Part 1

37 5 0
                                    

"Okeh,hari ini kita akan belajar memainkan bola kecil,yaitu Softball. Sudah pernah dengar kata Softball bukan?" Ucap seorang guru yang tengah berdiri menghadap muridnya.

"Sudah pak!" Jawab Murid2 itu.

"Pak,bisa to the poin gak,panas nih di sini." Sela murid laki-laki yang tampil Seperti berandalan.

"Kamu berani menyela Saya!?" Gertak guru penjas yang dikenal dengan nama Santoso itu.

"Abis panas pak," Jawabnya enteng.

"Udah tampilan kamu mirip berandalan,bolak-balik masuk BP. Mau jadi apa kamu nanti?" Tegas Santoso dengan wajah garangnya.

Bagaimana bisa anak smp yang masih kelas 8 itu,sudah berani tampil seprti berandalan? Bagaimana nasib orang tuanya yang selalu dipermalukan oleh anaknya itu.

"Leo,bapak harap besok kamu bisa berubah,gak tampil seperti ini lagi. Kalau kamu terus2an begini,bagaimana nasib Rapor kamu yang isinya nilai merah semua?" Ucapnya sekali lagi,yang ditegur malah enak2an memainkan rambutnya.

"Gampang pak,Nilai merah tinggal ditulis sama pulpen selain warna merah,kan jadi buka nilai merah lagi." Elaknya enteng,dan berhasil membuat teman-temannya menganga.

Karena diketahui,bahwa tidak ada yang berani melawan Santoso si guru Olahraga itu.

"Leo,sudah cukup!!! Bapak cape ngomong sama makhluk hidup seperti kamu. Mending kamu bersihin  toilet deket 8H sana,kalo gak yak,yang dideket 8J. Udah sana menyingkir,Bapak cape ngomong sama kamu." Ujarnya memerintah Leo untuk membersihkan toilet.

"Yang deket 8H aja deh pak," Tawar nya.

"Halah,terserah kamu sanah," Pusing Santoso menghadapi sifat Leo.

"Iya,iya."



"Pak,izin ke toilet." Pinta gadis manis yang menduduki kelas 8H itu.

"Baik,tapi jangan lama! Cukup 5 menit saja." Jawab Guru IPS yang bernama Zantozo,beliau adalah kembaran nya Santoso,hanya saja sifatnya bertolak belakang.

"Baik,pak."

Setelah gadis itu pergi menuju toilet,tak sengaja ia berpapasan dengan cowok sialan. Siapa lagi kalau bukan Leo.

"Leo,kok kamu di sini? Bukannya kamu lagi pelajaran olahraga yah?" Tanya gadis itu dengan gemetar,tapi dia mencoba untuk menetralkan tubuhnya itu.

"Eh,Lea,iya,tadi gue di hukum. jadi,disuruh bersihin toilet." Jawabnya,lalu bersendr di dinding toilet.

"Ooh,gitu,ya udah aku pergi dulu yah."

"Eh,mau kemana? Kok tangannya gemeteran gitu? Lo takut sama gue?" Tanya Leo bertubi-tubi membuat Lea,makin gemeteran. Apalagi dengan posisi Leo memegang tangan Lea.

"A-k-u,lepasin dulu ya tangannya!" Tegas Lea meski masih gemetar.

"Oh,yy,sorry,mau kemana?" Tanya Leo sekali lagi.

"Mau ke kamar mandi,kamu dihukum? Kok bisa? Buat ulah lagi?" Balas Lea dengan pertanyaan,bertubi-tubi.

"Iyalah,Leo gak buat ulah. Ya bukan Leo." Sombongnya,dengan menyumbungkan dadanya.

"Berandalan aja bangga." Sela gadis yang lewat di depan Leo dan Lea.

"Lia?" Ucap Leo dan Lea bersamaan.

"Udahlah Le,mending lo balik ke kelas,lo bilang lo mau ke kamar mandi. Eh nyata,si berandalan sekolah nyegat lo." Kata Lia dengan nada meremehkan.

"Lia,kamu gak boleh ngomong kaya gitu. Dia Leo,bukan berandalan sekolah. Jadi,panggil dia Leo." Tegas Lea dengan menggoda gigi yang kan tangan Lia.

"Mau sampai kapan lo pertahanin co..ish,sakit tau." Ucap Lia terpotong oleh Ringinsannya,sebab,Lea menginjak kakinya.

"Udah ayo,aku gak jadi ke kamar mandi. Balik,ayo balik." Paksa Lea,dengan nada se rendah-rendahnya. Tapi tetap bisa di dengar oleh Leo.

"Balik sana,gak usah gangguin kerjaan gue!" Bentak Leo,membuat Lea terkejot-kejot:typo

"Iya,iya." Santuy Lia.



Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi tepat pada pukul 13.05 WIB. Semua murid,berbondong-bondong menuju gerbang sekolah,tidak dengan Lea. Dia memilih untuk pergi ke perpustakaan terlebih dahulu .

"Siang bu,ini saya mau ngembaliin buku sama mau pinjem buku lagi." Izin Lea,kepada pustakawan,yang dikenal dengan nama Sania.

"Oh,iya,sering banget kamu ke sini Le. Sampe ibu aja hapal nama kamu,toh liat,daftar pinjem buku aja,50 daftar ke isi sama kamu,kalo nambah tiap hari,kasian yang mau pinjem buku gak ada lowongan daftar." Ledeknya seraya menunjukan daftar pinjaman buku.

"Ehe,iya juga yah,abisnya saya suka baca buku bu. Pengen beli buku tapi disekolah juga ada,ngapain beli,tinggal pinjem." Ucapnya dengan tertawa kecil.

"Bisa aja kamu. Ya udah cepet ambil buku trus isi daftarnya,ibu mau ada rapat nih." Pinta Sania kepada Lea.

"Iya,bu,"
"Ini bu,udah di isi juga." Kata Lea,lalu pergi meninggalkan perpustakaan.

"Ya udah,makasih ya." Kata Sania.

"Iya Bu."

Sesampainya Lea diparkiran sepeda. Dia berpapasan dengan makhluk hidup yang selalu dikatakan manusia berandal disekolah favorit ini.

"L-leo?" Kaget,Lea,sekaligus bergemetar hebat,lebih dari sebelumnya.

"Eh,lo kenapa gemeteran gitu,hey,netralin diri lo. Gue gak ngapa-ngapain kok." Ucap Leo,lalu memegang bahu Lea yang bergemetar.

Tapi,apa reaksi Lea? Dia mendorong bahu Leo,sampai membuat Leo hampir trjatuh,dan mendekati sepedanya yang sudah hancur tak berbentuk. Pelan-pelan air mata Lea turun tanpa meminta izin.

"Siapa yang lakuin ini sama aku? Hiks." Tanyanya kepada dirinya sendiru,sambil menangis.

"Hey,udah dong jangan nangis. Cuma rusak dikit kok,bisa diperbaiki." Kata Leo mencoba menenangkan Lea.

Sedangkan jantung Lea sudah dag-dig-dug tak karuan. Karena ulah Leo yang berhasil membuat jantungnya bermaraton.

"Tapi,sepeda aku,itu rusak,sama siapa? Mama aku pasti marah liat sepeda aku kaya gini." Ucapnya pelan masih terisak.

"Mending kita bawa ke bengkel dulu. Ada kan,bengkel di sekitar sini?" Ucapnya mengajak Lea.

"Kita?"

"Iya."

'Hah,astaghfirullah,jantung aku kok kaya lagi maraton yah? Lea,jangan terlalu berharap sama Leo,dia cuma mau niat baikin sepeda aku aja kok,cuma Lea' Batin Lea

"Hey,kok ngelamun? Pengen dimarahin nyokap apa ngebenerin sepeda?" Tanya Leo menantang Lea.

"Eh,iya,benerin sepeda!" Sergap Lea,dengan cepat.

"Ya udah ayo!"

••••
Maaf kalo ada typo benerin yah
Kayaknya typonya banyak deh
Kalo ada benerin yah

Maaf kalo ceritanya garing
Pengalaman buat cerita selalu garing emang
Kagak nyambung
Tapi di sambung-sambungin aja yah😂

Baca,vote,komen!
Kalo yang baca sama yang vote and komen banyak
Bakal sering update deh😁

Banyak-banyakin yah....

You Are My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang