Chap 9

335 30 2
                                    

Tim Orsos kembali berkumpul di auditorium membahas laporan pasca kegiatan bakti sosial mereka kemarin, kelompok Putra-Farel-Pandu tampak adem dan tenang berbeda dengan kelompok Rivan-Afdal yang heboh.

"Paan sih tu kelompok Afdal ama Rivan berisik banget" sungut Popi.

"Cewe-cewe semua sih isinya" sambar Isma.

"Oh pantes" desis Dira.

"Gimana lo, Yan? Aman?" Tanya Popi.

"Aman lah, kelompok gue mah gampang diatur" Ryan tersenyum bangga.

"Enak banget, anggota lo sih anak-anak baek semua.. lah kelompok gue tukang rusuhnya banyak tuh" keluh Nadia.

"Ahahaha bicara yang baek dong ama mereka, pasti nurut" ujar Ryan.

"Gue lelah, Yan" Nadia berubah dramatis yang mengundang tawa Dira-Popi-Isma-Ryan juga beberapa anggota dari kelompok mereka.

"Maaf ya kak Nadia karna kita ngerusuh terus" salah satu anggota Nadia berujar.

"Iya kak, kita ga bakal buat rusuh lagi deh" sambung yang lain.

"Iya, kita janji kak" yang lainnya mengangguk kompak.

"Aduuhh kenapa ga gini sih kalian dari tadi? Kan kakak ga perlu nyerocos sampe berbusa ini mulut" sungut Nadia.

"Abis kak Nadia lucu sih" kekeh anggotanya.

"Heh, berani ya goda-in kakak leting" gumam Isma.

"Ngomong jujur doang kak, bukan maksud goda-in kok" bela si anggota manyun.

Ditengah keramaian itu Nico duduk diam di sisi panggung, ia tampak tak tentu arah. Ryan yang tak sengaja melihat ke arahnya langsung menghampiri si ketua, menepuk bahunya lumayan kuat hingga Nico tersentak.

"Ryan! Astaga" Nico mendelik.

"Bengong mulu sih pak ketu, napa lo?" Ryan melipat kedua tangan.

"Gue pusing" Nico memegang keningnya.

"Pusing? Lo sakit?" Rinal muncul tiba-tiba.

"Rinal! Ya Tuhan!" Pekik si ketua dan wakilnya kompak.

"Eh kompak bener lo pada, jodoh kalian tuh" ujar Rinal dengan wajah jahilnya.

"Ngaco!" Sungut Nico menjitak kepala Rinal.

"Asal aja" Ryan mendelik kesal pada temannya itu.

"Tsk! Gue denger lo pusing, sakit lo, Nic?" Rinal berubah serius.

"Ya.. kayaknya gitu deh" Nico mengangguk pelan.

"Ke UKS gih sana, lo butuh istirahat" gumam Ryan.

"Trus disini gimana?" Nico merasa tak enak meninggalkan tim Orsos, biar bagaimanapun dia ketua dan ketua harus selalu ada di dalam tim.

"Tenang, biar gue yang handle semua" ujar Ryan tersenyum.

"Tuh bener, Ryan kan wakil lo" sahut Rinal.

"Oke, gue ke UKS dulu ya? Kalo ada apa-apa telpon aja"

Ryan-Rinal mengangguk serempak, Nico beranjak keluar dari auditorium menuju ke UKS tanpa sadar seseorang mengikutinya dari sana.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Bintang, kamu gapapa?" Tanya Bulan khawatir pasalnya Bintang terlihat sedikit pucat.

"Gue gapapa, kok" jawab si adik.

"Kamu maen ujan kan, kemaren? Badan kamu agak panas, kamu demam" Bulan menyentuh kening Bintang dan terasa sedikit panas.

[✔️] TWINS : MY DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang