four

48.2K 538 23
                                    

"Gimana kak, ada?" tanya Ardan pada Auryn.

Auryn masih mengobrak abrik kamarnya mencari ponselnya dengan coba menghubunginya dengan ponsel Ardan namun ia tak mendengar suara dering ponselnya.

"Nggak ada Ar, hilang dimana ya?" jawab Auryn bingung.

"Aku bantu cariin ya?"

"Kamu nggak kuliah?"

"Iya, tapi aku kuliah siang"

"Ya udah, bantuin gih" ucap Auryn kembali mencari ponselnya namun ia kemudian terdiam sejenak, ia teringat sesuatu.

"Ya Tuhan, apa tertinggal disana?" gumam Auryn kemudian.

"Nih Ar" Auryn menyerahkan ponsel Ardan.

"Sudah ketemu"

"Belum, aku rasa tertinggal di lockerku" kilah Auryn.

"Oh ya udah, aku ke kamarku ya"

"Oke"

Sepeninggal Ardan, Auryn terduduk di ranjangnya, ia berfikir apakah ia harus kembali ke apartemen Ryu untuk mengambil ponselnya tapi ia merasa ragu, tapi ia juga membutuhkan ponselnya itu. Ia akhirnya memutuskan sesuatu, hari ini ia tugas malam jadi ada waktu untuk mengambil ponselnya siang ini. Ia pun berdiri dan melangkah ke lemari dan berganti dari pakaian rumah dengan pakaian semi formal, celana panjang warna pink juga kemeja dengan warna yang sama, ia padukan dengan sling bag dan flatshoes.

Ia turun dari kamarnya bertepatan dengan Ardan yang akan berangkat kuliah.

"Mau kemana kak?" tanya Ardan.

"Ada urusan sebentar" jawab Auryn singkat.

Mereka keluar bersamaan walau saat keluar gerbang rumah, mobil Auryn ke kiri sedangkan mobil Ardan ke kanan.

Auryn mengemudi dengan berfikir apa yang harus ia katakan pada Ryu, apakah bilang jatuh atau tertinggal, namun ia juga ragu apakah benar tertinggal di apartemen Ryu atau di tempat lain, bagaimana jika tidak ada di apartemen Ryu, kemana ia mencarinya.

Ia sudah berada di depan pintu apartemen Ryu namun hampir 10 menit ia belum menekan bel pintu. Beberapa orang penghuni apartemen menatap heran pada Auryn. Ia memberanikan diri menekan bel pintu apartemen Ryu, beberapa lama kemudian ia mendengar handle pintu diputar dan terbuka.

Auryn melihat Ryu dihadapannya dengan wajah basah yang membuat Ryu nampak cool, Ryu hanya memakai kaos dalam membuat Auryn memalingkan mukanya.

"Kamu...?"

"Saya mau ambil ponsel saya yang tertinggal disini" ucap Auryn masih memalingkan mukanya.

"Masuk..." Ryu berjalan masuk diikuti Auryn yang kikuk karena melihat Ryu hanya memakai celana boxer dan kaos dalam. Ryu masuk dalam kamar sedangkan Auryn hanya diam berdiri di Tengah ruang tamu.

Tak lama Ryu kembali membawa ponsel Auryn di tangannya, wajah Auryn berbinar saat mengetahui ponselnya benar benar tertinggal di apartemen Ryu.

"kenapa berdiri saja disitu, duduk" perintah Ryu.

"Saya buru buru dok, ada urusan" Auryn membuat alasan agar bisa segera pergi dari apartemen Ryu, ia tidak ingin berlama lama ada disini. Auryn melihat Ryu masuk ke ruangan  lain, dan tak lama keluar dan duduk di sofa, sedangkan Auryn masih berdiri di tempatnya.

Dengan terpaksa Auryn duduk dihadapan Ryu yang ia lihat sudah lebih baik keadaannya dari pada kemarin.

"Terima kasih sudah menolong saya kemarin"

"Sama sama, mmmm....boleh saya minta ponsel saya?"

Ryu menyerahkan ponsel Auryn, Auryn berniat berdiri dan akan pulang namun seorang wanita paruh baya keluar dari ruangan yang tadi di masuki oleh Ryu membawa nampan berisi minuman dan snack dan meletakkannya di meja dihadapan Auryn dan Ryu.

MY DOCTOR MY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang