PART 27

4.5K 453 58
                                    

Sudah beberapa hari ini Jaemin tidak masuk kerja, dan sekarang Jaemin harus kerja full time sampai malam. Mumpung weekend.

Pertama dia membersihkan lantai minimarket yang sedikit kotor, merapikan barang-barang yang ada di meja kasir serta menata kembali produk-produk yang sedikit berantakan.

Semangat hidupnya semakin lama semakin berkurang, kepergian Bi Joshi . . dan sarapan rumahan yang di buat nya selalu meninggalkan bekas rasa di lidah Jaemin.

"Huh, padahal bi Joshi gak mungkin nyolong. Tante matre itu aja yang nuduh bi Joshi. Pasti!" gerutunya saat merapikan rak makanan yang ada disana.

Ponsel yang berada dalam sakunya bergetar pelan. Jaemin langsung membaca pesan singkat dari Lee Jeno.

Jenoku :
Na lo toko yg mana?
Gw nyasar anjir

Setelah membaca pesan tersebut Jaemin langsung terkikik pelan. Dasar Lee Jeno-!

NaJjaem :
Emang lo udah di mana hah??

Jenoku :
Deket taman, belok kanan apa kiri?

Najjaem :
Kanan
Abis itu lo lurus aja ke depan, nanti ketemu kok sama minimarket tempat gw kerja

Yah, Jeno sudah tau perihal Jaemin yang kerja paruh waktu. Cita-cita Jaemin sekarang adalah membeli apartment pribadi.

Sebenarnya dia sudah membayar uang buka apartmentnya, tapi Jaemin merasa itu masih kurang. Jaemin ingin membeli seutuhnya, agar leluasa tinggal disana.

Dan bisa terbebas dari keluarga nya, ah . . keluarga ya.

Setelah mendapat balasan 'oke tunggu' dari Lee Jeno, Jaemin kembali merapikan rak-rak makanan yang ada dalam minimarket. Membersihkan debu walau Jaemin sedikit alergi dengan debu.

Yah, Jaemin sensitif akan darah, debu, dingin, udang, memikirkannya sudah membuat Jaemin bergidik ngeri.

Jadi Renjun salah kalau bilang Jaemin itu sempurna. Salah besar!

Setelah menunggu lama akhirnya Jeno datang dengan kaos lengan panjang yang berwarna hitam, topi hitam putih, serta kacamata bening yang di pakainya.

Jaemin menjatuhkan rahangnya, Jeno benar-benar terlihat seperti pria dewasa. Dan sangat tampan.

"Na gw harus bantu apa aja disini?" tanyanya menyadarkan Jaemin akan lamunan nya.

"H-hah? Ooh lo bantu rapiin rak yang ada disana aja" menunjuk ke salah satu rak yang ada di bagian belakang.

"Itu aja?"

"Iya abistuh nanti kalau ada pembeli lo bantuin gw di meja kasir okeyy"

"Siap nona cantik"

"Anj kok?!" Jaemin menekuk wajahnya kesal.

Jeno yang gelagapan langsung ngacir menuju rak belakang, takut kalau Jaemin ngamuk di pagi-pagi kayak gini. Stamina nya masih tinggi.

-

"Mau sampai kapan lo kayak gini? Mau sampai kapan lo manfaatin Jaemin?"

[ ✔ ] Falling Stars - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang