Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TERNYATA kesialan Rose hari ini tidak sampai sini saja, berkali-kali ia tertimpa kesialan. Ia baru saja terjebak dalam toilet dengan kunci yang rusak. Bel pelajaran sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun ia masih terkunci dalam toilet usang ini.
Berkali-kali ia berdecak kesal. "Let me out from this broken toilet!" Ia berteriak sekeras mungkin. Namun sepertinya rasa sialnya masih berlanjut. Tidak ada murid lalu lalang di depan toilet tersebut, membuatnya harus menunggu dan mungkin salah satu caranya adalah memanggil sahabatnya.
"Arrghh!" Ia mengacak rambutnya frustasi. Sudah berapa kali ia tertimpa bencana mengerikan seperti ini, sejak tadi pagi. Seperti lupa membawa buku untuk pertama kalinya, menabrak orang lain hingga ia menumpahkan jus jeruk miliknya mengenai seragam sekolah, ia jatuh di depan publik.
Ia mengeluarkan ponselnya dan membuka lock screen dengan latar foto selfie-nya. Ia menekan nomor yang bisa ia hubungi.
Tut.
Telfon tersambung.
"Jisoo! Keluarkan aku dari toilet usang ini!!!" Ia berteriak pada pelaku di balik telfon ini.
Jisoo langsung menjauhkan benda pipih itu dari telinganya. "Berhenti berteriak! Telingaku bisa rusak mendengar suara cemprengmu itu!"
Rose mendesis kasar. "Sudahlah cepat keluarkan aku dari toilet ini!"
"Ya."
Tut.
"Huft!" Ia mencibirkan bibirnya seperti bebek.
"Menjauh lima meter dari pintu ini!"
Suara Jisoo terdengar oleh Rose. "Lima meter? Bahkan ini tak sampai satu meter."
"Cepat lakukan atau kau tidak akan keluar." Suara dingin Jisoo membuat Rose harus melangkah menjauh dari pintu toilet itu.
Brak!
"Aww!" Pekik Rose saat pintu toilet itu menghantam keningnya dengan keras.
"Kau mau membunuhku huh!?"
"Moncongmu itu sepertinya ingin sekali aku tarik ya?" Sinisnya membuat Rose terdiam menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.