Part 1

16.3K 468 12
                                    

Ini adalah sosok Ahmad sang direktur

"Selamat bergabung bersama kami di perusahaan ini."

Manajer HRD menyalami Fatia, usai menandatangani kontrak kerjanya sebagai Sekretaris Direktur Marketing di perusahaan itu.

"Terima kasih, Bu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan ini."

"Mari, saya antar ke ruanganmu."

Fatia mengekor wanita yang bertubuh gemuk dengan potongan rambut pendek di atas bahu. Banyak mata tertuju ke arahnya saat melewati ruangan-ruangan kerja. Ada yang mengangguk tersenyum ramah, ada pula yang menatapnya dingin.  Sampailah mereka di ruangan Direktur Marketing yang terletak tepat di ujung koridor.

"Ini Andini sekretaris lama yang akan kamu gantikan. Dia akan mengajari kamu selama dua minggu ke depan."

"Hai, Andini."

Perempuan itu memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya menjabat  Fatia. Perempuan cantik berambut ikal yang mengenakan blouse putih dan rok pendek berwarna coklat terlihat ramah dengan senyuman menyungging di wajahnya. Uluran tangan wanita berkulit putih itu disambut hangat oleh Fatia.

"Fatia. Fatia Nurul Ahmad."

"Ok, silakan lanjutkan pekerjaannya, saya tinggalkan kalian berdua, ya."

Pamit Manajer HRD seraya meninggalkan ruangan.

"Baiklah, Fatia Nurul Ahmad,  Kita tidak punya banyak waktu, karena dalam dua minggu ke depan aku harus resign. Mudah-mudahan kamu bisa cepat menguasainya, ya."

Andini menghela napas panjang seolah sedang diburu waktu. Fatia hanya menjawabnya dengan senyuman.

"Ok. I'll do my best, Mbak."

"Tugas kamu dari mulai menyiapkan jadwal Bapak ...."

Andini mulai menjelaskan satu persatu uraian pekerjaannya dari mulai menyiapkan tempat tidur yang terletak di samping meja kerja bos, menjaga toilet pribadi tetap wangi, menyiapkan makan, menerima tamu, dan lain lain. Menjadi Sekretaris bukanlah pengalaman pertama untuk Fatia. Namun adalah pengalaman pertama mendapatkan Job Desc menjaga toilet tetap wangi.

Ah, bukannya itu tugas cleaning service? Batinnya.

"Bapak, enggak terlalu cocok dengan hasil kerja Cleaning Service di sini, tapi beliau enggak pernah complain dengan hasil pekerjaan mereka. Kasihan, katanya. Makanya, nanti tugas kamu untuk menyempurnakannya."

Andini mengatakannya seolah bisa membaca pikiran Fatia.

Fatia mengangguk, dia bersyukur mendapatkan atasan yang baik, pasti dia akan semakin betah bekerja dengannya.

"O iya, Bapak belum datang atau ...?

Fatia bertanya sambil menunjuk meja kerja atasannya.

"Saat ini Bapak sedang Raker di Bali, aku batal ikut karena harus training kamu."

"Oiya, kalau boleh tahu, Mbak Andini kenapa resign?"

My Boss is my exTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang