1. Pertemuan

30 5 0
                                    

Pertama kita bertemu, kedua kita bersama, ketika kita bakal saling meninggalkan. Padahal kita saling membutuhkan.

***

Aku menyeka keringat yang meluncur bebas, melirik ke kanan dan ke kiri banyak orang membawa air minum dan makanan. Positif thingking, mungkin mereka bukan muslim maupun muslimah, atau sedang berhalangan untuk perempuan.

Aku sendiri tidak menampik jika sedang berhalangan pasti akan membawa makanan setidaknya air minum. Rasanya matahari seperti berada tepat di atas kepala.

Aku sendiri tidak bisa membayangkan lebih. Pemandu acara mengatakan acara inti atau fansign segera dimulai tepat setelah ke delapan anggota itu duduk ke kursi kami semua bersiap untuk mengantri.

Subhanallah, lagi-lagi aku harus menghela nafas kasar. Bagaimana tidak. Seorang perempuan di depanku memakai bandu berkepala beruang itu meminum air mineral dingin. Beberapa kali aku harus memalingkan pandangan, tapi kemana? Hampir setiap orang yang kulihat juga melakukan yang sama.

Aku mendapat antrian ke sepuluh. Ku ucapkan hamdalah beberapa kali, setidaknya setelah ini aku bisa keluar. Kemudian duduk di tempat teduh bila perlu ber-ac. Masalah acara selesai atau belum urusan nanti, bilang saja pada Security mau ke toilet.

Jantungku mendadak tidak karuan ketika di depanku sudah terlihat laki-laki berlesung pipi itu tengah tertawa. Aku tebak, dia adalah Park Chanyeol.

Jangan heran mengapa aku menghapal namanya bahkan semua nama member Exo ini, aku tahu. Karena setiap hari aku harus merelakan telinga ini untuk mendengar semua tentang mereka dari Sari.

"Hai!" Chanyeol menyapa. Tak terasa sekarang giliranku.

Aku mendadak beku di tempat ketika melihat senyum manis Park Chanyeol. Wajahnya yang terang dengan sisa-sisa keringat di wajahnya. Aku hanya bisa diam, meskipun berulang kali laki-laki bermata bulat itu bertanya padaku.

"Hai, What's your name?" Chanyeol melambai-lambaikan tangan di depanku. Namun, aku masih menatap lurus dengan membuka sedikit mulutku.

"Astagfirullah!" Aku berjengit ketika bodyguard yang berada di sampingku ini menggoyang tubuhku, refleks aku menjauhkan diri tidak mau disentuh. Chanyeol menandatangai tepat dibagian gambarnya. Lantas kembali bertanya padaku.

"Your name?"

"Fa-fatima. Fatima Az-zahra."

"Ah, i know. Your name like as Prophet daughter names, right?"

"Eh?" aku terkejut mendengar Chanyeol mengatakan itu. Ia menggores tinta menuliskan beberapa kata dalam bahasa Korea. Yang aku tahu artinya. Dia menuliskan namaku dengan benar, padahal aku pikir Chanyeol menyuruhku untuk mengeja.

"Waktu sudah habis." Bodyguard yang berjaga di sampingku ini mengingatkan jika waktuku sudah habis bersama Chanyeol dan harus segera berpindah pada yang lain.

Aku melirik pria di depanku ini yang tengah menatapku sambil mengulas senyum.

"See you again, Fatima." ucapnya memberikan buku berisi kumpulan foto-foto member Ex'one.

Iya, Ex'one adalah nama group idol yang menjadi ambbasador Lovely Aloevera. Aku beringsut mundur kemudian diganti yang lain, namun aku masih mendengar percakapan antara Chanyeol dan fans, tidak seperti aku. Fans itu lebih mendominasi percakapan, mananyakan beberapa pertanyaan bahkan ungkapan konyol seperti.

"Oppa, aku kesini membawa pacarku." Hebatnya Fans itu bisa berbicara bahasa Korea.

"Jinjaeyo?"

Hello OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang