PART 1

17.9K 1K 20
                                    

zrrssshhhhh

Suara air kran kamar mandi terdengar, membasahi seorang remaja laki-laki yang tengah menangis sembari memeluk kedua lututnya.

Napasnya tercekat ketika merasakan suhu dingin seolah akan membekukan dirinya. Anak itu mendongak, mencari titik cahaya yang sama sekali tidak terlihat disana. Bahkan lampu pun di matikan.

Dia semakin ketakutan, panik bukan main. Pintu kamar mandi di kunci dari luar. Sesekali dia meneriaki nama-nama orang yang tinggal di rumahnya. Namun sama sekali tidak ada yang menyahutinya.

Air semakin penuh, membasahi lantai kamar mandi, anak itu kembali bersimpuh, bersandar di dinding kamar mandi. Ia kembali memeluk lututnya dan menggigil tak tak karuan.

# Falling Stars #


Tidak ada yang menarik dari orang yang bernama Na Jaemin, siswa kelas 12 IPS-1 yang seringkali membolos pada jam pelajaran.

"Jem berhenti ngotak ngatik kamera napa" cibir Haechan, teman sebangkunya.

Jaemin mengalihkan atensinya dari kamera, menoleh ke arah Lee Haechan. Anak laki-laki yang mempunyai warna kulit tan, dan juga pipi tembam. "Ini tuh ada yang rusak" dengus Jaemin. Kembali pada kesibukannya.

Haechan ikut mendengus, memakan bubble gum sisa pembeliannya tadi siang. "Eh Jem, gw denger minggu lalu ada murid baru di kelas IPA-1" seru Haechan membuka topik baru.

Jaemin mengangkat bahunya, dia tidak begitu tertarik dengan orang-orang baru. "Terus?"

"Dia tuli" ujar Haechan yang membuat Jaemin langsung tersentak di tempat.

"Lo kenapa?" tanya Haechan yang melihat ekspresi kebingungan Na Jaemin temannya.

"Kagak, ikut gw Chan" Jaemin mengalungkan kameranya di leher, menarik tangan Haechan untuk melihat siapa murid baru itu.

Berjalan di lorong cukup membuat mereka penat, terlebih kelas IPA dan IPS saling berjauhan meski dalam lingkup yang sama. Napas Jaemin memburu, mengintip dari arah jendela.

"Yang mana murid barunya?" tanya Jaemin, sedikit berjinjit.

"Mana gw tau, gw gak pernah liat mukanya"

"Terus lo tau dia tunarungu dari siape??"

"Noh Daehwi, si lambe turah" celoteh Haechan, ikut berjinjit.

"Aduh gak keliatan" gerutu Jaemin, menyalahkan jendela yang tertutup.

Pukk

"Kalian berdua lagi ngapain? Ngintip ye??" tuduh seseorang yang menepuk bahu Jaemin.

Si empu langsung komat kamit karena kepergok sedang mengintip salah satu siswa. Yang bahkan dia tidak tahu yang mana satu. "Apaan sih kas! Gw gak ngintip kok" dengus Jaemin kepada pria yang ternyata di kenal olehnya.

"Prett, terus lo ngapain liat-liat ke kelas gw, pake jinjit-jinjit segala lagi, makannya cepet tinggi" omel Lucas.

"Yeuu anjir lo nyindir gua hah?!" sarkas Haechan yang tak terima jika ada orang lain membahas tentang fisik.

"Anjir kagak nyantai, kalem. Lo ngeliatin siapa Jem?" Lucas kembali pada pertanyaan semula.

"Echan bilang ada murid baru di kelas lo. Nah gw mau tau, murid barunya siapa?" tanya Jaemin pada akhirnya.

Lucas menggaruk lehernya yang tidak terasa gatal sama sekali. Mengangkat dagu sebagai penunjuk ke arah salah seorang anak berambut pinky pastel yang tengah duduk sambil membaca buku paket fisika. "Noh murid baru yang lo cari"

[ ✔ ] Falling Stars - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang