02

249 9 0
                                    

Allah pasti punya tujuan disetiap pertemuan
-fabilla arrizky-

Kisah ini dimulai saat aku kelas 2 mau masuk kelas 3 SMK dimana aku bertemu seseorang yang bisa merubah hidupku seutuhnya.

Saat itu hari sabtu malam minggu yang pastinya malam dimana orang orang sedang asik asiknya menghabiskan waktu dengan orang orang yang tersayang, begitupun aku, aku tidak pernah keluar rumah saat malam minggu karena memang aku yang tidak punya banyak teman, dan sifat magerku membuatku tak ingin beranjak dari kasur nyaman ini.  Tapi malam minggu ini berbeda, setelah sholat isya aku bersiap siap untuk menonton voli, pasmina navy sudah menutup rambut sepinggang ku. 

Sebenarnya ini kali pertama aku nonton voli secara live, karena memang dulu aku tidak suka voli karena aku tidak faham bagaimana permainan ini berjalan. Berawal saat aku kelas 9 SMP abi nggak sengaja nemu channel televisi yang menayangkan event proliga saat itu, jadilah aku ikut menonton karena TV hanya ada 2 dirumah, diruang tengah dan dikamar mbakku.

Flashback on.

"Ganti toh bi, ndak ngerti loh aku "(ganti bi,aku nggak ngerti loh) Gerutuku pada abiku.

"Lihatin wae, suwe suwe faham, tok sekolah lak yo ono pelajarane toh dek, kok ga faham iki loh "(lihat aja lama lama faham, disekolah kan ada pelajarannya dek,masa nggak faham) Katanya padaku.

"Nggih enten bi, tapi praktek passing, servis gitu tok "(ya ada bi, tapi cuma praktek passing sama servis aja) Jawabku.

"Lha yo moso sedurunge praktek gak dijelasno, yo moso iso " (Lha masa sebelum praktek nggak dijelasin dulu,ya mana bisa) Tanyanya lagi.

"Sampun bi, nggih carane pripun ngoten mawon loh" (Sudah bi,tapi cuma caranya gimana gitu aja) Jawabku.

"Mangkane lihat engko lak faham " (Mangkanya ini lihat nanti lama lama juga faham)

"Nggih bi enggih " (Iya bi Iya) Kataku malas.

Flashback end.

Dari situ aku mulai faham bagaimana jalannya voli dan lebih tahu siapa saja pemain yang sudah famous dalam dunia pervolian.

Pukul 7 aku sudah sampai dilapangan desa sebelah, event ini cukup besar yang diikuti tim satu kabupaten dan mendatangkan pemain pemain nasional.

Aku masuk dengan dua temanku organisasi setelah membeli tiket, namanya hikma dan najib ya kita membawa satu laki laki biar bisa melindungi kita dari godaan mas mas atau bapak bapak yang duduk disebelah kita.

"Bon bonan.e sopo dino iki bil? "(pemain pendatangnya siapa bil malam ini? )Tanya najib padaku.

" Durung ngerti aku, maeng bengi ono alfin Daniel, merugi aku ga ndelok " (Nggak tahu aku, tadi malam ada alfin Daniel, rugi aku nggak nonton). Jawabku.

"Engko lha lokalan tok, rugi tuku tiket aku " (Nanti lha pemain lokal aja, rugi beli tiket aku).

Pertandingan pertama berlangsung, aku menonton teman teman ku waktu SMP dulu yang dengan hebatnya bermain dilapangan dan saling berebut skor, memang pertandingan pertama diisi partai lokal yang hanya diisi pemain yang berasal dari kotaku saja dan masih berumur dibawah 18 tahun.

Pukul 10 pertandingan kedua dimulai para pemain mulai masuk ke lapangan.

"Seng ndi bon bonane bil? "(Yang mana pemain pendatangnya bil) Tanya teman teman ku.

" Ketoke nomer 8" (Keliatannya nomer 8)  jawabku sambil memperhatikan pemain dengan nomor punggung 8.

"Enteni wae sampe disebutno " (Tunggu aja sampai disebut namanya). Jawab najib

Komentator menyebutkan nama pemain satu persatu.

"8 raafi, pemain yang didatangkan dari rembang Jawa Tengah " Kata komentator.

"Ndu toh bener, aku wes pandai menebak pemain bon Bonan" (Nah kan benar, aku sudah pandai menebak pemain sewaan). Jawabku menyombongkan diri.

Permainan berjalan dengan begitu apik kedua tim sama sama mendatangkan pemain dari luar kota.

"Maine apik toh toh ga rugi aku ndelok ngene, uuuhhh mas raafi aduhai sekali mainnya " (Mainnya bagus banget, ga rugi aku nonton)  kata hikma,  memang antara aku dan najib dan hikma hanya dia yang tidak tau jalannya permainan seperti apa di awal permainan tadi, tapi lama kelamaan dia juga mulai faham.

"Sesok kudu nemu instagrame pokoke " (Besok harus nemu instagramnya)  imbuhnya.

"Aku pengen foto, aaa mas.e keren " (Aku mau foto sama masnya, aaa masnya keren)  kataku.

"Eh karep karep " (Eh terserah kalian lah)  jawab najib.

Pertandingan berjalan sangat seru dan berakhir pada set ke empat saat itu mas raafi duduk dipojok terpisah dari teman temannya.

Saat aku keluar dari tribun

"Jib aku pengen foto mbe mas iku " (Jib aku pengen foto sama mas itu), kataku pada najib.

"Seng ndi?  Nomer 8 " (Yang mana nomer 8)  tanyanya padaku.

"Iyo, tapi mas.e buk bukan pegel ketoke sakno" (Iya, tapi masnya rebahan, capek kayaknya, kasian)  kataku pada najib.

"Sido foto ga? Ayo kok selak mlebu ruang ganti wonge " ( jadi foto nggak?  Keburu masuk ruang ganti orangnya)

"Iya iya " Kataku dan hikma kompak.

"Mas mau minta foto " Najib yang berbicara ke mas raafi.

"Iya ayo " Dia yang bener bener capek bangun dari rebahannya.

"Kecil sekali aku " Kataku, karena memang aku hanya sepundaknya lebih sedikit. Dan kataku terdengar mas raafi dan di balas senyuman.

3 foto sudah tertangkap kamera hpnya najib.

"Wes wes sakno mas.s pegel iku loh, wes akeh iki " (Sudah sudah kasian masnya capek itu loh, udah banyak ini) 

"Makasih mas " Kataku pada mas raafi.

Sesudah foto aku dan hikma mengambil motor yang kami parkir di basecamp organisasi kita, karena memang lapangannya tidak terlalu jauh dari basecamp kita. Sampai dirumah pukul 23.45 dan aku langsung tertidur, teringat besok sudah janjian dengan mereka untuk car free day.

Buat kalian yang kenal pemain voli, nih aku kasih fotonya alfin Daniel, umurnya 17 tahun sama kaya aku 😅yakin nggak suka nonton voli nih? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Buat kalian yang kenal pemain voli, nih aku kasih fotonya alfin Daniel, umurnya 17 tahun sama kaya aku 😅yakin nggak suka nonton voli nih? 

****
Selamat membaca semoga suka dengan karya ku yang ini, terimakasih sudah mau membaca 🙏

my husband is my idolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang