Senin, 07.15 AM.
Hyewon buru-buru memasuki barang-barangnya kedalam tas miliknya.
"Sialan, Yena susah dibangunin."
"Yena!" Hyewon mengguncang-guncangkan tubuh Yena yang masih tergeletak diatas kasur.
Hyewon pun menulis sebuah surat kecil menggunakan sticky notes miliknya.
"Yena, lo susah dibangunin. Gue udah dijemput, ada roti dimeja, kalau mau minum susu ambil aja dikulkas."
Hyewon pun menempelkan kertas kecil itu didahi sahabatnya.
Hyewon pun turun kelantai bawah dan berjalan kearah pintu lalu membuka pintu rumahnya.
Terlihat didepannya sudah ada Yohan yang sudah siap. Ia memakai baju turtleneck berwarna hitam dengan tas selempangnya.
Jangan lupa, kacamata bulatnya.
"Udah siap?" tanya Yohan.
"Udah."
"Itu mobil siapa?"
"Oh, itu mobil Yena."
"Lho, dia bolos?"
"Ah, dia mah susah dibangunin. Tinggalin aja."
"Serius tinggalin aja?"
"Iya."
"Yaudah, ayo sini masuk." Yohan membantu Hyewon untuk membuka pintu penumpang.
Yohan pun ikut masuk kedalam mobil.
"Itu ada permen, kalau mau ambil aja ya." ucap Yohan.
"Gue mau ya."
09.00 AM.
"Hyewon?" Yena terbangun dari tidurnya yang lelap itu.
"HYEWON?!?!" Yena kini sadar bahwa dirinya sudah ditinggal oleh Hyewon.
"IH LO KENAPA GAK BANGUNIN GUE SIH?!"
Yena merasa ada yang janggal didahinya, ia mengambil sticky notes buatan Hyewon yang ia tempel didahinya.
"Sialan, gak masuk kuliah lagi." Yena meremas kertas kecil itu lalu membuangnya dengan sembarang.
Yena mendengar suara ketukan pintu dibawah, sepertinya ada seseorang.
Yena yang masih belum terkumpul nyawanya pun terpaksa untuk turun kebawah.
"Hye?" terdengar suara berat seseorang dari luar pintu.
Yena pun membukakan pintunya.
"Hangyul?"
"Lho, Yena?"
"Ngapain?"
"Mau cari Hyewon."
"Dia lagi ngampus."
"Kok lo engga?"
"Kesiangan, hehe."
"Uh, mau nitip ini aja ke Hyewon." Hangyul memberi Yena sebuah kantong plastik berwarna putih yang berisi beberapa makanan ringan.
"Buat Hyewon aja, nih? Gue boleh makan juga gak?"
"Ya boleh dong. Tapi jangan semua ya, nanti dia marah."
"Siap! Mau masuk dulu gak?"
"Hmmm, lain waktu aja deh. Makasih, Yena!"
"Sama-sama."
Hangyul dan Yena memang tidak terlalu dekat, walaupun mereka berdua sama-sama sahabat Hyewon.
Hangyul merasa ada yang aneh.
"Hyewon berangkat sama siapa?" batinnya.
Hangyul
hye
lo dimana?
Hyewon
kampus
kenapa?
Hangyul
tadi gue ke rumah
ada yena
gue nitip sesuatu ke yena
Hyewon
makanan lagi?
lo sengaja mau bikin gue gendut ya?!
yaudah makasih ya
Hangyul
iya, kurus banget lo
sama-sama
lo ke kampus naik apa?
kalo udah pulang nanti bisa minta jemput
Hyewon
sama yohan, naik mobil
Hangyul
oalah
yaudah
Read
Hangyul memasukkan kembali ponselnya itu kedalam saku celananya.
"Pahit."