Chap 6

355 36 15
                                    

"Girls, kok perasaan gue ga enak ya?" Cemas Aisha.

"Kenapa, dek?" Tanya Isma.

"Hah? Makanannya ga enak maksud lo?" Sahut Lily dengan wajah polosnya.

"Gapapa kak, cuma perasaan Aisha ga enak aja" ringis Aisha tersenyum pada Isma.

"Ish! Bukan!" Sebalnya mendelik pada Lily.

"Gue juga, Ai" sambar Runi.

"Kenapa ya, Run?" Bingung Aisha.

"Entah, semoga ga kejadian apa-apa sama Bulan-Bintang atau pun bunda Reni" gumam Runi.

"Aamiin" sahut Aisha-Dina kompak.

"Eh, bunda Reni itu siapa?" Sahut Nadia.

"Bunda Reni itu mama angkat-nya Bulan, kak, Bulan tinggal sama bunda Reni dari masih bayi" jelas Dina.

"Ohh.. jadi Bulan-Bintang ketemunya waktu uda gede ya?" Gumam Nadia dibalas anggukan Dina-Runi-Aisha-Lily.

"Pantes sih kalo dia panik gitu tadi" Isma tersenyum maklum.

"Ya, Bintang aja keliatan panik juga" sambar Nadia.

"Apa kita telpon aja kali ya? Gue ga tenang" bisik Aisha menyenggol lengan Runi.

"Ga, Ai, mereka lagi di RS dan pasti ga bakal nerima telpon dulu" balas Runi menggeleng.

"Hmm" Aisha memajukan bibirnya.

"Ntar lagi kita telpon" ujar Runi disambut anggukan semangat dari Aisha.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Aduh Bulan.. Bintang.. bangun dong" Yuli menatap cemas kedua adik sepupunya yang duduk di kursi rs, masih dalam keadaan pingsan.

"Bangun, sayang" Ryan mengusap pelan rambut Bulan dengan wajah khawatirnya.

Nico hanya diam sambil menggenggam tangan Bintang, dia menatap lama wajah Bintang yang masih menutup mata. Helaan nafas kembali Nico lakukan, apa yang bisa ia lakukan agar Bintang sadar?

'Sayang, tolong bangun.. jangan buat kakak khawatir'

"Bunda.." igau Bulan.

"Bulan!" Yuli tanpa sadar berseru.

"Kakak, ini RS loh" tegur Helmi.

"Sorry dek, lupa" ringis Yuli.

Bulan membuka mata perlahan, menyesuaikan dengan cahaya yang ada. Ryan tersenyum melihat Bulan sadar, begitupun Yuli-Helmi tak terkecuali Odi dan Nico.

"Bunda mana, kak?" Tanya Bulan membuat semuanya diam.

"Bunda Reni mana?" Bulan kembali bertanya.

"Ga.. jangan bunda.. jangan pergi! Bunda!"

Semua menoleh kaget pada Bintang yang meracau hebat, setelahnya mata Bintang terbuka lebar dan menatap sekeliling dengan tatapan penuh rasa takut.

"Bunda!" Serunya.

"Bunda, Bulan dimana bunda?" Bintang bertanya pada Bulan yang menggeleng pelan.

"Bunda ga boleh pergi Bulan, ga boleh" lirih Bintang, Bulan seperti tersadar kalau dirinya tadi melihat Reni yang terbaring di ranjang RS dan dokter bilang Reni tak tertolong lagi.

"Bunda!" Seru Bulan berdiri disusul Bintang.

"Sayang" panggil Risma.

"Mama, bunda Reni selamatkan?" Bulan menatap Risma penuh harap.

Risma menoleh lada Dodi dan Rosa, keduanya tampak memasang wajah bingung. Jika Risma kembali mengatakan kalau Reni tidak selamat apa mungkin Bulan pingsan lagi? Dia tak mungkin juga berbohong pada putri sulungnya itu.

[✔️] TWINS : MY DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang