Dulu aku bangga akan cinta yang ku punya.
Dia tahu cara, untuk membuatku tertawa.
Jarang sekali aku meneteskan air mata.
Kala itu, aku sungguh bahagia...Aku tak pernah menyangka.
Jika, bahagia yang ku dapat darinya
Hanyalah sandiwara semata...
Saat topeng yang ia pake, akhirnya terbuka.Menghancurkan hatiku dalam sekejap mata.
Terlalu sadis, permaian yg ia cipta.
Hatiku menolak tak terima...
Tapi, apa hendak di kata
Itu memang kenyataan nya.Ku sangka mawar, takkan pernah berubah warna.
Namun, aku salah dalam menduga.
Mawar merah yang ku terima.
Kini menjadi hitam penghancur jiwa...Mawar hitam...
Kau perwakilan asa yang kelam.
Karena cintaku tumbuh di antara temaram...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak-sajak rindu
PoetrySebatas angan yang membuatku melayang hingga ingin terbang. Satu persatu aku berusaha untuk mewujudkan mimpiku. Semoga mimpiku dan mimpi para pembaca menjadi kenyataan. Aamiin...