Sore hari di kota ini sangat nyaman, banyak pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir trotoar.
Di salah satu kios terdapat sepasang pemuda laki-laki yang dengan lahap menghabiskan seporsi sate, kunyahannya diselingi canda dan tawa.
"Tau gak sih, awalnya gue kira lo kesurupan." Ucap Tay yang mulutnya masih penuh dengan lontong.
New terkekeh, "Mana ada gue kesurupan. Ibadah gue kuat nih." Katanya sembari memukul dadanya dua kali seraya menyombongkan diri.
"Halah."
Ucapan mereka tak pernah berhenti, terkadang juga terjadi saling adu argumen.
"Eh, Tay. Coba filter baru yang di Instagram yuk, yang nebak nebak itu tuh." Ajak New, tangannya sibuk mengambil ponsel di kantung celananya.
Lantas ia mengarahkan kameranya ke arah Tay.
"Udah?" Tanya Tay.
New mengangguk.
Namun tak ada suara dari Tawan, ia hanya diam menatap kamera, "Tebak dong woy." New kesal.
"Kasih clue dulu dong itu hewan apa apaan."
"Dih, itu lo yang nebak, gue mah cuma iya atau nggak doang."
"Kalo gitu gimaba gue bisa tau itu apaan."
"Ya makanya lo tebak Tay Tawan."
New menghela napas dalam, kesabaran masih mengontrol dirinya.
"Yaudah, hewan bukan?"
"Iya."
"Berkaki dua?"
"Nggak."
"Kaki empat?"
"Nggak."
"Hidup di air?"
"Iya."
"Ikan."
"Ikan apaan nih, yang jelas dong, gimana sih lo."
"Clue dong, gue nebak gimana lagi."
"Yaudah. Ini ada di tubuh lo, biasanya ada di leher."
"Hah?" Tay mengerutkan keningnya, bingung.
"Iya, biasanya ada di leher."
"Lintah?"
"Lintah bukan ikan oon. Tebakan ini ada di leher lo sekarang." New menunjuk leher Tawan dengan memajukan bibirnya.
Tawan terlihat bingung. New jujur pada dirinya, saat sedang berpikir serius seperti itu Tawan terlihat sangat tampan.
"Nyerah ah gue, mana ada ikan di leher. Apaan coba jawabannya?"
"Cupang."
"NEW MESUM, KATANYA RAJIN IBADAH."
Iya, Tawan berteriak, suaranya menggema di dalam kios sate yang berukuran tidak besar ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/200144051-288-k147446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sun
Teen FictionDi bawah matahari kita bertemu, di bawah matahari kita berpisah.