Bagian 2

24 4 0
                                    

Hari ini gak kayak hari-hari biasanya. Anika sangat bersemangat datang ke sekolah. Ia teringat kejadian kemarin, kejadian dimana sang kutub Utara mengantarkan dia pulang ke rumah dengan selamat. Walaupun di perjalanan tak ada percakapan antara mereka berdua namun hal itu berhasil membuat Anika baper sebaper bapernya.

Anika sedang berjalan di koridor kelas. Banyak lelaki yang menyapanya dan ia pun balik menyapa dengan sangat ramah. FYI Anika adalah primadona di sekolah ini. Banyak lelaki yang menyukainya namun hatinya hanya untuk satu lelaki yaitu Elvan.

Saat diperjalanan menuju kelasnya, Anika berpapasan dengan sang kutub Utara, Elvin.
Anika menampilkan senyumnya namun Elvin bahkan tak melihat ke arahnya.

Anika kesal, dihentakkannya kakinya menuju kelas.

"Elu kenapa sih nik?" Tanya Laras

"Gue sebel"

"Sebel kenapa?"

"Elvin dingin banget njir padahal kemaren...." Anika menutup mulutnya, ia hampir keceplosan

"Kemaren kenapa?" Tanya Laras heran

"Euummm. Padahal kemaren gue liat dia senyum, tapi dia gak pernah ngasih senyum ke gue" Anika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Haha sabar sih. Eh bentar lagi kita kelas 12. Semoga aja kita sekelas lagi ya" ucap Laras, di sekolahnya memang setiap semester kelasnya di rolling. Mungkin sekolah ini ingin siswanya mengenal semua orang bukan hanya teman kelasnya yang saat ini saja.

"Aamiiinnn gue berharap bangetttt"

____

Beberapa Minggu berlalu, hari demi hari terlewati dan kehidupan Anika berjalan seperti semula. Tidak ada hal menarik. Elvin semakin hari semakin cuek padanya. Dan saat libur, Anika sama sekali tidak bertemu dengan Elvin. Ada sedikit rasa rindu namun sekarang ia sudah terbiasa dan mungkin mulai sekarang dia akan berhenti mengikuti pria itu. Mungkin jika ia sanggup.

Ujian kenaikan sekolah telah terlewati bahkan liburan semester pun sudah berlalu. Dan sekarang saatnya pembagian kelas.

Anika dan Laras berlarian menuju Mading sekolah, banyak sekali yang merumuni Mading namun satu orang menarik perhatian Anika. Yaitu Elvin, pria itu seperti mau melihat Mading namun karena banyak yang mengerumuni Mading dia lebih memilih menuggu sampai mereka pergi sambil memainkan ponselnya.

Anika tersenyum sejenak, tiba-tiba orang yang ia perhatikan meliriknya. Dengan cepat Anika memalingkan pandangannya ke Mading.

Ingin Anika berteriak kencang, dia sangat bahagia ketika melihat nama seseorang yang ada di kelasnya, Elvin Damian Exelle. Kebahagiaan Anika tidak berhenti disitu saja, ternyata sahabatnya pun satu kelas dengannya.

"Nikaaaa kita satu kelas lagiiii" jerit Laras sambil mengayunkan lengan Anika

"Iyaaaaa huuuu" mereka berdua melompat kegirangan tanpa tau ada seseorang dibelakangnya

Brukkkk

Tanpa sengaja Anika memijak kaki Elvin

"M-maaf" ucap Anika terbata

Elvin tak menghiraukan, ia maju melihat namanya. Setelah melihat namanya ia pergi begitu saja menuju kelas barunya.

"Isshhh pengen gue banting tuh anak" ucap Laras

"Udah ah, ayo ke kelas nanti gak kebagian tempat duduk"

"Pokoknya kita harus cari tempat nomor dua di pojok dekat jendela" Laras

"Duduk di depan aja ya ras biar kelihatan papan tulis" bujuk Anika

"Nggak! Pokoknya nomor dua disamping jendela. Titik!"

Anika hanya menghela nafas berat

______

Apa yang diinginkan Laras benar-benar terjadi. Ia dan Anika duduk di bangku nomor dua, di pojok dan disamping jendela.

"Akhirnyaaaa" Laras kegirangan

Saat Anika menoleh ke belakang, betapa terkejutnya dia ketika melihat Elvin yang duduk santai sambil memandang ke arahnya.
Anika segera mengalihkan pandangannya ke depan.

"Ras kita pindah aja yuk" ajak Anika

"Gak ah. Gue mager"

"Ah elu mah"

Tiba-tiba Laras merapatkan tubuhnya dengan tubuh Anika dan berbisik
"Elvin ngeliatin lu Mulu njir" ucap Laras

Wajah Anika memerah dan tubuhnya terasa lebih dingin dari suhu normal.
"Sssttt jangan sembarang ngomong"

"Eeee gak percaya yaudah"

"Eh Elvin akhirnya kita satu kelas" ucap Laras ramah

Elvin tak menanggapi dan malah mengambil ponselnya dan memainkannya.

"Ehhh busettt gue dikacangin anjirrr" ucap Laras kesal

Anika hanya menahan tawanya, tanpa Anika dan Laras sadari pria di belakang mereka pun mengulum senyuman yang tak disadari oleh siapapun.

_____

Saat ini Laras dan Anika berjalan menuju kantin. Saat dikantin
"Nik, beneran lu udah gak ngikutin tu cogan lagi?" Tanya Laras

"Hm, udah kelas 12. Gue mau vacum dari pekerjaan gue dan gue mau ngejar cita-cita gue" ucap Anika sambil tertawa hambar
"Bego banget ya gue selama ini" Anika merutuki dirinya sendiri

Laras tersenyum "nah gitu dong! Baru temen gue"

"Eh ras gue lupa bawa duit. Gue ke kelas dulu ya"

"Gak usah nik, pake duit gue dulu aja" cegah Laras

"Lo tau kan gue kalo makan sebanyak apa? Udah ah gue mau ambil duit dulu biar bisa puas jajannya. Bye"

Anika berjalan menuju kelasnya, saat di dalam kelas. Kelasnya sangat sepi semua teman kelasnya sedang berada di kantin namun tiba-tiba

Brak

Bunyi pintu ditutup dari dalam

"Siap.. " ucapan Anika terhenti saat melihat Elvin memasuki kelas dan berjalan kearahnya

"Lo gak bocorin rahasia gue kan?" Suara dingin itu akhirnya keluar dari mulut sang empunya

"Engg.. rahasia yang mana?" Tanya Anika gugup

"Gak usah sok lupa"

"Serius gue gak tau maksud lu"

"Waktu itu lu liat gue di gedung tua. Apa lu ngesih tau ke anak sekolah?" Tanya Elvin dingin

"Ya enggak lah! Gak penting!" Ucap Anika singkat

Elvin merapatkan tubuhnya pada Anika lalu menarik dagu Anika dengan ibu jari dan jari telunjuknya.

"Jangan pernah kasih tau siapapun tentang itu. Ngerti?"

Seperti ada lampu yang muncul dari kepala Anika, senyuman jahil muncul dari wajahnya. Anika menyingkirkan tangan Elvin dari wajahnya dan mendorong tubuh Elvin agar menjauh darinya.

"Oke. Tapi ada syaratnya" Anika mengulum senyumannya

"Jangan main-main sama gue, gue bisa hancurin hidup lu!" Ucap Elvin semakin dingin

Sebenarnya Anika sedikit takut mendengar ucapan Elvin namun ia memberanikan dirinya toh waktu dia digodain teman Elvin waktu itu Elvin malah membantunya bukan? Lantas apakah Elvin bisa menghancurkan hidupnya?

"Yaudah terserah lu! Jangan salahin gue aja kalo mulut gue gak bisa diajak nego"

"Yaudah apa mau Lo?" Tanya Elvin

"Gue mau.....



___

Wihhh mau apa nih doi. Minta vment nya ya gengsss❣️

STALKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang