Buku-buku jari itu di antuk-antukkan pada meja kaca itu. Mata wanita itu menatap tajam ke arah empat gadis itu dan menatapnya satu-satu. Terlihat kilatan permusuhan dari sorot matanya. Wanita berumur sekitar dua puluh dua tahun itu menduduki bokongnya pada kursi empuk itu. Tangan satunya untuk menopang kepalanya yang terasa berat.
"Kim Jisoo, Kim Jennie, Roseanne Park, Lalisa Jung."
Keempat gadis itu meneguk salivanya dengan susah payah ketika nama mereka disebut oleh atasannya yang sudah memperkerjakan mereka selama kurang lebih dua tahun. Wanita itu juga percaya untuk mempertanggung jawabkan kasus-kasus ini pada empat gadis itu.
Namun, selama mereka menyelidiki kasus dan dalang di baliknya mereka tak pernah sedikitpun gagal. Tapi kali ini mereka kehilangan jejak juga barang bukti dari kasus yang lagi tenar di negeri ginseng—Korea Selatan—ini.
Selama kasus-kasus ini ditangani oleh empat gadis itu, belum ada satu pun yang gagal, tapi kali ini kepercayaannya runtuh hanya karena untuk pertama kalinya mereka gagal.
"Maafkan kami Nona Bae." Ujar mereka serempak dengan kepala yang masih mereka tundukan.
"Kalian tahu kan bahwa saya tidak menyukai kegagalan! Tapi kali ini saya kecewa, walaupun ini baru pertama kalinya kalian gagal."
Gadis dengan poni rata yang bernama Lalisa Jung itu mendongak menatap atasannya. "Maafkan kami karena telah melakukan kesalahan."
Bae Irene, wanita yang menjadi atasan empat gadis itu memejamkan matanya sebentar lalu membuka kelopak mata yang menghalang jalan masuknya cahaya. Ia menatap mereka berempat bergantian.
"Istirahatlah selama seminggu penuh, tidak usah menginjakkan kaki kalian selama seminggu ini."
Mereka semua membelalakkan matanya lalu mendongak menatap Irene terkejut. "Nona Bae!"
"Ku mohon maafkan kami, ini satu-satunya pekerjaan yang bisa menerima kami." Ujar gadis berambut merah—Kim Jisoo.
"Tidak boleh membantah dan mengatur atasan kalian!" Bentak Irene.
"Kembali setelah seminggu kalian menjalani hukuman!" Lanjut Irene.
"Tapi—"
"Ikuti perintah atau kalian saya pecat!"
Mereka menghela napas gusar dan segera melangkahkan kaki keluar dari ruangan milik Irene—seseorang yang mempertanggung jawabkan mereka berempat—dengan tampang lesu.
"Ish!! Wanita tua menyebalkan! Ingin sekali aku hancurkan wajah cantiknya itu!!!" Celetuk gadis berambut pirang—Roseanne Park—dengan wajah kesalnya.
"Huft! Ini baru pertama kali gagal, bagaimana jika berkali-kali?" Jisoo terduduk lemas. Tak percaya ia gagal dalam tugasnya kali ini.
"Setidaknya ini masih hukuman belum dikeluarkan, mari melakukan tugas dengan lebih sempurna." Penuturan dari gadis berambut hitam dengan merah maroon—Kim Jennie—itu diangguki ketiganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangsters X Secret Agen [ BTS X BP ]
Fanfiction[ON HOLD] Do you think, in this world full of a kind people? Nope, there is monster, that you haven't know it.