Awal Pertualangan

9 0 0
                                        

Setelah sampai di indonesia, keluarga gw langsung disambut para clain yg datang, ada salah satu diantaranya yg membuatku kesal

Dia adalah musuh masa kecil gw Maxis AbdullahGw gatau kenapa dia bisa di jakarta, setahu gw, dulu dia tinggal di Karawang, tetangga nenek gw"Halo cendol"Ucapnya melambaikan tanganDari kecil dia suka manggil gw cendol, karena katanya nama gw dipake...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia adalah musuh masa kecil gw
Maxis Abdullah
Gw gatau kenapa dia bisa di jakarta, setahu gw, dulu dia tinggal di Karawang, tetangga nenek gw
"Halo cendol"
Ucapnya melambaikan tangan
Dari kecil dia suka manggil gw cendol, karena katanya nama gw dipake nama cendol di Karawang "Cendol Elizabeth"

"Eh si kartu kok ada disini"
Timbal gw balik mengejek, gw juga suka panggil dia si kartu, karena namanya xis kartu axis

"Selamat datang pak, kami senang bisa bertemu dan berkontrak dengan anda"
Kata salah satu clain disana

"Yes, your welcome"
Jawab ayahku

Lalu clain itu memperkenalkan diri ke mama, abang, termasuk gw sendiri

"Perkenalkan saya Abdullah malik, ini anak saya, maxis"
Ucap clain itu sambil menunjuk ke maxis

Gw yg kala itu lagi makan minum, tiba tiba kaget, lalu gk sengaja menyemburkan air yg ada di mulut gw ke abang gw

"Eh, lu ngapain sih za, nyemburin air ke gw? Ngajak ribut ya lu?"
Ucap abang gw sambil mencoba mengeringka bajunya

"Lagian salah abang ada di depa liza, kan liza tadi lagi minum terus kaget"
Ucapku ngeles

"Kaget napasi?" Tanya abangku penasaran

"Gpp bang"
Ucapku sambil memalingkan pandangan ke maxis

Setelah papa gw sm pak abdullah ngomong, kita bergegas ke hotel untuk beristirahat, tapi saat berjalan gw menarik tangan maxis dan menghentikannya

"Xis"

"Kenapa?" Tanya maxis sambil menoleh terhadapku

"Lu anaknya pak abdul?"

"Iya, knp emang?" (Maxis)

"Gawat nie"

"Gawat knp?" (Maxis)

"Kepo lu" Ucapku sambil melepas tangannya dan meninggalkannya pergi

"Dih, gaje" Ucapnya

Lalu kami semua naik mobil untuk menuju ke hotel, gw, maxis, sm abang gw naik taksi, sedangkan yg lainnya naik mobil ayahnya maxis.

Saat di mobil, abang gw di depan, sedangkan gw sm maxis dibelakang, entah kenapa saat itu maxis selalu menoleh ke arah gw dan tersenyum, tapi saat gw melihatnya, dia malh memalingkan pandagannya
Gw makin penasaran. Dia knp, gw berusaha buat nanya ke dia

"Heh kartu axis lu napa si?"

"Gw gpp ndol"
Ucapnya sambil tersenyum ke arahku

"Dia knp, ko beda bgt sm yg dulu, dulu dia selalu ngajak ribut, tapi sekarang ko.." Ucapku dalam hati

Dan untuk terakhir kalinya dia kembali menolehku lalu tersenyum tapi kali ini dia mengatakan...

"Gw rindu sm lu"

Sontak gw kaget mendengarnya
"Ha? Rindu sm gw?"
Tanyaku penasaran

Lalu dia menjawab dengan gugup mencoba ngeles
"E-e-engga, tadi gw lagi belajar ngedrama buat besok sekolah"

"Oh" Jawabku

~Hening

"Nah, kita sudah sampai tuan" Ucap supir itu kpd abang

"Oh iyakah pak? Mksh ya"
Jawab abang sambil memberikan ongkos kpdnya

Lalu gw sm abang gw turun, tapi maxis ga turun, soalnya dia mau ngelanjut pulang ke rumahnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Real LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang