Cahaya yang sangat terang memaksa masuk ke matanya, membuat sang empu terbangun.
Lampu yang berada pas diatasnya, dan dinding bercat putih membuat dirinya merasa tidak nyaman.
Ia tidak tau dimana dirinya sekarang.
Tak lama wanita berseragam putih masuk dengan senyum yang manis, tangannya penuh dengan nampan berisi makanan.
"Gimana? Udah merasa baikan?" Tanya suster itu dengan nada yang sangat lembut, sembari memberikan mangkuk berisi bubur.
New mengangguk, "Kok saya bisa ada disini ya sus?"
Suster itu tersenyum, "Semalam kamu dibopong sama laki-laki, ganteng banget, dia kelihatan panik gitu pas bawa kamu kesini."
Laki-laki? Apa laki-laki yang semalam meneriakki dia itu? Sayang sekali New tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
"Terus dia dimana sekarang sus?"
"Semalaman dia nginep disini, tapi tadi pagi izin pulang karena ada kelas kuliah katanya. Biaya sudah ditanggung dia, dan KTP-mu dipegang dengan dia. Dia juga nitip pesan katanya kalau mau ambil bisa ke lapangan depan balai desa nanti jam 12." Jelas suster panjang lebar, "Oh iya selesai makan kamu bisa pulang karena tubuh mu sudah membaik."
Suster itu berjalan keluar ruangan, meninggalkan New yang masih mencoba memahami kalimat yang diucapkan oleh suster tadi.
Ia melirik kearah jam yang terpampang rapi di dinding, pukul 11.
Dengan cepat ia menghabiskan bubur yang tidak ada rasa itu dan bergegas pergi.
Jalanan menuju balai kota sangat macet, ia memilih memakai ojek online karena sangat praktis.
Cahaya matahari menyengat kulit putihnya, membuat kulitnya terlihat memerah.
Sesampainya di lapangan depan balai kota, New berlari ke tengah lapangan dengan maksud dirinya mudah terlihat oleh pria yang menolongnya.
Siang ini cuaca sangat terik dan panas, di lapangan ini pun hanya ada beberapa orang yang berkumpul di bawah pohon pinggir lapangan.
New mengedarkan pandangannya, sudah hampir lima belas menit ia berdiri di bawah terik matahari.
Tiba-tiba seorang pria yang tingginya hampir sama dengan New berlari dengan napas yang tertatih-tatih.
"Gue pikir lu gak bakal dateng." Kata pria itu saat berhenti dihadapin New yang masih kebingungan.
Pria itu tersenyum lebar melihatkan gigi putihnya yang terlihat kokoh, "Lo New kan? Gue Tay, yang bawa lo ke rumah sakit."
Mata New tak berhenti memandang mata Tay yang indah, sorotnya memancarkan cahaya ditambah dengan senyum lebar yang memberi kesan sempurna.
"Terimakasih." New membungkuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/200144051-288-k147446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sun
Novela JuvenilDi bawah matahari kita bertemu, di bawah matahari kita berpisah.