Dua hari berlalu sejak Jessica dan suaminya pergi, Adam terus jengkel tanpa sebab,
"Awas aja itu wewe gombel nggak cepet balik, gue santet!!!"
gerutu Adam dalam hati sembari membuka lemari es dan membuka sekaleng beer,
Adam terus saja mondar mandir di depan kamar, gelisah tanpa sebab,
baru kali ini, selama Adam hidup dengan Yanto, Adam duduk di meja makan sendirian tanpa ada teman bicara, dan semua gara gara BAYI!!!"Yaang, udah tidur dia??"
Adam yang akhirnya masuk kamar bertanya pada Yanto
"Udah,tapi belum bisa ditinggal, masih nangis kalo ditidurin di kasur"
Yanto yang masih menggendong Aaron menjawab sekenanya
"Ck"
Adam hanya bisa berdecak sedikit kecewa
"Udah tiga hari lho yaang, sayangkuuu, cintakuuuu"
ucap Adam menggoda Yanto
Yanto seolah sudah mengerti kode yang dimaksud Adam tapi mau bagaimana lagi? ini adalah pertama kalinya Yanto mengasuh bayi, sehingga fokusnya hanya pada Aaron saja saat ini, sedangkan kebutuhan biologis Adam agak dikesampingkan, awalnya Adam pikir merawat bayi tidak akan mengganggu kehidupan sexnya, tetapi Adam sedikit keliru, kemarin seharusnya Adam bisa saja meminta jatah pada Yanto tetapi niat itu dibatalkan karena Yanto yang kelihatan sedang sangat fokus dengan Aaron, dan akibat dari penundaan itu penis Adam meronta ronta ibarat seseorang yang sedang ingin muntah tapi tidak bisa muntah..
dan itu membuat adam sedikit sensitif."Sabar ya"
Yanto berucap sambil menahan tawa
"Dih malah ketawa, orang lagi susah juga!"
ucap Adam sewot
"Coba bayangin, si Jessie sama lakinya di Hawaii indehoi, hari hari maenannya sosis jerman sama dompet kulit, beuhh njot njotan tiap hari tuh pasti, lah kita disini? ngangon BAYI!!! kurang asem gak tuh?!!"
ucap adam semakin sewot dan melangkah keluar kamar
Yanto hanya bisa geleng geleng kepala melihat lelaki kesayangannya sewot seperti itu.
Yanto melangkah keluar kamar setekah memastikan Aaron benar benar tidur pulas,
Yanto melihat Adam sedang terbaring di sofa dengan tv dihadapannya yang masih menyala dan remote tv di dadanya, Yanto lantas mematikan tv dan mecium pipi dan bibir Adam, sadar ada yang menciumnya, Adam lantas membuka mata, sadar bahwa Yanto lah yang menciumnya Adam lantas merangkul leher Yanto dengan tangan kirinya, lantas merapatkan ciumannya, ciuman semakin panas semakin bergairah, tanpa terasa rangsangan yang diberikan Yanto telah menjalar ke bagian bawah tubuh Adam, Adam yang sudah sangat gelisah akibat sudah sangat teranngsang, tidak bisa berbuat banyak, hanya pasrah dan menikmati saja apa yang dilakukan Yanto, ditengah cumbuan yang panas, tiba tiba terdengar suara tangisan bayi Aaron yang cukup keras dan membuyarkan cumbuan mereka, Adam merubah posisinya yang tadi terbaring kini dalam posisi duduk tangan Adam mulai mengepal tanda ia sangat geram karena untuk kesekian kalinya keinginannya gagal terlaksana hanya karena BAYI!!!
Yanto yang melihat hal itu lantas menggenggam tangan Adam dan menggelengkan kepalanya memberi isyarat agar Adam tidak marah, Yanto lantas merapikan kembali bajunya dan berlari ke kamar, Adam menengadahkan kepalanya dan mengusap wajahnya frustrasiDalam hati Yanto berpikir mungkin Aaron pup makanya dia menangis,
ternyata benar apa yang ada di pikiran Yanto, Aaron pup dalam popok, dengan sigap Yanto membersihkan dan mengganti popok Aaron, Yanto masih mengingat setiap step yang harus dilakukan dalam memandikan, mengganti baju dan mengganti popok Aaron sesuai arahan Jessica, sesudah mengganti popok Aaron, Yanto kembali menggendong Aaron untuk kembali ditidurkan
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDADAK JADI AYAH (LANJUTAN YANTO)
Nouvellescerita ini hanyalah cerita yang datang begitu saja di pikiran penulis ketika sedang melamun ketika sedang menunggu seseorang yang kemungkinan bisa saya sambungkan dengan YANTO