga reda sendiri.

Jaehyuk yang sudah siap langsung menuju lantai 1 dimana kedua orangtuanya berada. Bisa ia lihat ayahnya sedang bertelepon entah dengan siapa dan ibunya yang menyiapkan barang bawaan.

"Yak! Yoon Jaehyuk! Sekarang kamu berani mengabaikan perintahku?!" ucap ibu Jaehyuk dengan nada marah, dan langsung menghampiri saat itu juga. Namun belum sempat ibunya meluapkan kekesalannya, lengannya sudah dicekal terlebih dahulu.

"Udah marah-marah ditunda dulu udah mau jam 5 nih, nanti kalo telat kita yang ga enak. Minta waktunya dimajuin tapi malah telat, ayo cepetan berangkat," perintah ayahnya mutlak. Ia langsung menggenggam tangan istrinya itu agar tidak banyak mengomel lagi.

Beruntunglah Jaehyuk kali ini yang tidak jadi kena marah oleh ibunya. Setelah mereka memasuki mobil yang dikendarai oleh ayah Jaehyuk. Dalam perjalanannya hanya hening yang terasa sebab ibunya itu masih sangat kesal sekarang. Biarkan mereka seperti ini, nanti juga akan mereda dengan sendirinya.


⏳⏳⏳


Asahi terbangun dari tidurnya karena suara ponsel yang sangat menggangu. Awalnya tidak ia gubris, tapi lama kelamaan membuat kesal juga. Apalagi saat ia mengambil ponselnya dan melihat siapa orang yang terus menganggunya itu.

About time [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang