LUSIN ; kepak

6 1 0
                                    

KEPAK

Kopi yang dingin masih tersaji

Bersama alunan alam yang mengiringi

Tanpa pamit, tanpa salam, tanpa ketuk engkau beranjak

Meninggalkan duka yang terus menerus bersajak

Pada malam setelah itu

Tak kutemukan lagi kau mengucap rindu

Kini pintu ku tutup rapat

Menengok jendela saja aku tek sempat

Kaki enggan berajak dari ranjang yang selalu kau tapak

Hingga setiap pagi harus kutemui kau tak tampak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POEMUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang