Chapter 10

157 19 0
                                    

#2 Tahun yang lalu di kelas 1-B

Saat itu dimana mereka memasuki tahun ajaran baru, Yerin dan Eunha adalah teman sebangku saat mereka masuk kedalam kelas yang sama, dan mereka akrab satu sama lain. Mereka saling tertawa dan berbagi cerita.

Tapi suatu hari saat Yerin tidak hadir di kelas karna ijin, Eunha tiba tiba saja mendapat ejekkan dari teman temannya karna ia mendekati Yerin karna ia kaya, memang.. jika Eunha hanya lah gadis biasa yang tidak sekaya Yerin tapi Eunha tidak perna ada maksud apa pun pada Yerin.

Hari pun kini berganti hari dimana setiap Yerin tidak masuk ataupun saat Eunha tidak bersama Yerin, ia selalu menjadi korban Bully di sekolahnya. Sampai suatu hari Yerin pergi ke toilet dan melihat bahwa Eunha di kucilkan di sana.

"Ya.. apa yang kalian lakukan" bentak Yerin yang kaget melihat pakaian Eunha sudah basah kuyup serta rambutnya yang di potong sedikit hingga rambutnya tidak membentuk

"Yerinaa" ucap Eunha sambil meneteskan air matanya

"Ya.. Jung Yerin.. apa kau tau.. dia itu tidak sebaik yang kau kira" ucap Sae Ron yang membully Eunha

"Apa maksudmu??" tanya Yerin bingung

"Kau harus tau.. dia itu hanyalah anak haram" ucap Sae Ron sambil menunjuk Eunha, Sae Ron tau semua ini karna ia tinggal di lingkungan yang sama dengan Eunha

"Ayah angkatnya masuk penjara karna ia seorang maling" ucapnya lagi dengan bangga

"Itu bukan urusanku" ucap Yerin dan menghampiri Eunha, dan Yerin pun membantu Eunha berdiri dan berjalan melewati Sae Ron

"Ya.. kendalikan dirimu, dia tidak pantas menjadi temanmu" ucap Sae Ron, mendengar itu Yerin pun menghentikan langkahnya

"Lalu siapa yang pantas menjadi temanku.. apa kamu??" ucap Yerin

"Sudahlah.. aku tidak ada urusan denganmu,.. dan lagi jika kau membuat sahabatku seperti ini lagi, aku takan tinggal diam" tegas Yerin dan ia pun pergi dari sana

Sae Ron pun makin geram dan ia akan melakukan apa pun untuk membongkar kedok Eunha.

~

Saat itu sepulang sekolah Yerin mengajak Eunha pergi keluar untuk berbelanja pakaian.

"Eunha.. bagaimana bagus tidak" tanha Yerin pada Eunha yang duduk di sofa bersebelahan dengan tas Yerin disana

"Hemm bagus.. kau terlihat cantik" jawabnya sambil terseyum

"Benarkah,.. kalau begitu aku akan membeli yang ini dan.." ucap Yerin dan mencari beberapa pakaian lagi

"Yerinaa.. mianhae,.. kau teman ku yang sangat baik"

"Tapi aku membutuhkan uang sekarang" ucap Eunha dan dengan terpaksa Eunha pun mengambil uang di dalam dompet Yerin dan ia pun pergi begitu saja

Yerin pun membawa pakaian yang lain "Eunha bagaiman..." ucapnya tapi Eunha tak ada disana.

"Eunha.." ucap Yerin sambil mencari

"Anak muda apa kau jadi membeli pakaian ini" ucap pelayang toko

"Aniya.. aku tidak jadi membelinya" ucap Yerin dan ia pun memberika pakaian yang ia bawa tadi dan mengambil tasnya lalu pergi dengan tergesa gesa karna sapa tau Eunha masih berada di sekitaran tempat itu tapi hasilnya nihil.

~

Di hari berikutnya diatap sekolah Sae Ron melabrak Eunha di sana

"Ya.. kau sudah ketahuan.. kau mencuri uang Yerin" ucap Sae Ron yang memata matai Eunha dan Yerin kemarin. Sae Ron juga mendorong dan menamparnya di atap

"Sae Ronaa.." ucap Eunha sambil meneteskan air matanya

"Yaaa.. jangan pura pura menangis" bentak Sae Ron

Di bawah Yerin terus mencari Eunha "Apa kau melihat Eunha" ucap Yerin kepada setiap siswi di sana "tidak" tapi kata itu yang keluar dari mulut para siswi itu.

"Kau mencari Eunha" ucap salah satu siswi

"Ohk.. kau tau di mana dia"

"Dia ada di atap" jawabnya dan ia pun pergi, sedangkan Yerin berlari menuju atap

"Oh.. hhah.. aku tau aku salah.. tapi aku terpaksa melakukannya, aku juga tidak ingin melakukan hal seperti ini" ucap Eunha sambil menangis

"Tapi mengapa kau melakukannya OHK" bentak Sae Ron

"Sae Rona" ucap Eunha sambil memengang tangan Sae Ron tapi Sae Ron menghempaskan tangannya

"Yaa.. mengapa kau tidak mati saja,.. kau memperlakukan keluargamu" bentak Sae Ron

"Ohk.. aku.. aku memang pantas mati...." ucap Eunha yang terduduk di lantai

"Aish" ucap Sae Ron dan ia pun membalikkan badanya tapi, "Shyukk" suara itu membuat Sae Ron kaget dan ia pun berbalik badan dengan gemetar sambil menelan ludahnya

"YAAa.." teriak Yerin yang tiba tiba datang dan langsung menghapiri Eunha

"E..Eun..Eunhaya.. a.. apa yang kau..." ucap Sae Ron terbata bata dengan mata yang berkaca kaca

"Eunhaya.." ucap Yerin sambil menyandarkan tubuh Eunha padanya

"YAA.. APA YANG KAU LAKUKAN" teriak Yerin pada Eunha

Sae Ron hanya bisa diam menatap Eunha dan ia pun pergi dengan berlari untuk menyembunyikan air matanya

"YAAAA KIM SAE ROOONN" teriak Yerin sambil melirik ke arah Sae Ron yang beranjak pergi

"Hah.. Eunhaya.. kau baik baik saja" ucap Yerin sambil melihat tubuh Eunha

"Yaa.. mengapa kau melakukan ini, kau ingin mati" bentak Yerin

"Yerinaa... mianhae" ucap Eunha sambil memengang tangan Yerin

"Kenapa kau meminta maaf"

"Aku.. aku sudah mengambil uang mu kemarin, mianhae" ucap Eunha dan air matanya pun mengalir

"YAaa.. jika kau butuh uang mengapa kau tak bilang padaku, aku akan memberikannya padamu,.. mengapa kau harus melakukan ini" ucap Yerin

"Mianhae..., aku benar benar minta maaf pada mu,.. ahk" ucap Eunha yang merasa kesakitan akibat tusukan pisau yang ia tusuk tadi

"Kajja.. kita ke RS sekarang" ucap Yerin sambil membantu Eunha

"Aniya.. kau tak perlu membawaku, ahkk.. mia... mianhae.. Yerinna" ucap Eunha dengan napas yang terengah engah dan ia pun menutup matanya

"Eunha.. YA.. JUNG EUNHAAa.."

"ANIYA.. KAU TIDAK BOLEH MENINGGALKANKU..."

"IREONA.. AKU BILANG BANGUN YAAAA" teriak Yerin serta air mata yang membasahi pipinya

"AHAHHKKK EUNHA YA.. IREONA.."

Tak lama yang guru pun datang ke sana, dan membawa Eunha. Tapi sayang Eunha tidak bisa di selamatkan.

Mendengar berita itu Sae Ron keluar dari sekolah sementara Yerin mendapatka cibiran di sekolahnya saat itu "apa dia pembunuhnya" "ya.. bagaimana bisa dia membunuhnya" "mengapa ia tidak pergi saja dari sekolah ini" itulah kata kata yang di lontarkan pada Yerin dan bahkan ia di jauhi oleh teman temannya.

Dan karna kejadian itu keluarga Yerin mengalami ke bangrutan di perusahaan ayahnya, dan bahkan mereka (orang tua Yerin) berencana pergi ke America karna mereka malu karna kelakuan anaknya itu, sampai sampai mereka menjual anaknya demi mendapatkan kembali perusahaan yang telah mereka bangun, tapi sayang mereka tak bisa mendapatkan perusahaanya lagi.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menjauh dari Yerin dan pindah dari tempat mereka.

Sementara Yerin di biayai oleh orang tua angkatnya selama ini. Dan tinggal bersama saudaranya yaitu Lee Seol, ibu Lee Seol sudah mengetahui semua itu tapi ia tak pernah memberitahunya pada Yerin.

Fake Love✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang