Reborn of the strongest female Emperor

577

Bab 577 Bahaya (2)

"Mengaum!!!"

Patung Buddha berdiri di tepi gerbang kota, dan memandang ke arah Ye Qingying dan para tetua berdarah di luar kota, dan suara siulan di mulut pecah.

"Oh ..." Para penatua bulan berdarah memandangi patung Buddha yang meraung di kota, dan terlihat sedikit: "Benda ajaib ini sepertinya tidak bisa meninggalkan kota."

Ye Qingyi juga berbalik dan melihatnya. Kota kecil ini tampaknya memiliki semacam larangan isolasi. Benda-benda magis di kota tidak dapat benar-benar melampaui setengah langkah.

"Sepertinya ini." Kata Ye Qing.

"Hahahaha!" Tiba-tiba, para tetua berdarah tertawa keras dan menunjuk pada gambar Buddha di tepi gerbang kota: "Kamu adalah penghalang ajaib, terima kasih atas keberuntunganmu. Jika kekuatan kursi ini tidak dapat mencapai puncak tahun ini, kamu akan sudah memukulmu. Membunuh terak! "

Setelah mengetahui bahwa patung Buddha tidak dapat meninggalkan kota kecil itu, para tetua berdarah penuh dengan kesombongan, seolah-olah mereka adalah raja dunia di antara tanah, mengapa!

"Apakah kamu perlu aku mengirimmu dan memberitahunya?" Ye Qingyi mendapatkan kembali tatapannya dari patung Buddha dan menatap para tetua berdarah.

Mendengar kata-kata Ye Qing, wajah para tetua berdarah tiba-tiba berubah.

Jika ini akan ditendang kembali ke kota oleh Ye Qingyi, maka patung Buddha tidak akan merobeknya ...

"Batuk ... orang suci, kurasa ini tidak perlu ..." Tetua penghuni darah.

Ye Qingyan menggelengkan kepalanya, dan sesepuh berdarah ini tidak bisa melepaskan diri di masa lalu, dan bagaimana itu terdengar ribuan tahun yang lalu.

Bagaimana para tetua berdarah milenium lalu, Ye Qingyi tidak memiliki banyak minat, Ye Qingyi hanya memiliki minat pada para tetua berdarah.

"Orang suci ... Tempat ini sudah sangat mati, tidak pantas untuk tinggal lama, kita masih aman untuk pergi sekarang ..." Para tetua berdarah menawan.

Ye Qingwei: "..."

Hanya ketika dia ingin membunuh, dia sombong, dan ketika dia mendengar kembali ke kota, dia segera menghancurkannya. Ini bukan tingkat rasa malu, tetapi bahkan lebih kuat dari kekuatan seni bela diri di puncak milenium ...

Ye Qingyi terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengan para penatua berdarah dan berbalik dan berjalan ke depan.

......

Di sini, itu adalah pegunungan yang sangat luas. Pada saat ini, keduanya berjalan di lereng bukit di suatu tempat.

Sudah sehari sejak saya memasuki tempat rahasia ini, dan dua orang kuat dari Dinasti Tianqi dan Dinasti Sembilan malam telah memasuki waktu rahasia di sini, tetapi mereka masih memiliki jauh lebih awal daripada milik Ye Qing.

Hari ini, hati Ye Qing penuh dengan keraguan.

Setelah memasukkan rahasia, saya tidak melihat kekuatan dari dua kerajaan besar, kecuali untuk Li Chenfeng dan kepala sekte Lingyun ...

Ketika saya memikirkannya, itu haruslah Li Chenfeng dan penatua Ling Yunzong, yang secara tidak sengaja membobol kota kecil berisi darah, dan mengingatkan gambar Buddha yang mengerikan, yang mengarah pada pembunuhan terakhir kepalanya.

Sekarang Ye Qingying, saya hanya ingin menjelaskan sesegera mungkin, setelah kekuatan dua kaisar utama memasuki sisi rahasia ini, apa yang terjadi.

Di lereng bukit ini, Ye Qingxuan dan para tetua berdarah berjalan selama beberapa jam, sampai malam, ketika mereka melihat sebuah kuil yang bobrok.

Kuil itu sangat sederhana, tidak terlalu besar, persegi dan persegi, tampaknya sangat biasa.

Di luar kuil, ada tujuh atau delapan murid. Ya Qingyu melihat dengan hati-hati. Di antara beberapa murid, dua adalah orang-orang yang jatuh ke lembah, dan masih ada beberapa yang lain, semuanya menjadi kekuatan dinasti sembilan malam.

Pada saat ini, Ye Qingyi awalnya bertanya tentang beberapa situasi, tetapi dia tiba-tiba ingat bahwa dia mengenakannya hari ini, tapi itu adalah kostum murid Yunxia.

Yunxiaozong adalah kelas super di dinasti Tianqi, dan beberapa orang di samping kuil semuanya adalah sekte dinasti sembilan malam. Kedua dinasti adalah hubungan yang bermusuhan, terutama Yunzong dan Tiangu, yang tidak diizinkan untuk kebakaran. musuh.