KKN di Desa Penari✔ END

Chapter 6

Mereka semua pun panik dengan keadaan Baekhyun dan Jennie.

"Taehyung, Jungkook.. kau bawalah Baekhyun ke kamarnya, biar aku yang mengurus Jennie" ucap Rose dan mereka pun membawa Baekhyun kekamarnya dan Rose menuju kearah kamar Jennie. Sementara Jisoo maaih diam di tempatnya dan ia pun membawa gelas untuk minum dari air teko yang tak jauh darinya.

"Ohk" Jisoo pun meminumnya tapi ai keluarkan lagi karna sesuatu masuk kedalam tenggorokkannya. Ia pun menggeluarkannya dan ternyata ada banyak rambut di dalam minumannya itu.

"Aish.. apa ini" ucap Jisoo yang melihat rambut yang ai keluarkan dari mulutnya

"Menjijikan" kesalnya dan ia pun membuang rambut itu dan meletakkan gelasnya di tempat cucian, dan ia pun pergi dari sana.

Di kabar Baekhyun masih meronta ronta di kasurnya sedangkan Taehyung dan Jungkook menahannya dan mereka tak tau harus melakukan apa padanya.

Sedangkan di kamar Jennie, Rose berusaha menenangkan Jennie.

"Jennie.. sadarlah" ucap Rose sambil menehan Jennie

"Ahkk.." teriakkan Jennie

"Hah.. bagaimana ini, mengapa kalian seperti ini" ucap Rose khawatir

"Apa kalian melakukan sesuatu" ucap Rose lagi

"Aku tak bisa seperti ini, aku harus berbicara pada kepala desa" ucap Rose lagi sambil membaringkan Jennie di kasurnya dan ia pun pergi dari kamar Jennie dan menuju kamar Jisoo untuk menjaga Jennie selagi ai pergi.

Rose pun pergi dengan tergesa gesa menuju kepala desa.

"Tuk tuk tuk" suara ketukan pintu yang Rose ketuk dengan keras

"Crekk" pintu pun terbuka oleh Dong Woo

"Ada apa kau malam malam kemari" tanya Dong Wook

"Pa, te.. teman teman saya.."

"Ada apa dengan temanmu"

"Mereka sangat aneh hari ini, mereka seperti orang yang kesurupan" ucap Rose dengan ketakutan tak lama Dong Il yang kakek pun datang menghampiri mereka

"Masuklah terlebih dahulu" ucap Dong Il dan ia pun duduk di sofa

"Tapi bagaimana te.." jawab Rose tapi terpotong oleh Dong Wook

"Masuklah dulu, tak baik berbicara di luar" ucapnya

Akhirnya Rose pun masuk kedalam dan membicarakan tentang kejadian hari ini mulai dari pagi hingga tadi.

"Mereka tidak akan seperti itu jika tanpa sebab" ucap Dong Wook sang kepala desa

"Maksud bapa"

"Ikut aku" ucap kakek Dong Il yang beranjak dari sofanya dan berjalan keluar dengan tongkat kayu yang membantunya berjalan, serta Rose dan Dong Wook yang mengikuti sang kakek

Mereka pun pergi menuju tempat yang terlarang, dengan membawa sebuah senter saja. 15 menit pun berlalu dan mereka pun tiba di tempat yang kakek tuju

"Tempat apa ini??" tanya Rose yang bingung karna dia di bawa oleh sang kakek ke tempat dimana ada batu yang sangat besar di sana, di sana juga terdapat beberapa makanan yang di sediakan warga serta lilin yang menyala mengelilingin batu itu.

Dong Il yang kakek pun pergi menuju kandang ayam yang tak jauh dari sana, tak lama ia pun datang membawa ayam hidup serta kampak yang ia bawa.

Sang kakek pun memotong ayam itu di atas batu besar itu tanpa belas kasian serta darah yang mengalir di atas batu itu.

Tiba tiba saja sang kakek pun membacakan mantra yang bahkan tak di mengerti oleh Rose.

Petir pun menyambar tiba tiba dan gelap yang datang.

"Kau bisa melihatnya" ucap Dong Wook sambil mengarahkan senter di belakang batu besar

"Hah" kaget Rose yang melihat seseorang yang berbadan besar memakan darah yang mengalir di batu itu

"Aku.. aku pernah melihatnya" ucap Rose

"Kau pernah melihatnya" tanya Dong Wook

"Ne"

"Aku melihatnya saat kami datang" ucap Rose lagi

"Kau memang orang yang istimewa" ucap Dong Il

"Tapi.. apa teman temanku di ganggu oleh mereka" tanya Rose

"Mereka tidak pernah mengganggu, kecuali ada yang mengganggu mereka" ucap Dong Wook

"Coba kau cari, apa yang mereka sembunyikan" ucap Dong Wook lagi

"Baiklah, aku akan mencoba mencari tahu apa penyebab mereka seperti ini" ucap Rose

"Aku harap, kaliam bisa pulang dengan selamat" ucap Dong Il sang kakek

"Ne.. akan aku pastikan mereka baik baik saja" ucap Rose dengan keyakinannya

Karna malam semakin larut dan waktu menunjukkan pukul 01.00, mereka pun kembali kerumah masing masing. Sementara Rose menggeledah seisi rumah.

"Apa yang kau lakukan" tanya Jungkook yang melihat Rose seperti mencari sesuatu di ruang tamu

"Jungkooka, apa kau pernah melihat sesuatu, atau benda yang aneh"

"Sesuatu?? benda aneh??, aku tidak tau" jawabnya

"Hah.. di mana mereka menyembunyikannya" ucap Rose pelan

"Apa katamu??" tanya Jungkook

"Tidak ada"

Rose pun dengan cepat menuju ke kamar Baekhyun, karna Baekhyun sudah lumayan membaik dan ia sudah istirahat di kasurnya.

Akhirnya Rose pun menggeledah barang barang Baekhyun tapi tak ada yang aneh dengannya, ia juga menuju kekamar Jennie dan menggeledah seisi ruangan beserta tas dan koper Jennie. Dan akhirnya ia menemukan sebuah gelang penari di dalam tasnya. Ia bergegas mengambilnya dan kemudia mencari barang barang yang lain, tapi hanya gelang yang ia dapatkan.

Rose pun keluar dari kamar Jennie dan menuju kamar Taehyung, ia juga mengacak acak ruangan Taehyung.

"Apa yang sedang kau cari" tanya Taehyung yang sedang tiduran di kamarnya dengan handphone yang ia mainkan

Tapi Rose tidak mendengar, ia masih mencari sebuah barang. Dan ia pun berpindah ke tas Taehyung yang ia simpan di belakang pintu, seketika Taehyung pun beranjak dari kasurnya dan menuju tas yang Rose pegang

"Yaa... apa yang kau lakukan" ucap Taehyung sambil memengang tas itu

"Lepaskan" ucap Rose sambil menarik paksa tas itu

"Yaaa.."

Rose pun menggeledah tas itu dan benar saja, di dalam tas itu terdapat selendang berwarna hijau yang terikat hingga membentuk sebuah lingkaran.

"Apa ini" tanya Rose sambil memperlihatkan selendang itu

"Hah..ya... itu.."

"Kau mencurinya,.. dari mana kau mendapatkannya" ucap Rose

"A.. aku.."

"Katakan" bentak Rose

"SESEORANG MEMBERIKANNYA PADAKU" teriak Taehyung

"Mwo?? Siapa yang memberikannya padamu"

"Hah.. seorang gadis"

"Mengapa ia memberikannya padamu, dan.. dan untuk apa selendang ini??" Tanya Rose

"Aku mendapatkan selendang itu dari seorang gadis saat aku berjalan jalan tadi sore, dia berkata jika selendang itu bisa menarik perhatian orang yang kamu cintai"

"Mwo??"

"Lalu... hah" ucap Rose lagi dengan bimbang

"Katakan semuanya padaku"

"..."